Thursday, December 24, 2020

Apa yang Menyebabkan Kecoak Bisa Hidup Tanpa Kepala? Ini Penjelasannya!

Beberapa pakar mengatakan bahwa kecoak bisa hidup tanpa kepala. Ya, mereka terkadang dapat hidup tanpa kepala selama berminggu-munggu. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana mereka melakukannya? 

Ahli fisiologi dan ahli biokimia Joseph G. Kunkel dari Universitas Massachusetts Amherst yang mempelajari perkembangan kecoa mengatakan, untuk memahami kenapa kecoak dan beberapa serangga lain bisa hidup tanpa kepala, ada baiknya kita memahami kenapa manusia tidak bisa hidup tanpa kepala.

Apa yang Menyebabkan Kecoak Bisa Hidup Tanpa Kepala? Ini Penjelasannya!
Kecoak

Pertama, saat kepala manusia dipenggal akan mengakibatkan kehilangan banyak darah dan penurunan tekanan darah. Ini menghambat pengangkutan oksigen dan nutrisi ke jaringan vital.

"Anda akan mati kehabisan darah," kata Kunkel.

Selain itu, manusia bernapas melalui mulut atau hidung, dan otak mengontrol fungsi penting tersebut. Ketika manusia tidak memiliki kepala, pernapasan otomatis akan terhenti.

Kecoak tidak memiliki jenis sistem peredaran darah yang sama dengan manusia. Agar darah dapat mengalir melalui jaringan pembuluh darah manusia yang luas, dan terutama melalui pembuluh kapiler kecil, tekanan yang cukup harus dijaga. Sistem pembuluh darah kecoak jauh lebih luas dan tidak memiliki kapiler kecil, catat Kunkel, sehingga tekanan bisa jauh lebih rendah.

"Ketika kepala kecoak lepas, leher mereka menutup dengan pembekuan," tambah Kunkel seperti dilansir Scientific American. "Tidak ada pendarahan yang tidak terkontrol."

Selain itu, hama yang kuat bernapas melalui spirakel, atau lubang kecil di setiap segmen tubuh. Otak kecoak tidak mengontrol pernapasan ini, dan darah tidak membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Sebaliknya spirakel menyalurkan udara langsung ke jaringan melalui satu set tabung yang disebut trakea. Kecoak juga bersifat poikilothermic, atau berdarah dingin. Akibatnya, mereka tidak mengeluarkan energi untuk menghangatkan diri sehingga dapat bertahan dengan makanan yang jauh lebih sedikit daripada yang dibutuhkan manusia.

Kunkel berkata, kecoak dapat bertahan selama berminggu-minggu hanya dengan sekali makan. "Selama beberapa predator tidak memakannya, mereka akan tetap diam dan hidup."

Ahli entomologi Christopher Tipping dari Delaware Valley College pernah meneliti bagaimana kecoak hidup tanpa kepala. Dia memutuskan kepala kecoak Amerika (Periplaneta americana) dan mengamatinya di bawah mikroskop.

"Kami menutup luka dengan dental wax agar tidak mengering. Sepasang kecoak bertahan selama beberapa minggu di dalam toples," kata Tipping.

Kecoak dan banyak serangga lainnya memiliki gumpalan ganglia—aglomerasi jaringan saraf—tersebar di dalam setiap segmen tubuh, dan gumpalan tersebut mampu melakukan fungsi saraf dasar yang bertanggung jawab untuk refleks.

"Jadi tanpa otak, tubuh masih dapat berfungsi dan melakukan sesuatu yang sederhana seperti bergerak," kata Tipping. Menariknya dari kecoak, bukan hanya tubuhnya yang bisa berfungsi tanpa kepala.

Namun, kepala yang lepas dari tubuh kecoak juga masih "hidup". Kepala tanpa tubuh itu dapat menggerakkan antena selama beberapa jam sampai kehabisan tenaga. Jika diberi nutrisi dan didinginkan, kepala kecoak bisa bertahan lebih lama.

"Tubuh kecoak bisa menyampaikan sejumlah informasi sensorik ke kepala. Sehingga, jika kepala dan tubuh lepas, otak mereka tidak bisa berfungsi normal," jelas ahli saraf Nicholas J. Strausfeld dari Universitas Arizona, yang mengkhususkan diri dalam pembelajaran artropoda, memori dan evolusi otak.

Strausfeld memberi contoh, misalnya kecoak memiliki kemampuan memori yang baik. Bila kita ingin mempelajari kecoak sesuatu itu akan jadi sia-sia karena ada bagian tubuh yang hilang.

Pemenggalan kecoak mungkin tampak mengerikan, tetapi para ilmuwan telah melakukan banyak eksperimen dengan tubuh kecoak tanpa kepala dan kepala kecoak tanpa tubuh untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan serius.

Hilangnya noggin menghilangkan hormon tubuh kecoak dari kelenjar di kepala mereka yang mengontrol pematangan, sebuah temuan yang membantu peneliti menyelidiki metamorfosis dan reproduksi pada serangga. Dan penelitian tentang kepala kecoak tanpa tubuh menjelaskan cara kerja neuron serangga.

Namun, pada akhirnya, hasilnya memberikan satu lagi bukti ketahanan kecoa yang patut ditiru. Kecoak tanpa kepala mungkin bukan yang terpintar dari jenisnya, tetapi ia pasti bisa bertahan hidup.

No comments:

Post a Comment