Perbedaan pandangan politik dan warna kulit bukanlah
penghalang untuk persaudaraan dan persatuan. Nampaknya itulah yang ingin
ditunjukkan oleh Keluarga Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan keluarga
Mantan Presiden Amerika Serika Serikat, George W Bush.
Walau dalam percaturan politik, kubu Presiden Obama yang
berasal dari Partai Demokrat seringkali “diserang” oleh kubu Partai Republik
(partai tempat Mantan Presiden George W Bush bernaung) yang selalu menjadi
oposan dan pengkritik paling depan, ternyata tidak menghalangi keluarga kedua
orang besar tersebut untuk menjalin dan menjaga tali silaturahmi yang mesra.
Belum lama ini dunia maya dihebohkan oleh foto Ibu Negara
Amerika Serikat Ny. Michelle Obama memeluk Mantan Presiden George W Bush dengan
mesra dan penuh kekeluargaan dengan disaksikan oleh pasangan masing-masing.
Pelukan mesra Ibu Negara Ny. Michelle Obama untuk Mantan Presiden George W Bush yang menjadi viral (photo: NY Daily News) |
Hal itu terjadi pada sebuah acara formal untuk mengenang
masa lalu bangsa dan negara Amerika yang kelam karena perang saudara. Perang tersebut
adalah perang antara kaum kulit putih dan kaum kulit hitam.
Sejarah menyakitkan dan kelam tersebut memang sudah lama usai.
Namun sejarah tersebut tetap harus diperingati sebagai pelajaran untuk
melangkah dan mewujudkan kejayaan di masa depan. Kejayaan hanya bisa diperoleh
melalui persatuan bangsa. Oleh karena itu, Pemerintah Amerika Serikat meresmikan
sebuah museum yang dinamakan The Smithsonian National Museum of
African-American History and Culture (NMAAHC).
The Smithsonian National Museum of African American History
and Culture (NMAAHC) adalah museum yang memperingati segala hal tentang budaya
dan sejarah suku Afrika-Amerika di negara adikuasa ini.
Terkait hal ini, Presiden Barack Obama pun sempat men-tweet
hal ini pada akun Twitter-nya. "Saya bangga untuk menjadi saksi atas
peresmian @NMAAHC bersama para pahlawan. Sejarah Afrika-Amerika adalah pusat
kejayaan sejarah bangsa Amerika," ujarnya.
Tapi ada yang menarik pada acara peresmian museum itu. Acara
itu dihadiri oleh Mantan Presiden Amerika Serikat, George W. Bush dengan sang
istri, Ny. Laura Bush.
Bukan hanya sekadar sapaan, pertemuan kedua pria dan
pasangan pemimpin negara ini bahkan disambut dengan pelukan oleh sang ibu
negara, Ny. Michelle Obama.
Saat itu, Michelle Obama datang sambil bergandengan tangan
dengan suaminya, Presiden Barack Obama. George W. Bush sudah berdiri di tempat
bersama sang istri.
Ny. Michell Obama pun datang dan lantas memeluk Bush yang
sudah berusia 70 tahun ini. Para hadirin pun riuh melihat hal ini. Barack Obama
dan Laura Bush pun tersenyum melihat mereka.
Momen ini tak ketinggalan diabadikan oleh banyak orang. Hal
ini juga menjadi catatan sejarah ketika seorang ibu negara berkulit hitam
memeluk seorang mantan presiden yang berkulit putih.
Presiden Obama dan Ibu Negara menyatakan bahwa mereka merasa
sangat berterima kasih kepada Bush lantaran museum ini mulai dibangun tahun
2003 atas seizin dari Presiden George W Bush. Museum dengan luas 400.000 meter
persegi ini didesain oleh arsitek berdarah Inggris-Ghana bernama David Adjaye.
Apakah hal semacam (pelajaran dan peringatan mengenai
persatuan berbagai elemen SARA dalam perjuangan bangsa merebut dan
mempertahankan) ini bisa terwujud di negara kita? Nampaknya, apabila mengingat
keadaan pada masa sekarang ini yang dipenuhi oleh hate speech (ujaran
kebencian), hal tersebut hanyalah sebuah keniscayaan dan angan-angan.
(NY Daily News)
No comments:
Post a Comment