Olahraga yang sejatinya untuk mengkampanyekan jiwa
sportifitas dan persaudaraan, nampaknya selalu menjadi bumerang bagi persatuan
bangsa. Hal ini sering terlihat pada pertandngan sepakbola. Dalam sebuah
pertandingan sepakbola, perkelahian dan kerusuhan antar suporter merupakan
sebuah hal yang lumrah.
Namun rupanya, olahraga yang “memecah-belah”, nampaknya
bukan hanya di cabang sepakbola saja, melainkan di cabang yang selalu menjadi
pengharum nama bangsa di kancah internasional, bulutangkis.
Hal ini bisa dilihat dari sebuah video yang menjadi viral di
media sosial.
Video ini sangat jelas memperlihatkan 2 orang yang merupakan
rekan satu tim dalam sebuah pertandingan bulutangkis terlibat adu mulut dan berujung
pada perkelahian.
Perkelahian antara 2 orang rekan satum tim ini bermula dari
sebuah kesalahan kecil menurut wasit sehingga menyebabkan dan missed komunikasi di antara mereka. Namun
bukannya disemangati, rekan satu timnya terlihat menghina.
Nah, karena tidak terima akan perkataan teman satu timnya, si
pemain tersebut langsung mendorong rekannya sehingga keduanya pun berkelahi di
lapangan.
Kejadian ini merupakan sebuah pertandingan bulutangkis lokal
di sebuah Gedung Olah Raga di kawasan Pemangkat, Kalimantan Barat.
Video ini nampaknya ini semakin menegaskan bahwa sifat dasar
bangsa kita memang cenderung one man show dan ingin benar sendiri (egois, individualis). Hal
ini dibuktikan bahwa cabang-cabang olahraga yang mengharumkan nama Indonesia
biasanya cabang-cabang “individualis” seperti tenis, bulutangkis, tinju, angkat
besi.
Ini adalah sebuah pelajaran bagi kita untuk ingat bahwa “bersatu
kita teguh, bercerai kita runtuh”
No comments:
Post a Comment