Thursday, December 24, 2020

Foto: Kisah Nyata Penis Kecil Napoleon Bonaparte yang Berpindah-pindah Tangan Antar Benua


"Setiap kali seseorang menyiratkan bahwa sejarah itu membosankan, saya bawakan penis Napoleon," tulis Tony Perrottet dalam bukunya Napoleon's Privates: 2,500 Years of History Unzipped. Buku itu terbit pada 2008.  

Alkisah, seorang dokter mencabut penis Napoleon selama otopsi pada 1821. Lalu, dokter itu memberikanya kepada pendeta di Corsica. Keluarganya menyimpan penis itu setelah sang pendeta meninggal beberapa tahun kemudian. Selanjutnya, penis itu berpindah tangan, dibeli oleh kolektor Inggris pada 1916. Penis Napoleon sempat dipamerkan di Manhattan, New York City pada 1927.

Perrottet diwawancarai oleh David Farley yang dirilis di Worldhum, majalah daring tentang perjalanan. Dalam wawancara itu ia mengingat sebuah artikel majalah Time yang mengungkapkan ada banyak tangis dan cekikikan diantara penonton yang menyaksikan saat itu dipamerkan.

Penis Napoleon sempat dilelang di London pada 1969, namun tidak laku terjual. Kemudian dilelang kembali di Paris pada 1977 dan dibeli oleh John Kingsley Lattimer, salah satu ahli urologi terkemuka dunia.

John membawanya relik seharga $3.000 itu pulang ke New Jersey dan menyimpanya di bawah tempat tidur sampai ia meninggal 30 tahun kemudian. Menurut Time, putri John telah menerima warisan penis Napoleon itu.

Perrottet mengatakan pada David bahwa Lattimer memang tertarik pada peninggalan-peninggalan yang tidak wajar—seperti kerah berlumuran darah Abraham Lincoln. Karena itulah, Perrottet pergi ke New Jersey untuk melihat barang-barangnya sebelum Lattimer meninggal.

"Ia tidak akan menunjukkan penis itu kepada saya. Saya bertanya lebih dari satu kali apakah saya bisa melihatnya, dan dia terus mengatakan bahwa dia tidak ingin menunjukkannya. Tapi setelah dia meninggal tahun lalu, putrinya—yang mewarisi penis Napoleon—tiba-tiba menunjukkanya padaku," kata Perrottet pada percakapanya dengan David pada 2008.

Dalam buku Perrottet, saat sang dokter mengambil penis Napoleon, ia menyimpanya pada sebuah kotak tanpa formaldehida. Karenanya penis itu mengering dan terlihat "agak mirip dendeng".

Pada 2014 lalu, seorang presenter Channel 4 bernama Mark Evans datang ke New Jersey untuk melihat penis Napoleon. Pemiliknya saat ini adalah Evan Lattimer, putra dari John Lattimer.

Foto: Kisah Nyata Penis Kecil Napoleon Bonaparte yang Berpindah-pindah Tangan Antar Benua
Penis Napoleon Bonaparte


Evan Lattimer memandang bahwa relik itu adalah peninggalan berharga dan hanya mengizinkan 10 orang untuk melihatnya. Sebelumnya, benda itu juga tidak pernah difoto maupun difilmkan. 

“Saya telah melihat banyak penis, dari chihuahua hingga paus sperma. Ini sangat layu, ”kata Mark Evans di laman Independent. “Tempat terakhir yang saya harapkan untuk menemukannya adalah di New Jersey. Sungguh aneh bagaimana penis yang layu telah menjelajah lebih jauh ke seluruh dunia lebih daripada apa yang pernah dilakukan Napoleon."

Pada halaman yang sama, disebutkan bahwa ukuran penis Napoleon berukuran satu setengah inci. 

Kisah Perempuan Tionghoa dalam Lintasan Peristiwa Sejarah Indonesia

Desember adalah bulan perempuan. Dan tanggal 22 Desember adalah "Hari Ibu" setelah sebelumnya diresmikan pada Kongres Perempuan yang diadakan di Yogyakarta pada 22 Desember 1928. 

Martabat seorang perempuan sejajar dengan laki-laki dan patut dihormati. Tapi hingga kini masih ada perempuan yang hidup dalam dunia patriarki. Sehingga eksistensinya menjadi minoritas. Lebih lagi bahwa perempuan itu adalah keturunan Tionghoa. Maka ia berminoritas ganda.

Kisah Perempuan Tionghoa dalam Lintasan Peristiwa Sejarah Indonesia
Perempuan-perempuan Tionghoa berkebaya encim dengan dandanan tempo dulu. Mereka tampil dalam salah satu rangkaian acara pameran dan diskusi buku Peranakan Tionghoa Indonesia di Kota Lama Semarang.


Kita perlu kembali pada sejarah perempuan itu sendiri terutama pada karya-karya sastra. Melihat bagaimana ia terdiksriminasi dan tersiksa. Bukan maksud untuk menakut-nakuti. Tapi dari pelajaran sejarah kita bisa mempelajari kesalahan masa lalu supaya tidak terulang di masa depan.

Naning Pranoto, seorang Novelis dan Penggerak Literasi menceritakan banyak kisah perempuan Tionghoa yang bisa diambil saripatinya. Hal ini tertuang dalam buku-bukunya yang berjudul Mei Merah 1998, Miss Lu, Musim Semi di Shizi, dan Naga Hongkong.

Semua novelnya berpijak dari kisah nyata. Supaya ada pelajaran yang dapat diambil pada tiap ceritanya. "Semua novel saya berpijak dari kisah nyata. Saya senang menulis bersifat naratif. Saya ingin membagikan cerita yang ada rasa air mata. Saya ingin menulis untuk pencerahan," kata Naning di acara Serial Webinar Nggosipin Tionghoa Yuk!.

Bukunya, Mei Merah 1988 mengisahkan tragedi kelam pemerkosaan pemerempuan Tionghoa pada masa akhir kepemimpinan Soeharto. Inspirasinya dia dapat dari seorang anak gadis Tionghoa korban pemerkosaan.

Naning saat itu sedang menerapkan terapi pada perempuan yang kadung linglung itu. Dengan menulis puisi atau dalam istilah terapinya "menangis di atas kertas".

"Dari situ saya tersentuh pengen nangis juga. Saya mengumpulkan kliping ingin menulis novel," tutur Naning.

Cerita lainya juga ia dapati dari seorang supir taksi online kala ia membawa banyak kliping soal data-data kejadian 1998. Supir perempuan berdarah Tionghoa itu bercerita bahwa ia dahulu adalah saksi kerusuhan Mei 1998.

Rumahnya tidak dirusak karena dianggap miskin. Tapi ia menyaksikan bagaimana orang-orang menjarah, merusak, dan memperkosa perempuan-perempuan Tionghoa. Ia bercerita bahwa di kompleknya ada pengumuman dari Lurah supaya orang Tionghoa berkumpul di lapangan agar dilindungi. Tapi ibunya tidak percaya, menyuruh keluarganya sipa memegang senjata. Sang supir itu bawa jarum untuk jaga-jaga.

"Terus akhirnya saya wawancara dia. Saya minta dia ke rumah saya. Dia cerita sambil nangis dari pagi jam 10 sampai jam 5 sore. Setelah itu saya menulis novel itu," ucap Naning. 

Kisah Perempuan Tionghoa dalam Lintasan Peristiwa Sejarah Indonesia
Novel "Mei Merah"


Novel lainya, masih bertema perempuan Tionghoa. Seperti novel Musim Semi di Shizi yang bercerita seorang perempuan berdarah Tionghoa kelahiran Amerika berumur 50 tahun yang jatuh cinta kepada seorang pemuda. Lalu Naga Hongkong yang bercerita soal kisah TKW di Hongkong yang mendapat perlakuan baik dengan segala toleransi dari orang-orang Hongkong.

Naning adalah seorang novelis yang menggemari karya sastra Pearl S. Buck. Ia dekat dengan orangorang Tionghoa sejak kecil. Maka itu, ia terinspirasi untuk menulis karya sastra bertema Tionghoa.

"Saya dilahirkan di Yogyakarta, keluarga kami adalah pedagang yang dekat sekali hubunganya dengan orang Tionghoa. Bahkan bapak saya selalu mengajarkan untuk hidup seperti orang Tionghoa yang rajin, hemat, dan disiplin," ucap Naning, "Niru Cino." 

Lanjutnya, bahwa seorang perempuan adalah rahim. Bukan hanya seorang yang disetubuhui tapi penyubur kehidupan. Perempuan adalah payudara yang tidak hanya menyusui tapi kita bisa mengambil saripati kehidupan.

Widya Fitria Ningsih, Kandidat Doktor Ilmu Sejarah Vrije Universiteit Amsterdam & Staf Pengajar Departemen Sejarah UGM punya cerita lain soal diaspora perempuan Tionghoa di Belanda. Bahwa komunitas itu membawa warisan kultural yang kompleks. 

"Apa faktor pendorong perempuan Tionghoa melakukan migrasi ke Belanda saya rasa sudah banyak dibahas oleh forum sebelumnya baik Masa kolonial maupun pasca kolonial. Masa kemerdekaan bangsa kita mewarisi kolonial, Tionghoa menjadi Indonesia yang lain, karena diskriminasi. Beberapa diantara mereka harus mengubah nama. Misalnya nama belakang mereka," katanya di acara yang sama. 

Pada saat kemerdekaan sampai 1960, Widya menemukan dilema perempuang Tionghoa untuk memilih antara Indonesia, Tiongkok, atau Belanda. Kekhawatiranya bahwa di Indonesia ada bahaya kawin campur dan di Tiongkok ada larangan beragama, gumam Widya yang mengutip tulisan di majalah Liberty.

Belanda meruakan pilihan logis bagi mereka. karena memang eks kolonialisme dan ada kedekatan kulutral. Alhasil, ada sekitar 400.000 orang Tionghoa yang pada saat itu melakukan migrasi ke Belanda.

Sedikit cerita dari penelitian Widya ini sebetulnya ingin mengungkapkan bahwa narasi perempuan Tionghoa selama ini diabaikan. Dengan menulis tentang itu, Widya berharap untuk mendobrak bingkai nasional yang selalu terpaku pada elit laki-laki. Narasi perempua telah luput dalam sejarah Indonesia.

Sumber: National Geographic Indonesia

Rentetan-rentetan Praktik Korupsi Pemicu "Perang Jawa" Pangeran Diponegoro

Setelah lengsernya VOC (Serikat Dagang Hindia) ke tangan pemerintah kolonial Belanda yang berada di bawah pengaruh Perancis, Hindia Belanda melakukan perubahan administrasi melalui kepemimpinan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. 

Namun tetap saja praktik korupsi masih marak dilakukan tak hanya oleh pemerintah kolonial, tapi juga pemerintahan Kesultanan Mataram yang membuat Pangeran Diponegoro jadi gerah.

Lukisan Raden Saleh "Penangkapan Pangeran Diponegoro"


Melalui seminar yang diadakan oleh KPK beberapa tahun silam, Peter Carey menyampaikan "Praktik korupsi sejatinya bukanlah hal yang baru dalam tatanan hidup masyarakat melainkan sudah ada sejak dahulu. Korupsi dianggap mampu merusak tatanan sosial dan bahkan dapat memicu instabilitas politik-ekonomi. Ditengarai, perang Dipanagara pun salah satu penyebabnya adalah praktik-praktik korupsi yang merajalela pada saat itu”.

Sejarawan Onghokham, dalam Tradisi dan Korupsi, menambahkan bahwa di lingkup kesultanan di Jawa memaknai uang negara adalah uang raja. Pada masa itu pun jual beli jabatan dianggap sesuatu yang legal, dengan cara menyetor upeti kepada raja.

Di Mataram, tidak ada pusat yang mengurus keuangan negara atau tidak ada sentralisasi keuangan. Setiap jabatan berdiri sendiri dan otonom, yang satu tidak ada huungan dengan yang lain," tulisnya. "Di sini jelas tidak ada pemisahan antara kepentingan pribadi dan umum."

Melalui bukunya yang berjudul Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro, isu korupsi juga menjadi pemicu Perang Jawa. Ia menuliskan bahwa Pangeran Diponegoro sempat menampar Patih Danureja IV dari Yogyakarta dengan selop akibat penyewaan tanah kerajaan yang diberikan kepada bangsa Eropa.

Tak bisa dipungkiri, usaha penyewaan tanah kepada bangsa Eropa membawa keuntungan yang menggiurkan sehingga membuat pejabat kesultanan korup. Penyewaan tersebut didapat dengan praktik suap yang bisa menggembungkan kantong pejabat.

Dalam bukunya, Orang Cina, Bandar Tol, Candu, dan Perang Jawa, Carey menyebutkan dalam transaksi hasil perkebunan banyak ditemukan praktik uang pelicin dalam bea cukai petugas penjaga gerbang kota. Gerbang kota menjadi tempat yang umum dalam kasus pemerasan dan penyitaan hasil kebun pribumi, maka uang pelicin berfungsi agar pengaduan tersebut tak sampai ke telinga pejabat Jawa.

"Ditambah, lika-liku prosedur untuk mengajukan kasus ke pengadilan atau ke hadapan para penguasa adalah cara-cara yang berada di luar kemampuan rata-rata para petani," tulis Carey. "Satunya cara yang dapat ditempuh, untuk dapat membalaskan dendamnya secara sungguh-sungguh, adalah dengan meminta bantuan jago-jago setempat untuk menjarah gerbang tol (masuk kota) atau membakarnya."

Namun lagi-lagi usaha anarkisme tersebut sia-sia karena pemerintah akan membalasnya dengan perundang-undangan Jawa, hingga menyebabkan kerugian yang lebih tinggi hingga nyawa.

Jauh sebelum perang Jawa, Gubernur Jenderal Daendels hanya memberikan tindak pencegahan korupsi pada pejabat-pejabat kolonial, dan membiarkan praktik tersebut terjadi pada kaum pribumi.

Kebijakan Daendels yang bisa dianggap sebagai awal terbentuknya negara hukum (rechtsaat), juga menyebabkan bupati-bupati yang biasanya dijabat golongan pribadi kehilangan pemasukannya. Terutama pada sektor monopoli perdagangan kayu jati yang jatuh ke tangan pengusaha-pengusaha Tionghoa.

Carey menilai praktik ini jadi pemantik sentimen anti-Tionghoa di masa mendekati Perang Jawa, selain skandal Pangeran Diponegoro dengan tukang pijat peranakan Tionghoa, dan penjaga gerbang kota yang umumnya diisi oleh keturunan Tionghoa.

Keruwetan permasalahan tindakan gelap makin parah terutama saat Gubernur Jenderal van der Capellen, mengeluarkan dekrit 6 Mei 1823 agar tanah dikembalikan ke pemiliknya. Keraton Yogyakarta terancam bangkrut, dekrit itu juga mewajibkan pemilik tanah memberikan kompensasi batas waktu pengembalian tanah oleh penyewa Eropa.

Kebijakan ini membuat Pangeran Diponegoro makin kecewa terhadap Kesultanan. Sebab, bukannya menghentikan praktik gelap, Kesultanan membiarkan dan berpihak dengan Belanda. Akibat kesewenangan dan ketidakadilan terhadap masyarakat tersebut, ia memutuskan hubungan dengan Kesultanan.

Dari Stasiun Solo Balapan Hingga Istana: Menapaki Kekuasaan Dinasti Mangkunegaran

Komunitas "Saya Pejalan Bijak", menyelenggarakan avontur daring #JelajahdariRumah pada Minggu, 21 Juni silam. Demi menuntaskan akhir pekan bersama, kami mengajak peserta untuk berkunjung ke Surakarta dan menapaki tilas Mangkunegara.

Alfonsus Aditya, penikmat budaya, memandu peserta avontur daring. Dia mengajak untuk mengenali jejak-jejak Mangkunegara—bagaimana wangsa ini turut memberikan sumbangsih bagi peradaban. Selain itu, kita juga dapat menyaksikan kisah-kisah hidup warganya. Bermula dari Stasiun Balapan, berikut rute yang kami tempuh:


Stasiun Solo Balapan

Tempat pertama yang dikunjungi adalah Stasiun Solo Balapan atau yang terkenal dengan nama Het Centraal Station van Soerakarta saat zaman penjajahan Belanda. Ditemani oleh pemandu wisata lokal, Agung, Adit mengajak peserta virtual tour untuk melihat bangunan bersejarah ini melalui sebuah video.

“Atap tiga susun menjadi ciri khas Stasiun Balapan. Unsur Jawa-nya tidak bisa dilepaskan meski didesain pada era Belanda,” jelas Agung dalam video sambil menunjukkan bagian atas bangunan Stasiun Solo Balapan.


Ia memaparkan, stasiun ini dulunya merupakan alun-alun milik Mangkunegara, di mana terdapat sebuah pacuan kuda. Balapan yang identik dengan pacuan kuda pun akhirnya disematkan pada nama stasiun. 

Wilayah pembangunan stasiun ini menggunakan lahan milik Mangkunegara. Pembangunannya melalui dua tahapan penting yaitu pada era Mangkunegara IV pada sisi Selatan stasiun  yang dimulai pada tahun 1864 dan diresmikan pada tahun 1870. Kemudian, pada era Mangkunegara VII, Stasiun Solo Balapan direvitalitasi, tapi tetap mempertahankan kekhasan bangunannya. Mangkunegara VII mengundang Thomas Kaarsten, arsitek ternama kala itu yang juga sahabatnya, untuk melakukan pembangunan tahap dua pada sisi utara stasiun.


Jejak Solosche Radio Vereniging (SRV)

Raja Mangkunegara VII dikenal cerdas pada zamannya. Ia juga merupakan penikmat budaya yang luar biasa. Adit bercerita, Mangkunegara VII menganggap budaya Jawa merupakan adiluhung. Ia ingin budaya Jawa tidak dianggap remeh.

“Saat diundang ke Kerajaan Belanda, ia pun mengajak anaknya untuk menampilkan tarian Jawa,” katanya.

Keseriusan Mangkunegara VII untuk melestarikan budaya Jawa, membuatnya membentuk Java Insitituut. Ini kemudian menjadi cikal balak berdirinya Solosche Radio Vereninging (SRV). Radio ini tumbuh untuk menyebarkan pesan budaya Kepada masyarakat dengan pemutaran alunan musik-musik Jawa. Tidak hanya sampai disitu, radio ini pun berkembang pesat di seantero Nusantara dengan jumlah anggota kurang lebih 4.000 orang.

Adapun Gedung SRV kini menjadi Radio Republik Indonesia (RRI).


Pasar Legi dan masyarakatnya

Perjalanan selanjutnya, peserta diajak mengunjungi dan menyusuri lorong-lorong Pasar Legi—bertemu dengan beberapa penjual di sana. Dari video, kita bisa melihat bagaimana aktivitas di pasar.

“Bisa dibilang, Pasar Legi tidak pernah tidur. Datang jam berapa pun, selalu ada kegiatan,” kata Adit.

Walaupun kini Pasar Legi sudah rata dengan tanah karena kebakaran pada 2019 lalu, tapi para penjual tidak meninggalkan area tersebut. Mereka tetap berjualan di pinngir pasar. “Meski tidak ada bangunan, tapi semangatnya tetap terjaga,” imbuh Adit.

Agung, sang pemandu wisata pun menceritakan sejarah Pasar Legi yang tidak dapat dilepaskan oleh tradisi dan hitung-hitungan Jawa. Pasar ini awalnya hanya dibuka pada tanggalan Jawa yaitu Legi. Namun, dalam perkembangannya, ia menjadi wajah kehidupan 24 jam kota Surakarta.

Pasar ini hadir seiring berdirinya tahta Mangkunegaran. Mangkunegara I adalah raja yang mendirikan pasar ini.

“Didirikan pada era Mangkunegara I, kemudian berkembang. Kepemimpinan Mangkunegara 4 mulai dibangun dengan beton dan kemudian diperbaiki lagi di era Mangkunegara 7,” ungkap Agung.

Adit dan Agung melanjutkan perjalanan sambil berbincang dengan beberapa penjual yang sudah menempati pasar sejak 25 hingga 50 tahun lalu. 

Menurut Adit, pasar adalah gambaran terbaik untuk berkenalan pada suatu kota yang kita kunjungi. Mencoba meresapi semangat, rasa syukur, dan ketekunan dari setiap pedagang yang ada di dalamnya.

“Saya selalu senang ke pasar, makanya saya mengajak sahabat ke sini,” ungkapnya.


Ponten

Nama Ponten berasal dari bahasa Belanda “Fontein” yang berarti air mancur. Bangunan ini merupakan sebuah pancuran atau tempat pemandian umum di tengah kota Surakarta.

Ponten dibangun pada masa Mangkunegara VII dan dirancang oleh Thomas Karsten. “Arsitektur Ponten bergaya Indische, tapi tetap ada unsur Jawa seperti bentuk candi. Jadi, bangunannya gabungan arsitektur Jawa-Eropa,” kata Agung.

Mendapat pendidikan di Eropa dan tinggal di sana selama bertahun-tahun memengaruhi jalan pikiran Mangkunegara VII. Ia melihat bagaimana Belanda dan Prancis menjaga kebersihan dan kesehatan warganya. Hal inilah yang membuat Mangkunegara VII akhirnya membangun Ponten.

Raja juga membangun MCK di setiap kampung untuk menjaga kebersihan warga dan bahkan mengharuskan menjemur bantal, guling, dan tikar pada setiap Hari Rabu.

Setelah berjalan kaki di beberapa tempat, saatnya kita ‘berisitirahat’ di sebuah rumah bersejarah. Tempat yang dikunjungi selanjutnya merupakan rumah awal Raden Mas Said yang bergelar Mangkunegara I.

Disambut oleh Mintorogo, sang pemilik rumah saat ini yang merupakan turunan trah Mangkunegara I, peserta diajak melihat ruangan-ruangan yang ada di dalamnya.

Kondisi rumah masih sangat terjaga dan kayu-kayu yang digunakan masih orsinil--belum ada penggantian sama sekali. Hanya ada satu tiang penyangga plafon saja yang sudah diganti. Kayu jati yang digunakan pun berasal dari hutan Donoloyo milik Kasunanan Surakarta yang sangat terkenal sebagai penghasil kayu jati terbaik di Tanah Jawa.


Legion de Mangkunegaran

Tak jauh dari rumah awal Mangkunegara, peserta diajak berjalan ke kompleks Pura Mangkunegaran. Di dalamnya, kita akan melihat bangunan yang dulunya digunakan sebagai militer. Bangunan ini merupakan saksi bisu dari sebuah Legiun yang dimiliki oleh Mangkunegara.

Adit bercerita, legiun Mangkunegaran ini dididik dan dilatih secara profesional—melibatkan tiga negara yaitu Perancis, Inggris, dan Belanda. Legiun yang didirikan oleh Mangkunegaran II ini bertepatan dengan tibanya Gubernur Jenderal Deandels di Batavia yang merupakan perpanjangan tangan kekaisaran Napoleon.

Legiun Mangkunegaran—Korps militer pada masa Mangkunegara II yang menandai warisan Daendels di kota ini. Gayanya mengadopsi pasukan Grand Armee Napoleon Bonaparte.


Dari beberapa sumber disebutkan bahwa para prajurit yang tergabung dalam Legiun ini sangatlah bangga menyebut diri mereka sebagai “Fusi” atau singkatan dari Fusilier atau pasukan infantri. Meniru gaya pasukan Grand Armee Napoleon Bonaparte, pasukan ini pun telah terjun di beberapa medan laga pertempuran dan Legiun ini pun secara resmi dibubarkan oleh Mangkunegara VIII dan menyatakan diri bergabung ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain melihat bangunan militernya, peserta juga diajak melihat rumah0rumah di sekitarnya yang menjadi tempat tinggal para keturuan prajurit Semut Ireng yang merupakan pasukan legiun,


Cerita di Balik Istana

Tempat terakhir yang dikunjungi dari tur virtual jejak Mangkunegara ini adalah istana. Namun, tidak hanya mengunjungi bangunan, peserta pun bisa melihat dan mendengar cerita langsung dari para abdi dalem.

Ada Mbah Wasinem yang telah mengabdi selama 66 tahun. Dalam bahasa Jawa, Mbah Wasinem bercerita bahwa ia mengalami masa transisi dari Mangkunegara VIII ke Mangkunegara IX. Selama mengabdi, ia bertugas merawat pangeran-pangeran dan menyiapkan sesaji berupa bunga di atas cawan berisi air yang diletakkan di tempat-tempat khusus di Istana.

Selain Mbah Wasinem, kita juga diajak bertemu dengan Mbah Ngadimin, abdi dalem yang bertugas menjaga area parkir dan membersihkan bagian luar Pura Mangkunegara. Memasuki usia 80 tahun, Mbah Ngadimin telah mengabdi selama 44 tahun di Istana.

“Tidak selamanya Istana harus tentang raja atau permaisuri. Dengan mengenal kedua sosok ini, kita dapat mengambil pelajaran untuk selalu jujur dan ikhlas dalam bekerja,” tutur Adit.

Setelah berjumpa dengan kedua abdi dalem tadi, perjalanan dilanjutkan untuk melihat-lihat bagian dalam kompleks Mangkunegaran. Di sana, kita bisa melihat beberapa keindahan istana termasuk pendopo terbesar di Indonesia.

Di dalam pendopo tersebut juga tersimpan satu set gamelan yang berusia kurang lebih 300 tahun. Gamelan tersebut digunakan pada saat mengiringi misi budaya Mangkunegara VII di Belanda.

Acara virtual tour #JelajahDariRumah Mengenal Jejak-Jejak Mangkunegara merupakan program donasi untuk membantu para pemandu wisata lokal yang kehilangan pendapatannya sehari-hari akibat pagebluk COVID-19.

Apa yang Menyebabkan Kecoak Bisa Hidup Tanpa Kepala? Ini Penjelasannya!

Beberapa pakar mengatakan bahwa kecoak bisa hidup tanpa kepala. Ya, mereka terkadang dapat hidup tanpa kepala selama berminggu-munggu. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana mereka melakukannya? 

Ahli fisiologi dan ahli biokimia Joseph G. Kunkel dari Universitas Massachusetts Amherst yang mempelajari perkembangan kecoa mengatakan, untuk memahami kenapa kecoak dan beberapa serangga lain bisa hidup tanpa kepala, ada baiknya kita memahami kenapa manusia tidak bisa hidup tanpa kepala.

Apa yang Menyebabkan Kecoak Bisa Hidup Tanpa Kepala? Ini Penjelasannya!
Kecoak

Pertama, saat kepala manusia dipenggal akan mengakibatkan kehilangan banyak darah dan penurunan tekanan darah. Ini menghambat pengangkutan oksigen dan nutrisi ke jaringan vital.

"Anda akan mati kehabisan darah," kata Kunkel.

Selain itu, manusia bernapas melalui mulut atau hidung, dan otak mengontrol fungsi penting tersebut. Ketika manusia tidak memiliki kepala, pernapasan otomatis akan terhenti.

Kecoak tidak memiliki jenis sistem peredaran darah yang sama dengan manusia. Agar darah dapat mengalir melalui jaringan pembuluh darah manusia yang luas, dan terutama melalui pembuluh kapiler kecil, tekanan yang cukup harus dijaga. Sistem pembuluh darah kecoak jauh lebih luas dan tidak memiliki kapiler kecil, catat Kunkel, sehingga tekanan bisa jauh lebih rendah.

"Ketika kepala kecoak lepas, leher mereka menutup dengan pembekuan," tambah Kunkel seperti dilansir Scientific American. "Tidak ada pendarahan yang tidak terkontrol."

Selain itu, hama yang kuat bernapas melalui spirakel, atau lubang kecil di setiap segmen tubuh. Otak kecoak tidak mengontrol pernapasan ini, dan darah tidak membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Sebaliknya spirakel menyalurkan udara langsung ke jaringan melalui satu set tabung yang disebut trakea. Kecoak juga bersifat poikilothermic, atau berdarah dingin. Akibatnya, mereka tidak mengeluarkan energi untuk menghangatkan diri sehingga dapat bertahan dengan makanan yang jauh lebih sedikit daripada yang dibutuhkan manusia.

Kunkel berkata, kecoak dapat bertahan selama berminggu-minggu hanya dengan sekali makan. "Selama beberapa predator tidak memakannya, mereka akan tetap diam dan hidup."

Ahli entomologi Christopher Tipping dari Delaware Valley College pernah meneliti bagaimana kecoak hidup tanpa kepala. Dia memutuskan kepala kecoak Amerika (Periplaneta americana) dan mengamatinya di bawah mikroskop.

"Kami menutup luka dengan dental wax agar tidak mengering. Sepasang kecoak bertahan selama beberapa minggu di dalam toples," kata Tipping.

Kecoak dan banyak serangga lainnya memiliki gumpalan ganglia—aglomerasi jaringan saraf—tersebar di dalam setiap segmen tubuh, dan gumpalan tersebut mampu melakukan fungsi saraf dasar yang bertanggung jawab untuk refleks.

"Jadi tanpa otak, tubuh masih dapat berfungsi dan melakukan sesuatu yang sederhana seperti bergerak," kata Tipping. Menariknya dari kecoak, bukan hanya tubuhnya yang bisa berfungsi tanpa kepala.

Namun, kepala yang lepas dari tubuh kecoak juga masih "hidup". Kepala tanpa tubuh itu dapat menggerakkan antena selama beberapa jam sampai kehabisan tenaga. Jika diberi nutrisi dan didinginkan, kepala kecoak bisa bertahan lebih lama.

"Tubuh kecoak bisa menyampaikan sejumlah informasi sensorik ke kepala. Sehingga, jika kepala dan tubuh lepas, otak mereka tidak bisa berfungsi normal," jelas ahli saraf Nicholas J. Strausfeld dari Universitas Arizona, yang mengkhususkan diri dalam pembelajaran artropoda, memori dan evolusi otak.

Strausfeld memberi contoh, misalnya kecoak memiliki kemampuan memori yang baik. Bila kita ingin mempelajari kecoak sesuatu itu akan jadi sia-sia karena ada bagian tubuh yang hilang.

Pemenggalan kecoak mungkin tampak mengerikan, tetapi para ilmuwan telah melakukan banyak eksperimen dengan tubuh kecoak tanpa kepala dan kepala kecoak tanpa tubuh untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan serius.

Hilangnya noggin menghilangkan hormon tubuh kecoak dari kelenjar di kepala mereka yang mengontrol pematangan, sebuah temuan yang membantu peneliti menyelidiki metamorfosis dan reproduksi pada serangga. Dan penelitian tentang kepala kecoak tanpa tubuh menjelaskan cara kerja neuron serangga.

Namun, pada akhirnya, hasilnya memberikan satu lagi bukti ketahanan kecoa yang patut ditiru. Kecoak tanpa kepala mungkin bukan yang terpintar dari jenisnya, tetapi ia pasti bisa bertahan hidup.

Saturday, December 12, 2020

Haikal Hassan Mengaku Pernah Bertemu Nabi Muhammad SAW, Demi Allah!

Haikal Hassan bersumpah bahwa dirinya pernah didatangi oleh Nabi Muhammad SAW. 

Haikal yang juga Sekretasis Jenderal HRS Center, ini menceritakan bahwa ia didatangi Rasullulah SAW saat anaknya meninggal dunia.



Haikal mengatakan bahwa Rasulullah memberikan pesan kepadanya agar tidak khawatir dengan anak-anaknya yang telah meninggal dunia.

Hal itu disampaikan oleh Haikal melalui kanal YouTube RasilTV. Ia menceritakan pengalamannya tersebut usai prosesi pemakaman enam anggota FPI ditembak mati beberapa waktu lalu.

Haikal menceritakan, ia sempat merasa sedih dan kacau ketika kedua anaknya meninggal dunia.

"Anak saya yang pertama meninggal dunia, namanya Umar. Anak saya yang kedua, masih saya gendong, Allah panggil lagi, namanya Salma. Demi Allah di kubur dan waktu hujan ini, tiba-tiba enggak lama Rasulullah datang, dan beliau memegang tangan Umar. Demi Allah, dia memegang tangan Salma," kata Haikal Jumat 11 Desember 2020.

Saat itu, Haikal merasa terkejut bukan main melihat Rasulullah datang menemuinya. Menurutnya, Rasulullah memberikan sebuah pesan kepadanya.

"Rasulullah berucap pada saya, 'Jangan takut dan jangan khawatir, Salma dan Umar bersama saya'. Demi Allah saya mendengar langsung Rasulullah berkata demikian di telinga saya," ungkap Haikal sambil menahan tangis.

Haikal mengaku, pertemuannya dengan Rasulullah itu sudah sejak lama ia sengaja rahasiakan.

Ia tak ingin dicap oleh publik sebagai seorang yang pamer. Oleh karenanya, ia memilih merahasiakan kisah tersebut untuknya sendiri dan baru menyampaikannya sekarang.

"Saya takut dibilang riya (pamer), tapi itu yang terjadi. Rasulullah datang pada orang yang berduka itu haq," tuturnya.

Anggota FPI Tewas sedang Bersama Nabi Muhammad SAW

Sebelumnya, Haikal Hassan ikut memakamkan 6 laskar FPI meninggal dunia akibat aksi penembakan di Tol Jakarta - Cikampek km 50.

Dilihat dari Kanal YouTube Rasil TV, kala itu Haikal Hassan mengenakan baju muslim hijau, lengkap dengan kopiah hitam dan masker.

Haikal Hassan mulanya menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian 6 laskar FPI itu. Dia meyakini, mereka yang mendahului tersebut akan ditempatkan dalam posisi terbaik.

"Ibu dan Bapak yang ditinggalkan, sahabat-sahabat saya, Luthfi, Reza, Faiz Sofyan, Andi, dan Khadafi, antum saat ini sedang bersama Rasulullah SAW," ujar Haikal Hassan.

Haikal Hassan lalu mengisahkan cerita saat dia masih berada di Palestina. Dia mengatakan, di sana banyak orang bahkan termasuk anak-anak yang gentar seolah tak takut mati membela bangsa dan negara.

Pasalnya, sudah tertanam kuat keyakninan bahwa saat meninggal dunia, mereka akan dipertemukan oleh Rasulullah SAW di Surga.

Dalam kasus penembakan 6 laskar FPI, Haikal Hassan menegaskan kematian dalam keadaan baik sejatinya tidak perlu ditangisi.

Haikal Hassan menuturkan, Rasullullah SAW mengunjungi orang-orang yang berduka. Apalagi jika jenazah meninggal dunia dalam kondisi syahid.

Sumber: Suara.com

Monday, December 7, 2020

Penyebab Ahok Kembali Mengamuk dan Marah Besar Terhadap Anggota Dewan

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku bahwa dirinya marah besar dan mengamuk saat mendengar kabar gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta diusulkan naik. 

Hal itu disampaikan Ahok melalui akun YouTube pribadinya, Panggil Saya BTP. 

Penyebab Ahok Kembali Mengamuk dan Marah Besar Terhadap Anggota Dewan
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersama Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Ima Mahdiah

Dalam video itu, Ahok bicara dengan anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah. "Saya baca sampai tunjangan rumah (anggota DPRD DKI) Rp 110 juta di medsos (media sosial). Saya ngamuk baca itu," kata Ahok dalam video yang diunggah pada Minggu 7 Desember 2020 malam.

"Terus tunjangan mobil Rp 30 juta. Saya ngamuk, mana ada saya jadi Komut Pertamina saja sebulan tunjangan mobil. Artinya, itu enggak pakai mobil sewanya Rp 35 juta," sambungnya. 

Ahok menilai, anggota DPRD DKI tidak layak mendapatkan kenaikan gaji dan tunjangan pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Sebab, masyarakat sedang dalam kondisi sulit. Bahkan, pendapatan asli daerah (PAD) DKI Jakarta menurun. 

"Kalau PAD DKI turun, kalau ada Covid-19, kita punya penghasilan turun, ASN tunjangan dipotong 50 persen. Kalau DPRD menaikkan penghasilan, saya tidak suka. Itu enggak benar," katanya. 

Ahok pun mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi terkait kabar usulan kenaikan gaji dan tunjangan ini. "Pak Pras mengatakan, 'Saya akan cek'. Dia ketua enggak bisa kontrol semua," kata dia. 

Lalu, Ahok juga bertanya kepada Ima soal kabar kenaikan gaji tersebut. Ima yang pernah menjadi pegawai magang di Balai Kota DKI Jakarta saat Ahok menjabat gubernur itu menegaskan tak ada kenaikan gaji dan tunjangan.

"Sudah clear gaji dan tunjangan tidak ada (kenaikan)," kata Ima. Menurut Ima, anggaran yang naik hanya untuk kegiatan anggota Dewan turun ke daerah pemilihan (dapil) pada masa reses. Anggaran itu tidak langsung masuk ke kantong anggota Dewan, tetapi dikelola oleh Sekretariat DPRD DKI. 

Kaum Wanita Arab Saudi Kini Boleh Mengendarai Sepeda Motor dan Truk

Kaum wanita di Arab Saudi mulai bisa bergerak bebas. Setelah diizinkan untuk menyetir mobil, masuk ke stadion dan juga menonton bioskop, kini wanita Arab Saudi bakal diizinkan mengendarai sepeda motor dan mengemudikan truk. 

Kabar gembira ini diketahui setelah pihak kerajaan mengumumkan hal tersebut sebagai langkah reformasi untuk kesetaraan gender.

Seorang wanita Arab Saudi sedang mengemudikan sepeda motor sport. Luar Biasa


1. Boleh mengemudikan truk

Dilansir dari Metro.co.uk, kebijakan ini muncul hanya dalam waktu 3 bulan setelah Raja Salman mengumumkan akan menghilangkan larangan mengemudi bagi wanita. Direktorat Jenderal Lalu Lintas Arab Saudi mengatakan, wanita akan diizinkan mengemudi sepeda motor termasuk truk. 

Kaum Wanita Arab Saudi Kini Boleh Mengendarai Sepeda Motor dan Truk
Kaum wanita Arab Saudi kini boleh mengemukakan pendapatnya


Kebijakan mengemudi, lanjutnya akan setara antara perempuan dan laki-laki. Tidak ada plat nomor spesial untuk mobil yang dikendarai wanita ataupun pria. Semuanya sama.


2. Akan ada badan lalu lintas khusus wanita

Dikutip dari Arab News, setiap wanita yang melakukan pelanggaran lalu lintas atau terlibat kecelakaan akan ditangani oleh bagian khusus yang dibentuk dan dijalankan oleh perempuan. 

Kaum Wanita Arab Saudi Kini Boleh Mengendarai Sepeda Motor dan Truk
Wanita Arab Saudi menonton langsung pertandingan sepakbola di stadion. Foto diambil sebelum pandemi Covid-19

Sebelum mencabut larangan itu, Arab Saudi menjadi satu-satunya negara di dunia yang melarang wanita mengemudi.  


3. Kebijakan ini mulai berlaku Juni 2018

Pada September, Raja Salman mengumumkan larangan mengemudi untuk kaum hawa akan dicabut. Ternyata, tidak butuh waktu lama untuk mewujudkan hal itu. Kebijakan yang diambil pemerintah ini menjadi langkah bersejarah bagi Arab Saudi. Keputusan itu juga disambut baik oleh warga Arab Saudi dan juga masyarakat luar negeri. Rencananya, wanita-wanita Arab mulai diizinkan mengemudi sepeda motor dan kendaraan lainnya pada Juni 2018.

Kaum Wanita Arab Saudi Kini Boleh Mengendarai Sepeda Motor dan Truk
Seorang wanita Arab Saudi sedang menghidupkan mobilya sebelum mulai berkendara

Arab Saudi memang menjadi salah satu negara di dunia dengan aturan yang cukup ketat untuk kaum hawa. Untuk traveling saja, perempuan-perempuan Arab Saudi harus mendapatkan izin dari wali laki-laki misalnya ayah, suami atau saudara laki-laki. Begitu juga untuk belajar dan melakukan aktivitas lainnya. 

Saturday, December 5, 2020

Gara-gara 8 Siswa Batuk dan Anosmia, Ketahuan 179 Siswa Sekolah yang Sudah Buka Kembali di Jateng Positif Covid-19

Sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Jawa Tengah sempat menggelar uji coba pembelajaran tatap muka. 

Ilustrasi siswa SMk


Namun kemudian, 8 orang siswa SMK mengalami batuk, demam serta anosmia (kehilangan penciuman). Rupanya saat dilakukan tes, terbongkar 179 orang siswa di SMK tersebut positif terinfeksi Covid-19.

Awalnya 8 siswa menunjukkan gejala

Ketua DPRD Jateng Bambang Kisriyanto mengemukakan, mulanya ada SMK Negeri di Jawa Tengah yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. 

Sekolah tersebut merupakan sebuah sekolah asrama. Tetapi, sebanyak 8 siswa kemudian mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19. 

Mereka mengalami demam, batuk serta kehilangan indra penciuman atau anosmia. Sebanyak 27 siswa kemudian menjalani tes swab. Hasilnya mereka dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Terbongkar 179 siswa terpapar 

Setelah hasil tes diketahui, Dinas Kesehatan Jateng melakukan tracing di sekolah tersebut. Mereka mengetes 196 siswa di sekolah itu. 

Hasilnya mengejutkan, sebab 152 orang siswa juga dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. "Hasilnya hari ini tambah 152 siswa yang positif Covid-19. Sehingga, total yang positif 179 orang. Yang sudah dinyatakan sembuh 5 orang, tinggal 174 siswa yang masih menjalani perawatan," ucap dia

Uji coba belajar tatap muka dihentikan.

Bambang menjelaskan, sekolah tersebut menjadi sebuah klaster setelah ditemukan ratusan siswa SMK positif Covid-19. 

Uji coba pembelajaran tatap muka akhirnya ditunda sampai tertangani dengan baik. 

"Iya saya sudah mendapat laporan kalau SMK Negeri (Jateng) jadi klaster penyebaran Covid-19 karena banyak siswanya positif. Saya minta ditangani dengan baik sampai hasilnya negatif," kata dia.

Gubernur tunda rencana pembelajaran tatap muka 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun berencana untuk menunda rencana sekolah tatap muka setelah munculnya ratusan siswa terinfeksi Covid-19. 

Tak hanya itu, ada pula 4 guru SMP di Kabupaten Kudus yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19. 

"Kemungkinan besar (PTM Januari 2021) belum karena kalau kita melihat pertumbuhan di seluruh dunia seperti ini apalagi yang di Jawa aja tumbuhnya kaya gini lebih baik kita hati-hati," ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat 4 Desember 2020.


Bagi sekolah yang tengah melakukan uji coba atau simulasi tatap muka akan dievaluasi secara ketat. Kemudian, uji coba pembelajaran tatap muka di Jateng juga ditutup selama 2 hari ini. 

"Begitu ada (yang terpapar) itu saya minta langsung tutup dan tidak ada lagi yang lain. Memang anak-anak ini OTG semua tetapi kita tidak berani untuk kemudian kita meneruskan kalau nanti tidak ada evaluasinya," katanya. 

"Statement saya tidak akan berubah, semua akan bergantung pada kondisi. Bayangkan yang sudah kita siapkan saja, mereka berasrama, mereka tidak keluar, itu saja bisa tertular, (penularan) itu ternyata dari orang yang keluar-masuk. Maka kita memang hati-hati betul dan ke Januari itu buat saya harus hati-hati. Termasuk yang di Jepara beberapa waktu lalu. Tutup, jangan lama-lama," Ganjar menjelaskan.

Wednesday, December 2, 2020

Foto: Ironis. Potret Blok M Mall, Dulu Tongkrongan Anak Muda, Kini Telah Mati Seperti Kuburan

Anak muda 1980an hingga 1990n siapa yang tidak kenal daerah Blok M yang dikenal sebagai tempat nongkrong dan belanja? Namun kini daerah Blok M seolah telah mati. 

Blok M Mall yang sempat menjadi ikon belanja modern kini telah mati. Kejayaannya pada era 1990-an sampai 2000-an telah sirna. Blok M Mall tak lagi menjadi pilihan anak muda. 

Kahar (62), yang ditemui pada Senin 30 November 2020 sore, hanya berdiri di depan tokonya. Pandangannya terlihat kosong. Sesekali, ia berkata kepada satu dua orang yang lewat, "Silakan lihat-lihat dulu." Tokonya menjual kaus-kaus band aliran metal kenamaan dan celana jeans. Sebut saja kaus Burgerkill edisi Adamantine European Tour 2018 yang terpajang di bagian depan tokonya.

Kaus-kaus berjubel di tokonya, sedangkan di lorong mal hanya beberapa orang yang lewat tanpa memalingkan wajah ke arah tokonya. 

Foto: Ironis. Potret Blok M Mall, Dulu Tongkrongan Anak Muda, Kini Telah Mati Seperti Kuburan
Suasana Blok M Mall pada Senin 30 November 2020 sore


"Hari ini baru laris satu. Blok M Mall itu sudah mati. Sebelum Covid-19, itu sudah mati. Paling orang-orang lewat Blok M Mall itu cuma transit. Udah enggak ada lagi yang beli,” ujar Kahar, yang sudah berjualan di Blok M Mall sejak 1992. 

Blok M Mall dikenang sebagai pusat perbelanjaan modern era 1990 sampai 2000-an.

Pemuda-pemudi dan keluarga dari berbagai kelas berbondong-bondong datang ke Blok M Mall. Saking hidupnya, Blok M Mall selalu penuh sesak. 

Foto: Ironis. Potret Blok M Mall, Dulu Tongkrongan Anak Muda, Kini Telah Mati Seperti Kuburan
Kahar (62), salah satu penjual di Blok M Mall yang telah berjualan sejak tahun 1992. Kahar menganggap Blok M Mall sudah mati dan tak berjaya seperti tahun 1990-2000an.

"Enggak nyangka Blok M Mall seperti ini mati. Dulu jalan aja susah, macet. Kalau dulu itu pengunjung seperti mau naik haji. Mau kencing aja susah jalan ke toilet. Bisa 15 menit sendiri," kata Kahar.

Suasana kejayaan Blok M Mall dalam ingatan Kahar adalah pusat keramaian di Jakarta. Blok M Mall menjual baju, kaus, celana panjang, ikat pinggang, sepatu, hingga makanan tradisional maupun cepat saji. 

Restoran kenamaan seperti McDonalds, KFC, dan Dunkin Donats pernah mewarnai kehidupan pengunjung Blok M Mall. Department store kenamaan seperti Robinson dan Ramayana juga pernah hadir di Blok M Mall.

Namun pada tahun 2017, Ramayana hengkang dari Blok M Mall lantaran tak produktif lagi. 

Blok M Mall adalah mal yang terletak di bawah Terminal Bus Blok M dan berada dekat dengan taman kota, yaitu Taman Martha Tiahahu. 

Pedagang-pedagang berjualan di lorong sepanjang sekitar lebih dari 500 meter tersebut. Ada juga pelataran dekat tangga jalur terminal. Di sana, ada pusat kuliner.

Foto: Ironis. Potret Blok M Mall, Dulu Tongkrongan Anak Muda, Kini Telah Mati Seperti Kuburan
Suasana Blok M Mall terkini pada Senin 30 November 2020

Foto: Ironis. Potret Blok M Mall, Dulu Tongkrongan Anak Muda, Kini Telah Mati Seperti Kuburan
Tangga turun untuk masuk ke Blok Mall dari sisi Taman Martha Christina Tiahahu

Blok M Mall diresmikan pada 3 Oktober 1992 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Wiyogo Atmodarminto. Pembangunan Blok M Mall sendiri bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat itu. 

Dikutip dari harian Kompas, Manajer Proyek Blok M Mall Mardjoko Sulistyono mengatakan, terminal dan Mal Blok M dibangun dengan biaya sekitar Rp 70 miliar. 

Blok M Mall awalnya menyediakan ratusan kios. Blok M Mall saat itu diprediksi menjadi suatu one stop shopping karena semua kebutuhan tersedia. 

Tongkrongan anak muda yang tak menarik lagi 

Dahulu Blok M Mall diharapkan bisa menjadi pusat perbelanjaan anak muda. Sekitar 15 tahun awal, Blok M Mall memang menjadi tujuan anak muda. 

"Anak muda ke Blok M Mall itu nongkrong-nongkrong saja. Nyarinya dulu belanja baju dan sepatu. Blok M Mall itu dikenal murah-murah," tambah Kahar. 

Orang-orang dulu punya kebanggaan saat pergi ke Blok M Mall. Label keren dan gaul sudah melekat di kening jika sudah ke Blok M Mall. 

Buat anak Jakarta, rasanya belum sah jadi anak Jakarta kalau belum ke Blok M Mall saat itu. 

Anak-anak muda era 2000-an misalnya suka ngeceng ke Blok M Mall, entah itu hanya jajan di kawasan kaki lima di sekitar Blok M Mall atau belanja kaset. 

Biasanya juga, anak-anak muda datang dari arah Taman Martha Tiahahu setelah bersantai di taman. 

Ada juga yang sengaja langsung turun dari Terminal Blok M menuju Blok M Mall yang terkoneksi langsung dengan tangga. 

Ada juga anak-anak muda yang sekadar nongkrong di Galeri Telkom (Wartel-wartel) dekat tangga jalur. Mereka sekadar menelepon teman atau pacar dengan telepon koin. 

"Dulu anak-anak muda dari mana saja ke Blok M Mall. Ada dari Ciputat, Parung, Tangerang, pasti ke sini. Kan aksesnya mudah, bus dari mana saja pasti ada yang ke Blok M," kata Kahar. 

Pada era 1990 sampai 2000-an, jalur-jalur terminal di Blok M juga dipenuhi anak sekolah. 

Jalur 5 dan 6 kerap menjadi tempat nongkrong kelompok pelajar dari STM Penerbangan dan SMK Poernama. 

Kini, Blok M Mall kosong melompong.

Banyak kios yang tutup, apalagi saat ini dihantam pandemi Covid-19. Pedagang-pedagang disebut tak sanggup membayar sewa kontrak. "Yang sisa jualan sini paling yang punya hak pakai misalnya 30 tahun," ujarnya. 

Foto: Ironis. Potret Blok M Mall, Dulu Tongkrongan Anak Muda, Kini Telah Mati Seperti Kuburan
Suasana lorong Blok M Mall pada Senin 30 November 2020 sore


Salsabilla (23), seorang mahasiswa swasta di Jakarta, mengatakan, kawasan Blok M Mall tak menarik bagi anak muda saat ini. Salsa sendiri sudah 5 tahun tidak berbelanja di Blok M Mall. 

"Dulu sih Blok M Mall setahu saya sih dulu ramai dan megah ya. Ada lorong panjang. Banyak toko-toko baju. Dulu sih belanja ke Blok M sama orangtua pas SD," kata Salsa saat ditemui pada Senin sore tersebut. 

Salsa kini lebih memilih belanja di dekat rumah dan tak sesuai dengan tren serta preferensi mode. 

Blok M Mall dianggap tak menarik karena hanya jejeran toko biasa dan dekorasi lainnya. 

Teriakan itu tak lagi ada

"Ayo dipilih.. dipilih .. dipilih.. Rp 50.000 ... yang murah, yang murah," begitu teriak para pedagang dulu. 

Seorang pengunjung melewati lorong Blok M Mall yang kini sepi


Dahulu, Blok M Mall penuh dengan teriakan promosi pedagang sambil berdiri di atas kursi plastik diselingi house music. 

Kini, bising suara para pedagang yang mayoritas berasal dari tanah Minang berbalas teriakan promosi itu tak ada lagi. Hening.  

"Teriak-teriak itu dulu hampir setiap hari. Selama 10 tahun ke belakang itu udah enggak ada yang teriak-teriak. Paling mau jelang-jelang Lebaran saja," tambah Kahar. 

Blok M Mall memang berdenyut pada era 1990 sampai 2000-an. Pengunjung fokus memilih barang-barang di Blok M Mall. 

Kini, Blok M Mall seperti kuburan, menurut Kahar. Meskipun demikian, Kahar bangga dengan eksistensi Blok M Mall. 

"Tapi, Blok M Mall cukup hebatlah. Biasa lebih dari 25 tahun itu hebat. Biasanya mall tujuh tahun sudah mati," ujarnya.

Ini Foto dan Identitas DPO Teroris Kelompok Ali Kalora Pelaku Pemenggalan di SIgi, Sulawesi Tengah

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merilis 11 foto daftar pencarian orang (DPO) kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). 

Kelompok yang dipimpin Ali Kalora ini diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan sadis satu keluarga di Kabupaten Sigi.

Ali Kalora diapit oleh anggotanya


"Iya sisa 11 orang DPO yang dikejar," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono melalui pesan singkat, Selasa 1 Desember 2020.

Dalam foto DPO tersebut, terpampang wajah Ali Ahmad alias Ali Kalora. Ali Kalora diketahui sudah menjadi DPO sejak 2012.

Polri mengimbau para DPO segera menyerahkan diri. Serta masyarakat yang melihat orang yang mirip dengan yang ada dalam gambar tersebut dapat melapor ke polisi setempat.

"Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang perubahan atas UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang penetapan peraturan pemerintahan pengganti UU Nomor 1 Tahun 2002 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme menjadi undang-undang dan UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia, diimbau kepada para DPO agar segera menyerahkan diri kepada aparat Kepolisian," demikian keterangan yang tertulis dalam foto.



Berikut daftar nama 11 DPO MIT:

1. Ali Ahmad alias Ali Kalora

2. Qatar alias Farel alias AnaS

3. Askar alias Haid alias Pak Guru

4.Abu Alim alias Ambon

5. Nae alias Galuh alias Mukhlas

6. Khairul alias Irul alias Aslan

7. Jaka Ramadhan alias Krima alias Rama

8. Akun alias Adam alias Musab alias Alvin Ashori

9. Rulli

10. Suhardin alias Hasan Pranata

11. Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang


Sebelumnya, Satgas Tinombala menindak tegas dua anak buah Ali Kalora pada Selasa pagi 17 November 2020. Kedua buron yang tewas tersebut adalah Wawan alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias Aziz.

Barang bukti yang diamankan Satgas Tinombala di antaranya 1 pucuk senjata revolver, 2 buah bom lontong, 20 butir munisi 5,56 mm, 4 butir munisi revolver, 1 buah GPS, 1 buah kompas, 2 buah head lamp, 6 buah korek api, kunci motor, uang tunai Rp 360 ribu, 1 renceng antinyamuk, 9 buah baterai, 3 bungkus kopi, 2 pasang sepatu, 2 tas selempang, 2 tas gendong, 1 buah terpal, 1 sisir dari jarum, 1 cermin, 2 sikat gigi, dan pakaian.

Kemudian, terjadi pembunuhan sadis terhadap satu keluarga di Sigi, Sulteng. Korban ada yang dibakar hingga ditebas.

Pemerintah mengutuk keras tindakan tersebut. Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan jajarannya menindak tegas Ali Kalora dan kawan-kawan.

Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka (Ali Kalora dkk). Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja," kata Idham melalui keterangan tertulis, Senin (30/11).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pembunuhan sadis di Sigi itu sebagai tindakan biadab.

"Tindakan yang biadab itu jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah-tengah masyarakat yang ingin merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa," kata Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden.

Video: Gadis Cantik Ini Nekat Mandi di Dalam Mobil Sedan, Lihat Caranya!

Seorang gadis cantik bernama Alexandria Tejas, yang juga seorang YouTuber punya hobi travelling dan melakukan perjalanan jauh pakai roda empat. Bahkan tidur dan mandi pun bisa dilakukan di dalam mobil.

Alexandria Tejas

Nah, melalui channel YouTube-nya Alexandra Tejas menunjukkan bagaimana ia mandi di dalam mobil sedannya tersebut. Pada dasarnya, dia mandi di dalam Honda Civic hanya saat cuaca dingin dan jauh dari tempat mandi umum atau perkemahan.

"Aku nggak sering mandi di dalam mobil Honda Civic, paling hanya dalam kondisi cuaca seperti ini (bersalju)," kata Alexandria Tejas dalam channel videonya.

Dalam video tersebut tidak banyak modifikasi yang dilakukan Alexandra Tejas jika hendak mandi di dalam mobil sedannya.

Pertama-tama Teja menyiapkan kolam tiup sebagai alas dia mandi. Lalu alat penyemprot tanaman (pressure prayer) yang ujungnya dimodifikasi menggunakan ujung kepala shower. Untuk membersihkan badannya, Alexandria Tejas menggunakan air panas yang dicampur dengan air biasa sampai level hangat-hangat kuku. Oh ya, air panas itu diperoleh usai dipanaskan menggunakan kompor portable.

Alexandra Tejas juga menjelaskan karena suasana di luar bersalju, ia juga mandi sembari mengaktifkan fitur pemanas (heater) bawaan mobil. Fitur ini umumnya dijumpai di negara bersalju, tapi tidak di Indonesia yang memiliki iklim tropis.

"Pada hari-hari seperti hari ini di mana di luar bersalju dan indah tapi membeku, kami akan menyalakan mobil hanya untuk mandi untuk menyalakan pemanas, jadi dengan begitu, Anda tahu, ketika Anda melepas pakaian Anda tidak akan mati kedinginan," kata Tejas sembari mencontohkan gerakan mandi di dalam mobil.

Sementara untuk menjaga sirkulasi udara, Alexandria Tejas sedikit membuka sunroof. Namun kaca depan, belakang, dan samping ditutup alih-alih biar tidak ada yang mengintip saat dia mandi.

Selain itu, dia menunjukkan ruang kecil yang harus dia gunakan untuk berganti pakaian setelah mandi. Alexandria mengungkapkan bahwa dia harus jongkok selama mandi karena atap Honda Civic sangat rendah, terkadang bisa jadi lebih sulit. Usai mandi, Tejas membuang air di tempat terbuka.

Ia juga mengatakan dalam video tersebut bahwa ini bukan pengaturan yang ideal untuk mandi. Biasanya Alexandria bersama rekannya mandi di fasilitas seperti pemberhentian truk atau pompa bahan bakar.

Namun dalam kondisi ekstrim saat di luar bersalju dan cuaca tidak terlalu bagus, mereka harus menggunakan cara ini. Dia juga menyebutkan bahwa mandi di dalam van jauh lebih mudah daripada melakukan hal yang sama di Honda Civic.

Berikut ini adalah videonya saat mandi di dalam mobil:



Sumber: klik disini