Monday, February 6, 2023

Kasus Polisi Pungli Polisi Makin Melebar Kemana-mana: Kala Pengakuan Bripka Madih Membuatnya Disudutkan Para Tetangganya

Kasus penyerobotan tanah dan pemerasan oknum penyidik kepolisian (Polisi mempungli Polisi) yang diduga dialami oleh Bripka Madih berbuntut panjang. 

Viralnya kasus tersebut malah membuat Bripka Madih disudutkan oleh beberapa pihak. Setelah mendapatkan simpati dari publik atas kasus yang dialaminya, sosok Bripka Madih dibongkar. 

Bripka Madih ditemani istrinya kala melapor di Polda Metro Jaya


Di lingkungan tempat tinggalnya, Bripka Madih disebut memiliki berbagai perangai yang buruk. 

Disebut sering bikin onar dan meneror warga 

Ketua RW 4 Nur Asiah Syafris menyebut Bripka Madih sering membuat onar di lingkungan tempat tinggalnya. Bahkan kelakuan Madih kerap membuat warga RT 3 RW 4 Kelurahan Jatiwarna resah karena masalah penyerobotan tanah yang dialaminya. 

"Warga mengadu bahwa Madih jam 2 siang bawa rombongan sekitar 10 orang, bukan warga kami, tidak kenal. Kemudian masang patok depan rumah warga kami," kata Asiah saat dimintai keterangan di Polda Metro Jaya, Minggu (5/2/2023). 

Sebelum menjadi Ketua RW, Asiah pernah menjabat sebagai Ketua RT selama empat tahun. Selama periode tersebut, kelakuan Bripka Madih, kata Asiah, boleh dibilang sangat mengganggu aktivitas warga. 

"Pernah suatu waktu kami mengadakan rapat, tetapi dia (Mahdi) malah membakar sampah. Asapnya begitu mengepul dan mengganggu aktivitas kami bermusyawarah," terang Asiah. Selain berbuat onar, Madih juga disebut Asiah kerap meneror warga sekitar rumahnya di Jatiwarna, Jatiasih, Bekasi. 

"Sebelum kasusnya viral, dia (Madih) suka meneror warga. Kami kalau pasang lampu jalan di dekat rumah dia, langsung dicopot. Dia juga suka mengganggu guru TK yang letaknya di sebelah rumah dia," tutur Asiah. 

"Kalau ganggu guru TK, mungkin lebih secara verbal. Misal, 'Paling ngajarnya nggak akan lama'," sambung Asiah sambil memperagakan perkataan Madih. Tidak hanya itu, Asiah mengatakan bahwa Bripka Madih juga melakukan tindakan yang dianggap mengganggu warga, yakni membangun sebuah pos di depan rumah Ibu Soraya (warga sekitar rumah Madih) dan posnya ditempati hingga jam 4 pagi. 

"Dengan kelakuan tersebut, akhirnya warga kami lama-lama terganggu secara psikis. Warga kami tak bisa melawan, karena dia polisi," kata Asiah. 

Keterangan Bripka Madih dianggap tidak konsisten oleh Polda Metro Jaya 

Terkait kasus yang dialaminya, Bripka Madih datang ke Polda Metro Jaya pada Minggu (5/2/2023). Kedatangan Bripka Madih untuk memberi penjelasan soal dirinya yang menjadi korban dugaan penyerobotan tanah serta dugaan pemerasan oleh penyidik Polda Metro. 

Namun, Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, pernyataan yang dilontarkan oleh Bripka Madih kerap berubah-ubah. 

"Kami berbicara fakta dan data. Terjadi hal yang tidak konsisten atau berbeda dari Bripka Madih. Pernyataan yang dia lontarkan ke media dan laporan yang disampaikan ke pihak kami berbeda," kata Hengki di Polda Metro Jaya. 

Laporan yang dimaksud oleh Hengki adalah laporan kepolisian yang disampaikan Madih pada 2011 silam. Waktu itu, Ibu Madih yang bernama Halimah membuat laporan penyerobotan tanahnya seluas 1.600 meter. Namun Madih kini bersikukuh bahwa tanah yang diserobot memiliki luas total 3.600 meter. 

"Saat Ibu Halimah membuat laporan pada 2011, penyidik telah memeriksa 16 saksi. Termasuk saksi yang pernah membeli tanah dari keluarga Madih," ujar Hengki. 

"Laporannya menyatakan ada sengketa tanah seluas 1.600 meter. Tapi hasil musyawarah hari ini, Bripka Madih kukuh dengan tanah seluas 3.600 meter." 

"Padahal, saksi-saksi yang diperiksa pada 2011 menyatakan ada sebagian tanah yang dijual. Termasuk pernyataan dari kakak dan ibu Madih," imbuhnya. 

Bripka Madih ajukan pengunduran diri dari Polri 

Beberapa bulan sebelum kasus yang dialaminya menjadi viral, Bripka Madih mengaku telah mengajukan pengunduran diri dari institusi kepolisian. 

Madih menyebut, pengunduran dirinya itu sudah diajukan langsung ke Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Budi Sartono selaku atasannya. "Mohon maaf nih, pengajuan pengunduran diri itu sudah lama, sejak tiga bulan lalu," kata Madih di Polda Metro Jaya, Minggu. 

"Ada, sempat mengajukan. Tapi belum disetujui sama beliau," tegasnya. Madih mengatakan, sampai saat ini Kapolres Jaktim memang belum menyampaikan jawab resmi terkait pengunduran diri yang ia ajukan. 

Namun, secara lisan, Kapolres Jaktim sempat meminta agar Madih mengurungkan niatnya untuk mundur dari Polri. 

"Bapak Budi Sartono waktu itu kasih atensi, dia kasih perhatian. 'Di apa benar kamu mengundurkan diri? tapi jangan dijawab sekarang, saya nanya tapi jangan dijawab sekarang'," kata Madih menirukan percakapannya dengan Kapolres Jaktim. 

"Beliau mau ke tanah suci dulu, 'Nanti biar saya doakan biar urusan kamu sukses, biar pengunduran diri kamu dibatalkan'," sambung Madih, masih menirukan percakapannya dengan Kapolres. 

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Bripka Madih, seorang anggota Provost yang berdinas di wilayah Polres Metro Jakarta Timur, mengaku diperas rekan seprofesinya sendiri. 

Madih mengungkapkan bahwa dia dimintai sejumlah uang oleh oknum penyidik Polda Metro Jaya, ketika melaporkan peristiwa penyerobotan tanah yang dilakukan pihak pengembang perumahan pada 2011 lalu. 

"Saya ingin melaporkan penyerobotan tanah ke Polda Metro Jaya, malah dimintai biaya penyidikan sama oknum penyidik dari Polda Metro," ungkap Madih saat dikonfirmasi, Kamis (2/1/2023) lalu.

Tak hanya dimintai sejumlah uang, oknum polisi yang menerima laporan Madih, juga diduga meminta tanah seluas 1.000 meter persegi. 

Bahkan, oknum penyidik meminta Madih untuk memberikan tanahnya sebagai bentuk 'hadiah'. "Dia berucap Rp 100 juta dan hadiah tanah 1.000 meter persegi. Saya sakit dimintai seperti itu," ungkap Madih. 

Meski telah bertahun-tahun kasus ini berjalan, hingga kini laporan Madih tak kunjung ditindaklanjuti, sementara tanahnya yang disebut diserobot itu sudah dibangun perumahan oleh pengembang. 

Ia pun mengaku bahwa kini dirinya masih ingin memperjuangkan apa yang menjadi haknya. Terlebih, tanah milik orang tuanya memiliki luas hingga ribuan meter. "Girik di nomor C 815 seluas 2.954 meter diserobot perusahaan pengembang perumahan. Sementara Girik C 191 seluas 3.600 meter diserobot oknum makelar tanah," pungkas Madih.


Hot News: Inilah yang Membayar Gaji Fantastis Cristiano Ronaldo. Bukan Al Nassr

Fakta yang menggemparkan kembali datang dari persepakbolaan Arab Saudi khususnya dari klub Al Nassr yang diperkuat Cristiano Ronaldo. 






Salah satu media Arab Saudi yakni Tasnim News menyebut jika gaji Cristiano Ronaldo hanya dibayar Al Nassr sebesar 10% dari kesepakatan awal.

Sebagaimana diketahui, pemain berjuluk CR7 tersebut membuat para pencinta sepakbola dunia terkejut pada awal 2023 lalu. Eks penyerang Manchester United itu memutuskan untuk hijrah ke Liga Arab Saudi dengan memperkuat Al Nassr.

Pemain yang menjadi rival abadi Lionel Messi dalam perebutan label GOAT (pemain terbaik sepanjang masa) ini mendapat kontrak berdurasi 2,5 tahun atau hingga Juni 2025 mendatang. Peraih 5 kali trofi Ballon d'Or itu pun menerima gaji sangat fantastis dari Al Nassr.

Gaji Ronaldo diketahui senilai 75 juta dollar AS atau sekitar Rp1,1 triliun per musim. Tidak hanya itu, Ronaldo juga menerima uang sebesar 125 juta dolar AS atau Rp1,8 triliun lantaran terikat kontrak iklan.

Jika ditotalkan, pemain berpaspor Portugal itu bakal menerima uang sekitar 200 juta dolar AS atau Rp2,9 triliun. Dengan jumlah tersebut, maka Cristiano Ronaldo didapuk sebagai pemain dengan harga tertinggi sepanjang sejarah sepakbola dunia.

Akan tetapi, muncul kabar terkait gaji Cristiano Ronaldo di Al Nassr. Media Arab Saudi, Tasnim News, menyebut jika Al Nassr hanya membayar gaji sang pemain senilai 10% alias 7,5 juta dolar atau Rp111 miliar per tahunnya.

Lantas, siapa yang membayar sisa gaji Cristiano Ronaldo? Dalam laporan tersebut, sisa gaji Ronaldo akan dibayar Dana Investasi Publik Arab Saudi.

Diperkirakan, jumlah sisa gaji Cristiano Ronaldo yang dibayarkan Dana Investasi Publik Arab Saudi mencapai angka 67,5 juta dolar AS atau Rp1 triliun per tahunnya.

Diketahui, Dana Investasi Publik Arab Saudi juga pemilik dari klub kaya raya baru Liga Inggris, Newcastle United. Konsorsium tersebut memiliki aset yang sangat besar hingga mereka berani berinvestasi kepada Ronaldo demi meningkatkan citra sepakbola Arab Saudi.

Tujuan dari Al Nassr memboyong Cristiano Ronaldo sendiri yakni membantu Arab Saudi membangun citra yang baik. Hal itu dilakukan agar mereka bisa memenangkan perburuan tuan rumah Piala Dunia 2030 mendatang.