Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merupakan sosok yang "seksi" di mata para pencari berita. Sosoknya yang apa adanya dan selalu ceplas-ceplos membuat dirinya amat fenomenal serta selalu "merajai" pemberitaan media-media massa di Indonesia.
Sebelum menjadi seorang Gubernur DKI, Ahok sempat menjadi anggota DPR serta berpindah-pindah partai politik mulai dari Golkar lalu Gerindra. Ahok kembali keluar dari partai terakhirnya, Gerindra karena ia tidak merasa sejalan dengan kebijakan partai yang ia rasa tidak sesuai dengan visi dan misinya bagi kebaikan masyarakat.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama |
Selama 2,5 tahun, mulai Oktober 2009 hingga Februari 2012, Ahok mempunyai seorang tenaga ahli bernama Jhonsar Lumbantoruan yang setia mendampingi langkahnya.
.
Ketika Ahok resmi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI
Jakarta periode 2017-2012 dalam Pilkada 2017, Jhonsar merilis pengakuan yang mengejutkan mengenai kinerja
dan perilaku Ahok selama menjadi anggota DPR RI yang selama ini tidak pernah terungkap ke publik.
Pengakuan itu kemudian dimuat pada laman Myahok.com, laman
untuk mengampanyekan Ahok.
Berikut ini sembilan poin pengakuan yang ditulis oleh Jhonsar:
"1. Ahok sangat rajin mengikuti rapat, meskipun gak
selalu berbicara dalam forum. dia selalu mencatat peristiwa rapat dan memasukkannya dalam
website pribadinya.
2. Bila ada pemberian uang kepada anggota; entah itu
honor-honor pembahasan Undang-undang, uang perjalanan dan lain-lain, sebelum dia teken tanda terima, yang selalu dia tanya kepada
sekretrariat: ada pajaknya gak? Apabila tidak ada pajak, dia tidak bakal terima. Menurut dia, bila ada pemotongan pajak berarti uang itu
legal.
3. Suka ngomel-ngomel kepada sekretariat bila dia dimasukkan
ke sheet (tiket kelas) ekonomi dalam penerbangan. Dia bilang negara sudah membayar sheet kelas bisnis bagi
pejabat negara (Anggota DPR), jadi kalau masih menggunakan sheet ekonomi
berarti ada korupsi terselubung.
4. Suka merepotkan sekretariat komisi II DPR karena dia suka
mengembalikan sisa uang perjalanan kunjungan kerja. Misalnya, dalam jadwal kunjungan kerja direncanakan lima
hari, tetapi praktiknya tiga hari, maka sisa dua hari akan dikembalikan Ahok
sedangkan anggota lain tidak. Oleh karena dia sendiri yang mengambalikan, maka menjadi tambahan
kerja bagi sekretariat, agak kurang ajar juga sih dia, nambahin kerjaan aja. Susah memang berhadapan sama orang jujur.
5. Menurut pengamatan saya, dia tidak begitu disenangi oleh
anggota lain, soalnya, pemikirannya sering berseberangan dengan anggota lain. Salah satu contoh. ketika membahas program E-KTP yang
menelan biaya Rp.6,5 Triliun, dia kurang setuju dengan program yang memboroskan
itu, dia bilang:” ngapain boros-boros biaya, kasih aja E-KTP itu dibuat dan
dikelola BRI, selain praktis, bisa digunakan jadi ATM sekaligus.semua Penduduk
Indonesia yang berusia 17 tahun punya ATM, BRI pun bisa jadi Bank terbesar di
Asia Tenggara”. Sayangnya, usul Ahok terseut tidak ditanggapi oleh anggota lain. Kasihan kan loe, Hok?
6. Orangnya gak bisa basa-basi alias to the point. Kalau suka…… bilang
suka, tidak suka…dia bilang tidak suka. Tetapi selalu hangat sama orang, gak pernah merasa dia
seorang pejabat. Di DPR, Ahok lebih banyak bergaul sama Cleaning Service dan Office
Boy.
7. Kata orang dia pelit, soal ini saya gak tau, karena belum
pernah dikasih uang dan saya juga gak pernah minta uang dari dia, mungkin karena orang itu gak pernah dikasih uang jadi
dibilang pelit.
Tapi menurut saya dia bukan pelit, tapi gak ada yang mau
dikasih. apa mau dikasih…dari hasil laporan penggunaan uang yang diunggah di
websitenya, sisa dari gaji dan tunjangan kehormatan selama aktif di DPR cuma
sekitar 2 juta rupiah, bagaimana mau ngasih-ngasih sama orang. (tambahan: sebenarnya Ahok tidak pelit, namun ia lebih suka memberi "kail" dan bukan "ikan"-red)
8. Dia pernah bilang sama saya, jangan takut tidak disukai
orang, karena orang menjadi terkenal karena ada dua kelompok orang disekeliling
kita yaitu yang suka dengan kita dan yang tidak suka.
semakin ekstreem kesukaan dan ketidak sukaan orang sama
kita, maka disitulah kita akan semakin terkenal. sekarang saya sadar, bahwa dia
terkenal adalah akibat sebagian orang suka dan sebagian lagi tidak suka, sehingga orang semacam Ratna sarumpaet, Ahmad Dani, Fadli
zon dll sama pentingnya buat dia dengan orang lain seperti Teman Ahok untuk
menjadikannya sebagai orang yang sangat terkenal.
Karena itu saya yakin, sedikit pun tidak ada rasa dendam
dalam hati Ahok kepada orang-orang itu, karena mereka juga sudah berjasa untuk
membesarkan nama Ahok.
9. Dia juga pernah bilang, agama tidak seharusnya
dibawa-bawa dalam politik karena semua hal-hal yang baik dalam agama sudah
disarikan dan dimasukkan dalam Konstitusi kita, yaitu UUD 1945 sehingga pejabat
negara itu bila sudah menjalankan amanat UUD 1945 berarti sudah menjalankan
nilai-nilai dan ajaran agamanya masing-masing."
Begitulah Ahok, ia menjadi sosok yang fenomenal karena selalu menentang arus dan membenci kemunafikan.
(Tribun News, My Ahok)