Tuesday, March 31, 2020

Ini Daftar 99 Kelurahan Jakarta yang Tak Ada Kasus Positif Covid-19

Jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 727 orang per Senin (30/3/2020) pukul 18.00 WIB. Data terbaru mengenai kasus Covid-19 itu bisa dilihat melalui situs web corona.jakarta.go.id.

Dari 727 pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2), alamat 477 orang sudah diketahui, sedangkan tempat tinggal 250 pasien lainnya masih belum diketahui. Berdasarkan peta sebaran kasus di situs web tersebut, alamat 477 pasien itu tersebar di 168 kelurahan.



Artinya, dari total 267 kelurahan di Jakarta, ada 99 kelurahan yang tidak ditemukan kasus positif Covid-19 per Senin kemarin. Meski tidak ada kasus positif, ada sejumlah pasien yang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, yang beralamat di kelurahan-kelurahan tersebut. Selain itu, tempat tinggal 250 pasien positif yang belum diketahui alamatnya bisa saja tinggal di salah satu kelurahan dari daftar 99 kelurahan tersebut.

Hal lain yang perlu diketahui, berdasarkan data pada 24 Maret 2020, pasien positif Covid-19 ditemukan di Kelurahan Tangki, Jakarta Barat, dan Kelurahan Semper Timur, Jakarta Utara. Masing-masing terdapat satu kasus di dua kelurahan tersebut.

Namun, berdasarkan data sejak 26 Maret hingga Senin kemarin, kasus positif Covid-19 tidak lagi ditemukan di dua kelurahan tersebut.

Jaga wilayah tak terinfeksi Covid-19 
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan para wali kota dan untuk menjaga masing-masing wilayah yang tidak terinfeksi virus corona. Hal itu disampaikan Anies dalam teleconference pada 27 Maret 2020.

Video teleconference itu diunggah melalui akun YouTube Pemprov DKI Jakarta. "Saya meminta kepada para wali kota untuk menggerakkan jajaran di bawahnya, dari mulai camat, lurah, RT, RW, bahkan termasuk mungkin karang taruna, untuk membuat batas-batas menjaga wilayah bersih tidak tertular," kata Anies.

Anies juga meminta para wali kota untuk memikirkan cara pembatasan tersebut. Pembatasan itu harus tetap memikirkan pemenuhan kebutuhan logistik warga.

"Intinya, di tempat bersih harus ada kontrol pergerakan orang. Orang yang keluar masuk harus ada pengendaliannya," ucapnya.

Berikut daftar 99 kelurahan yang tidak ditemukan kasus positif Covid-19 per Senin kemarin.

Jakarta Barat: 20 kelurahan 
1. Angke
2. Duri Selatan
3. Duri Utara
4. Jembatan Lima: 1 kasus menunggu hasil
5. Kali Anyar
6. Krendang: 1 kasus menunggu hasil
7. Pekojan: kasus menunggu hasil
8. Roa Malaka
9. Tambora
10. Keagungan: 1 kasus menunggu hasil
11. Krukut
12. Mangga Besar
13. Maphar 14. Pinangsia
15. Tamansari: 2 kasus menunggu hasil
16. Tangki
17. Kota Bambu Selatan
18. Slipi
19. Semanan: 1 kasus menunggu hasil
20. Rawa Buaya

Jakarta Utara: 13 kelurahan 
1. Cilincing: 3 kasus menunggu hasil
2. Marunda: 2 kasus menunggu hasil
3. Semper Barat: 2 kasus menunggu hasil
4. Semper Timur
5. Koja
6. Lagoa: 1 kasus menunggu hasil
7. Rawa Badak Selatan
8. Rawa Badak Utara: 2 kasus menunggu hasil
9. Pademangan Timur: 2 kasus menunggu hasil
10. Kapuk Muara
11. Penjaringan: 5 kasus menunggu hasil
12. Tanjung Priok: 1 kasus menunggu hasil
13. Warakas

Jakarta Pusat: 24 kelurahan 
1. Cempaka Putih Timur: 3 kasus menunggu hasil
2. Cideng
3. Duri Pulo: 2 kasus menunggu hasil
4. Gambir
5. Kebon Kelapa: 1 kasus menunggu hasil
6. Petojo Selatan: 3 kasus menunggu hasil
7. Galur
8. Cempaka Baru: 1 kasus menunggu hasil
9. Gunung Sahari Selatan
10. Kemayoran: 1 kasus menunggu hasil
11. Serdang: 1 kasus menunggu hasil
12. Sumur Batu
13. Cikini: 2 kasus menunggu hasil
14. Kebon Sirih
15. Karang Anyar: 1 kasus menunggu hasil
16. Kartini
17. Mangga Dua Selatan
18. Kramat: 1 kasus menunggu hasil
19. Kwitang
20. Senen: 3 kasus menunggu hasil
21. Kampung Bali
22. Karet Tengsin: 2 kasus menunggu hasil
23. Kebon Kacang: 4 kasus menunggu hasil
24. Petamburan: 1 kasus menunggu hasil

Jakarta Selatan: 13 kelurahan
1. Gandaria Selatan: 1 kasus menunggu hasil
2. Cipedak: 1 kasus menunggu hasil
3. Lenteng Agung: 4 kasus menunggu hasil
4. Cipete Utara: 3 kasus menunggu hasil
5. Kuningan Barat
6. Mampang Prapatan
7. Tegal Parang: 2 kasus menunggu hasil
8. Cikoko
9. Pengadegan
10. Kuningan Timur: 1 kasus menunggu hasil
11. Setiabudi
12. Manggarai
13. Manggarai Selatan

Jakarta Timur: 23 kelurahan 
1. Cakung Barat
2. Jatinegara: 2 kasus menunggu hasil
3. Rawa Terate: 1 kasus menunggu hasil
4. Bambu Apus: 1 kasus menunggu hasil
5. Ceger 6. Cipayung
7. Lubang Buaya: 4 kasus menunggu hasil
8. Kelapa Dua Wetan: 1 kasus menunggu hasil
9. Rambutan: 1 kasus menunggu hasil
10. Susukan
11. Malaka Jaya: 1 kasus menunggu hasil
12. Cipinang Besar Selatan
13. Kampung Melayu
14. Rawa Bunga: 1 kasus menunggu hasil
15. Cililitan
16. Makasar
17. Kebon Manggis
18. Palmeriam
19. Utan Kayu Utara
20. Kampung Baru
21. Gedong: 1 kasus menunggu hasil
22. Pekayon: 1 kasus menunggu hasil
23. Jatinegara Kaum: 1 kasus menunggu hasil

Kepulauan Seribu: 6 kelurahan 
1. Pulau Harapan
2. Pulau Kelapa
3. Pulau Panggang
4. Pulau Pari
5. Pulang Tidung
6. Pulau Untung Jawa

Sumber: Kompas

Jeritan Pelaku Penjarahan Supermarket di Tengah Lockdown Italia

Polisi bersenjatakan tongkat dan senjata api bergerak melindungi supermarket di Sisilia, Italia, buntut laporan adanya penjarahan.

Antrean pengunjung yang hendak memasuki sebuah supermarket di Milan, Italia, saat lockdown diterapkan

Kabar pilu itu terjadi di tengah lockdown yang diterapkan Negeri "Pizza" untuk melindungi warganya dari wabah virus corona.

Virus SARS-Cov-2 itu sudah menewaskan lebih dari 10.000 orang, sepertiga dari total korban meninggal di seluruh dunia. Wabah virus corona adalah kondisi darurat yang dihadapi Italia sejak Perang Dunia II silam. Secara perlahan, lockdown yang sudah berlangsung selama tiga pekan itu sudah menggerus ekonomi terbesar ketiga di Uni Eropa tersebut.

Rasa putus asa itu dilaporkan mulai dirasakan oleh penduduk di Region Sisilia, salah satu daerah berkembang di Negeri "Pizza". Berdasarkan pemberitaan harian La Repubblica, sekelompok orang memasuki supermarket di Palermo dan pergi tanpa membayar.

"Kami tidak punya uang untuk membayar. Kami butuh makan." Begitulah teriakan salah seorang dari kelompok tersebut kepada petugas kasir. Di kota lain di Sisilia, Corriere della Sera memberitakan pemilik toko kecil ditekan oleh penduduk sekitar untuk memberi makanan. Corriere menulis bahwa "bom waktu" tengah berdetak di region berpopulasi lima juta, dan mencatat 57 korban tewas karena Covid-19.

Kekhawatiran disuarakan oleh Giuseppe Provenzano, menteri yang mengurus daerah selatan Italia, kepada harian La Repubblica. "Saya takut kekhawatiran yang diutarakan masyarakat, kesehatan, pemasukan, hingga masa depan, bakal berubah menjadi kemarahan jika krisis ini terus berlanju," terangnya.

Jurnalis AFP yang berada di lokasi mengabarkan, empat polisi berpakaian lengkap berjaga di depan salah satu supermarket di Palermo. Mereka berjaga dalam diam di tengah hari hujan, dengan tangan berada di belakang, serta wajah mereka yang tertutup topeng hijau. Mereka tidak berinteraksi dengan para pengunjung, dengan sikap diam mereka seolah menunjukkan pemerintah masih menguasai situasi.

Carmelo Badalamenti, warga setempat yang mendorong troli merah berisi barang belanjaannya, mengecam sikap yang ditunjukkan pelaku. "Melakukan penjarahan di toko bahan kebutuhan pokok tidak akan menyelesaikan apa pun," ujar dia.

Di Roma, Perdana Menteri Giuseppe Conte sudah menyadari. Karena itu, dalam pernyataan yang ditayangkan televisi Sabtu malam (28/3/2020), dia menjanjikan voucher bagi yang tak bisa membeli makanan. "Kami tahu kalian menderita. Tapi negara tetap hadir," tegas dia. Roma mengucurkan dana 400 juta euro (Rp 7,2 triliun) untuk program pangan darurat,

Sumber: AFP

Kisah Bupati Garut Lihat Sendiri ODP Covid-19 Asyik Jalan-jalan Naik Motor

Pandemi Corona semakin hari semakin meledak jumlah kasusnya tetap tidak membuat sebagian masyarakat ciut nyalinya.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengakui bahwa sulit untuk meminta mereka yang berstatus ODP untuk tinggal di rumah melakukan isolasi diri. Dari pengalamannya, Rudy sempat melihat sendiri orang yang berstatus ODP masih bisa jalan-jalan naik motor.

Bupati Garut Rudy Gunawan

“Tadi saya ke Banyuresmi, ada ODP malah momotoran (jalan-jalan naik motor), kalem saja jalan-jalan, Harusnya kan mereka dikarantina di rumah,” kata Rudy.di Command Centre.

Pemerintah daerah, menurut Rudy terus mengimbau agar masyarakat terus melakukan physical distancing. Sementara, bagi mereka yang berstatus ODP, tetap di rumah melakukan karantina. Karena sampai saat ini jumlah orang berstatus ODP di Garut terus bertambah.

“Bagi ODP yang tidak punya duit, tetap diam di rumah, nanti disantuni. Kami memberikan santunan sesuai dengan Jadup (jatah hidup), Rp 50.000 per hari, asal bisa diam di rumah,” jelas Rudy.

Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Pemkab Garut, Ricky Rizky Darajat menjelaskan, hingga Minggu (29/3/2020), jumlah warga berstatus ODP di Kabupaten Garut mencapai 581 orang. “448 kasus masih pemantauan, 56 dalam perawatan dan 37 orang selesai pemantauan dan dalam kondisi sehat,” jelas Ricky. Ricky memastikan, sampai saat ini belum ada kasus positif Covid-19 di Garut. Namun, untuk orang dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP), per hari ini ada penambahan satu orang. “Jumlah total kasus PDP ada 15, 7 masih dirawat dan 8 sudah dipulangkan,” katanya.

Sumber: Kompas

Saturday, March 28, 2020

BREAKING NEWS: Seekor Kucing Tertular Corona Virus dari Pemiliknya

Seekor kucing peliharaan telah terinfeksi dengan coronavirus baru di Belgia setelah terkontaminasi oleh pemiliknya, otoritas kesehatan Belgia mengatakan Jumat ini.

Kasus kontaminasi hewan peliharaan jarang terjadi dan pihak berwenang mengesampingkan risiko kontaminasi terhadap manusia dari hewan rumahan.



Laporan tersebut mengikuti kasus serupa di Hong Kong di mana dua anjing dinyatakan positif COVID-19 selama kampanye penyaringan yang dilakukan terhadap 17 anjing dan delapan kucing yang hidup dalam kontak dengan orang yang membawa virus.

Di Belgia, penemuan itu dibuat oleh para peneliti di Fakultas Kedokteran Hewan di Liege.

Ini adalah "kasus terisolasi" yang dapat terjadi setelah "kontak dekat antara hewan dan manusia yang terinfeksi", kata Dokter Emmanuel Andre, juru bicara badan pemerintah mengenai pandemi.

Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke hewan tetapi "tidak ada alasan untuk berpikir bahwa hewan dapat menjadi vektor epidemi di masyarakat kita", katanya.

Di Hong Kong, "anjing-anjing itu tidak menunjukkan gejala", sementara di Belgia "kucing itu menderita masalah pernapasan dan pencernaan sementara", kata agen keamanan makanan Belgia AFSCA dalam sebuah pernyataan.

"Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan dapat menularkan virus ke manusia atau hewan peliharaan lainnya", kata otoritas publik.

Sebagai tindakan pencegahan, "sangat disarankan" untuk menerapkan aturan kebersihan standar ketika berurusan dengan hewan peliharaan: "hindari kontak dekat dengan hewan peliharaan ... cuci tangan Anda setelah memegang hewan apa pun, jangan biarkan hewan itu menjilat wajah Anda."

Tujuannya adalah untuk mencegah penularan virus ke hewan dan mencegah hewan itu sendiri menjadi pembawa virus.

Sumber: https://www.thejakartapost.com/life/2020/03/28/cat-found-infected-with-coronavirus-in-belgium.html

Video Viral Seorang Wanita ODP Corona yang Merasa Tak Berdosa Saat Keluyuran di Mall di Solo

Sebuah peristiwa yang viral di media sosial belum lama ini menunjukkan seorang wanita dengan status ODP Corona keluyuran di pasar hingga membuat gaduh media sosial.



Tragedi itu terekam dalam sebuah video terbaru yang viral di media sosial Twitter yang memperlihatkan seorang pasien berstatus ODP di Solo pergi ke Pasar Singosaren. Bahkan wanita itu ternyata juga membawa surat eterangan kalau dirinya adalah Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Video ini awalnya direkam oleh seorang pria yang diduga merupakan pemilik salah satu konter handphone disana.

Pria yang merekam tersebut terlihat memegang surat keterangan pemeriksaan sang wanita yang mengatakan bahwa sang wanita tersebut memang menjadi ODP.

Ia juga memperlihatkan wajah dan ekspresi pasien ODP tersebut yang terlihat sangat santai bahwa ia masih berkeliaran dimana-mana.

Di dalam surat keterangan tersebut, sang wanita merupakan warga Solo dan berumur 27 tahun.

Wanita berinisial V tersebut sempat mengatakan bahwa ia merasakan sakit, namun hanya berstatus ODP bukan PDP. Aku sudah sakit, tapi belum tahu itu corona atau bukan," kata dia.

"Kalau ini, PDP dia udah suspect," lanjutnya.

Sang pria di dalam video pun menanggapi sang wanita itu dengan nada bercanda. Sudah jelas ini, resmi (surat keterangannya), aku bertemu pasien corona, habis ini aku ketularan," katanya di dalam video viral itu.

Surat keterangan itu terlihat ditanda tangani oleh pihak Rumah Sakit pada Jumat (20/3/2020).

Di dalam surat keterangan tersebut menunjukkan sang wanita mempunyai riwayat perjalanan dari Singapura dan Malaysia.

Wanita ODP itu terlihat sangat santai dan masih tersenyum-senyum, ia pun mengenakan masker namun tidak menutup seluruh mukanya.

Video tersebut menjadi viral setelah sebuah akun twitter bernama @MartinYuwono membagikannya di media sosial pribadinya.



Selain mem-viralkan video tersebut, sang pemilik akun juga langsung menyebut akun Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah.

Sang pemilik akun meminta agar Gubernur Ganjar Pranowo menindaklanjuti kasus satu ini. "Ndoro (Tuan), ini ada warga Jawa Tengah yang berkelakuan barbar (sembarangan) yang tidak ada obatnya, @ganjarpranowo,"

Gubernur Ganjar pun menindaklanjuti dengan meneruskan kepada pihak kepolisian unuk melacak sang wanita tersebut.

Thursday, March 26, 2020

Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Pakaian, Bagaimana Mencucinya?

Saat kita semakin sadar akan tindakan pencegahan dalam pandemi coronavirus, maka pada saat yang sama muncul sederet pertanyaan tentang itu. Salah satunya adalah bagaimana kita harus mencuci dan mendisinfeksi barang-barang rumah tangga, termasuk pakaian.

Di sisi lain, media sosial kian sarat dengan informasi yang justru menyesatkan. Nah, berikut ini adalah penjelasan dokter dan juga ahli epidemiologi tentang pertanyaan yang muncul di masyaraka.



Namun, sebelum melangkah lebih jauh, -perlu diingat, penelitian khusus belum dilakukan tentang bagaimana virus corona berinteraksi dengan pakaian. Kendati demikian, ada sejumlah panduan dasar tentang cara mencuci tangan yang benar, -termasuk, cara mencuci yang ideal untuk menjauhkan pakaian dari virus.

Berapa lama virus corona dapat bertahan hidup di pakaian? Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), virus corona lebih menular melalui tetesan dari pernapasan -dari orang yang terinfeksi saat bersin atau batuk, daripada melalui pakaian atau benda yang terkontaminasi.

Namun, CDC mencatat, ada bukti yang menunjukkan bahwa virus corona dapat tetap bertahan selama berjam-jam di permukaan benda, termasuk pakaian. Pakaian, menurut spesialis kesehatan masyarakat Carol Winner, dapat menahan virus tetesan ludah.

Partikel-partikel ini akan mengering seiring waktu, dan menonaktifkan virus. Tetapi ini tidak berarti bahwa kematian virus akan terjadi dengan cepat, dan Winner mengatakan, para ilmuwan masih mempelajari lebih banyak tentang virus ini.

"Kita tahu bahwa tetesan dapat mengering dalam beberapa kondisi, yang mungkin lebih cepat dalam serat alami," kata Winner, seperti dikutip laman HuffPost. "Kami mendengar, panas dan kelembapan dapat memengaruhi kelangsungan hidup virus di permukaan pakaian, tetapi ingat, suhu di Australia 26 derajat celcius, dan Tom Hanks masih terjangkit."

Adakah jenis kain tertentu yang lebih rentan terhadap virus? Robert Amler, Dekan Fakultas Ilmu dan Praktek Kesehatan di New York Medical College dan mantan kepala petugas medis CDC, memberikan jawabannya. Dia mengatakan, durasi virus tergantung pada kain, karena beberapa bahan lebih renggang daripada yang lain.

"Beberapa peneliti percaya serat dalam bahan berpori menangkap partikel virus, mengeringkannya, dan memecahnya," kata Amler."(Lalu) permukaan halus seperti kulit dan vinil dapat dibersihkan," sambung dia.

Dr. Janette Nesheiwat menilai agar bahan polyester seperti spandex dapat menahan kuman lebih lama dari pada kain berbahan dasar katun yang "bernapas". Sehingga, dengan demikian penting untuk mencuci legging, pakaian dalam, dan gaun dengan seksama. "Bahan spandex seperti polyester dapat menahan kuman lebih lama dari kain berbahan dasar katun, tetapi semua jenis kain dapat terkontaminasi," kata Nesheiwat. Sementara, Winner menekankan, penelitian yang sudah dilakukan sejauh ini tentang Covid-19 mengungkap tentang kemampuan virus bertahan di permukaan kardus, baja, tembaga dan plastik.

"Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular telah memberi tahu kami bahwa beberapa virus dapat tetap aktif setelah 2-3 hari pada plastik dan stainless steel, 24 jam di atas kardus, dan empat jam di atas tembaga," kata dia. Jadi, sadarilah bahwa beberapa kancing, ritsleting, dan perangkat keras pakaian lainnya dapat dibuat dari bahan-bahan itu. Tanpa mesin, apakah cuci pakaian dengan tangan efektif? Jika tidak menggunakan mesin cuci, seorang pakar kesehatan Dr. Georgine Nanos mengatakan, mencuci dengan tangan di rumah dapat dilakukan dengan suhu air di atas 26 derajat celcius. Tetapi, tetap lebih mudah dan lebih cepat mencuci pakaian dengan mesin cuci biasa. Selain itu metode ini benar-benar aman, dan akan membunuh virus bahkan jika kita mencuci pakaian dari orang yang terinfeksi.

Deterjen apa yang harus digunakan? 
Rodney E. Rohde, Ketua dan Profesor Program Ilmu Laboratorium Klinik di Texas State University, memberi penjelasannya. Dia mengajak kita untuk kembali melihat pentingnya mencuci pakaian dalam air hangat atau bahkan air panas. Selain itu dia juga menyarankan agar kita memperhatikan deterjen yang digunakan.

"Saya menyarankan untuk mencuci pakaian dalam deterjen yang mengandung senyawa pemutih," kata Rohde. "Virus tidak bekerja dengan baik di kandungan yang keras seperti itu," kata dia. Di AS, American Chemistry Council menyusun daftar produk (termasuk deterjen) yang disarankan dipakai untuk melawan patogen virus termasuk Covid-19. Seberapa sering harus mencuci pakaian? Di saat banyak orang mungkin menunggu untuk mencuci pakaian hingga menjadi tumpukan besar, Winner merekomendasikan pencucian secara teratur. Terutama, jika kita masih diharuskan pergi ke tempat kerja atau berada di daerah yang ramai. "Yang terbaik, seperti biasa, mencuci pakaian secara teratur," kata dia.

"Jika kita berada di daerah yang ramai, kita mungkin harus melepas pakaian saat tiba di rumah, dan langsung menaruhnya di wadah pakaian kotor." "Kita juga harus mencuci mantel jika kita menggunakan siku atau lengan baju untuk menyentuh item yang sering digunakan, dan permukaan yang berpotensi terkontaminasi seperti tombol lift, pegangan tangga, dan gagang pintu," kata dia.

Semoga bermanfaat.

Sumber:  Kompas

Wednesday, March 25, 2020

Politikus Partai Ini Usul Gedung DPR Diubah Jadi RS Darurat Corona

Sebuah ide menarik dilontarkan di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Faisol Riza mengusulkan Gedung DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta diubah menjadi rumah sakit darurat penanganan virus corona (Covid-19).



Menurutnya, langkah itu bisa dilakukan apabila rumah sakit dan Wisma Atlet yang telah disiapkan oleh pemerintah tak mampu lagi menampung jumlah pasien terjangkit virus corona di hari mendatang. 

"Kami siap mengubah gedung DPR untuk jadi rumah sakit darurat. Jika itu diperlukan karena kapasitas sudah tidak mencukupi, dirinya akan mengomunikasikan ke koleganya," kata Riza pada Selasa 24 Mare

Menurutnya, langkah terpenting untuk dilakukan saat ini adalah mengantisipasi dan memitigasi kemungkinan yang akan terjadi ke depan secara matang.

"Yang paling penting menurut saya justru melindungi tenaga medis yang berada di garda depan penanganan wabah. Bilamana perlu, kita bisa minta tolong negara lain yang sudah berhasil menangani persoalan ini seperti China, Korea (Selatan), atau Singapura," katanya.

Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona di Indonesia telah berjumlah 686 orang pada Selasa (24/3). Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 55 orang, dengan jumlah yang sembuh 30 orang.

VPenambahan kasus baru 107 kasus. Sehingga total Jumlah korban jadi 686 kasus positif Corona," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan persnya, di Jakarta, Selasa (24/3).

Lihat juga: Dari Atas Pelaminan, Pengantin di Aceh Imbau Para Tamu Pulang
Ia melanjutkan kasus positif Corona, per Selasa (24/3), itu antara lain berasal dari Bali (6 kasus), Banten (65), DI Yogyakarta (6), DKI Jakarta (424), Jambi (1), Jawa Barat (60), Jawa Tengah (19), Jawa Timur (51), Kalimantan Barat (3), Kalimantan Timur (11).

Kemudian Kalimantan Tengah (3), Kalimantan Selatan (1), Kepulauan Riau (5), Nusa Tenggara Barat (1), Sumatera Selatan (1), Sulawesi Utara (2), Sumatera Utara (7), Sulawesi Tenggara (3), Sulawesi Selatan (4), Lampung (1), Riau (2), Maluku Utara (1), Maluku (1), Papua (3), dan dalam proses verifikasi (5 kasus).

Sumber: CNN

Thursday, March 19, 2020

Anies: "Pembatasan Transportasi Massal pada Senin 16 Maret 2020 Beri Efek Kejut Bagi Warga". Ini Alasannya

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa pembatasan transportasi massal secara ekstrem pada Senin 16 Maret 2020, dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan efek kejut terhadap masyarakat Ibu Kota dalam menghadapi COVID-19.

"Tujuannya mengirimkan pesan kejut kepada seluruh penduduk Jakarta bahwa kita berhadapan dengan kondisi ekstrem. Jadi ketika orang antre panjang, baru sadar, oh iya COVID-19 itu bukan fenomena di WA yang jauh sana. Ini ada di depan mata," kata Anies dalam unggahan video pertemuan pertama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di DKI Jakarta di Jakarta, Rabu 18 Maret 2020.

Covid 19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Gubernur Anies sebelumnya membatasi jam operasi tiga moda transportasi umum di Jakarta yakni MRT, LRT, dan Transjakarta demi mencegah penyebaran virus corona.

Mulanya, ketiga moda transportasi tersebut hanya akan melayani masyarakat dari pukul 06.00 -18.00 WIB. Pembatasan jam operasi itu diterapkan Senin lalu. Untuk MRT, Anies juga mengurangi jumlah kereta yang biasa melayani penumpang.

Pembatasan ekstrem saat itu menyebabkan masyarakat harus mengantre secara berdempetan untuk menggunakan layanan TransJakarta dan MRT Jakarta, kemudian banyak masyarakat yang mengkritik hal itu. Meski demikian, Anies mengatakan efek kejut itu dapat membuat warga menghindari tempat keramaian di kemudian hari.

Hal itu cukup efektif mengingat pada Selasa (17/3), setelah pembatasan ekstrem transportasi umum dicabut masyarakat menjadi patuh dalam mengantre dan menaati pembatasan jarak di transportasi umum sehingga tidak berdesakan.

"Kalau kita tidak memberikan pesan efek kejut, ini penduduk di kota ini masih tenang-tenang saja. Yang tidak tenang itu, siapa yang menyadari ini? Petugas medis. Petugas medis itu yang di depan sana, yang melihat satu per satu jatuh. Tapi kalau secara umum, kita tidak merasakan itu," kata Anies.

Dalam unggahan video Rapat Perdana Tim Gugus Percepatan Penaganan COVID-19 DKI di akun Youtube Pemprov DKI Jakarta itu, Anies juga mengungkapkan agar anggota harus memiliki 'sense of crisis'.

"Tidak boleh bapak ibu ini merasa thinks normal (berpikir biasanya). Ini seperti gugus tugas penanggulangan banjir, gugus tugas penanggulangan kebakaran. Tidak! Ini kita ketemu situasi yang ekstrem, bapak ibu," kata Anies. 

"Jadi betul-betul tindakannya cepat, berani. Harus berani! Tidak populer, tidak apa-apa. Karena yang nomor satu adalah soal keselamatan. Saya kalau ditanya apa tiga prioritas utama. Saya katakan nomor satu keselamatan," tambah Anies. Baca juga: Pembatasan Operasi Angkutan Umum ala Anies yang Hanya Bertahan Sehari Sebelumnya, setelah terjadi banyak masalah di lapangan pada Senin pagi, Pemprov DKI  mengembalikan jam operasional Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta, mulai Selasa. Transjakarta akan beroperasi 24 jam. Angkutan malam hari (amari) kembali beroperasi.

Sementara MRT Jakarta beroperasi pada pukul 05.00-24.00 WIB, dan LRT Jakarta beroperasi pada pukul 05.00-23.00 WIB. Meskipun demikian, jumlah penumpang di tiga moda transportasi umum itu akan dikurangi. Tujuannya untuk menjaga jarak antarpenumpang di dalam bus Transjakarta atau kereta MRT dan LRT demi mencegah penyebaran virus Corona. Selain itu, jumlah antrean penumpang di dalam halte dan stasiun juga akan dibatasi.

Pembatasan antrean tersebut, akan berdampak pada banyaknya antrean penumpang di luar halte dan stasiun. Banyaknya antrean di luar halte dan stasiun dinilai lebih baik mencegah penyebaran virus corona dibandingkan banyaknya antrean di dalam halte dan stasiun.

sumber: Kompas

Wednesday, March 18, 2020

Abaikan Imbauan Presiden Terkait Covid-19, Para Pejabat Cianjur Malah Liburan Keliling Eropa

Seakan tidak peduli dengan imbauan Presiden Joko Widodo, para pejabat teras Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengambil cuti dan berlibur ke sejumlah negara di Eropa.

Pada mulanya mereka berniat umrah, namun karena ada kebijakan penundaan sementara ibadah umrah oleh pemerintah Arab Saudi, maka mereka pun mengalihkan liburan selama masa cuti keliling Eropa.

Padahal, di sisi lain, Pelaksana Tugas Bupati Cianjur Herman Suherman, telah melarang para pejabat di lingkungan Pemkab Cianjur termasuk pegawai BUMD, bepergian ke luar daerah bahkan ke luar negeri menyusul mewabahnya virus korona (Covid-19).

Corona Virus
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Cianjur, Herman Suherman


Terkait ini, Direktur Teknik Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Syamsul Hadi, mengaku tak mengetahui persis negara mana saja yang dikunjungi para pejabat teras Perumdam Tirta Mukti. Hanya sepengetahuannya, mereka sedang mengambil cuti.

"Iya, memang sedang cuti. Perkara berangkat ke mananya, saya tidak tahu persis," kilah Hadi, pada Selasa 17 Maret 2020.

Hadi juga mengatakan tak mengetahui persis proses cuti. Biasanya, proses cuti pegawai BUMD diketahui Kepala Daerah ataupun Dewan Pengawas.Cuti pegawai setiap tahun diberikan selama 14 hari. Namun menurut informasi, mereka mengambil cuti selama 9 hari.

Dari informasi beredar, pejabat teras di lingkungan Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur yang sedang mengambil cuti di antaranya Direktur Utama, Direktur Umum, Kepala Bagian Produksi, Kasubbag Kas, dan seorang staf Bagian Produksi.

Mereka berangkat pada 13 Maret lalu. Sesuai jadwal, mereka akan tiba di Indonesia pada 23 Maret. "Tapi kabarnya akan dipercepat kepulangan ke Indonesia. Kabarnya akan pulang pada tanggal 19 Maret," ungkap Hadi.

Plt Bupati Cianjur Herman Suherman membela anak buahnya, menurut Herman, keberangkatan mereka ke luar negeri jauh sebelum menyebarnya virus korona di Indonesia.  Padahal WHO telah mengumumkan virus korona menjadi wabah global awal Maret.

"Jadi, itu kan sebelum ada kejadian luar biasa seperti ini. Mulai sekarang hingga ke depan, sebelum ada pemberitahuan kondisinya seperti apa dari pemerintah pusat, saya imbau agar para pejabat diam di tempat saja," dalih Herman.

sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/297223-abaikan-covid-19-pejabat-bumd-cianjur-liburan-ke-eropa