Thursday, September 8, 2016

Ketika Ahok Kembali Marah Saat "Bongkar" Fitnah Terhadap Dirinya

Serangan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semakin banyak secara bertubi-tubi seiring semakin dekatnya Pilkada DKI 2017. Bukan hanya serangan yang berbau SARA saja, namun juga isu-isu yang beraroma fitnah untuk menjatuhkan kredibilitasnya.

Basuki Tjahaja Purnama
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Salah satunya adalah terkait dengan isu reklamasi yang kini tengah menjadi isu yang “sexy”, bagi para lawan-lawan politiknya untuk menjatuhkan Sang Gubernur. Yang terbaru adalah peredaran video percakapan antara dirinya dengan bos grup Artha Graha, Tommy Winata.

Terkait video tersebut, Ahok mengatakan bahwa video itu berasal dari salah satu video yang diunggah ke YouTube Pemprov DKI.
"Itu enggak usah fitnah-fitnah ya. Kalian tahu ada video Tommy Winata itu dari siapa? Itu dari mana upload-nya? Gua yang upload ke YouTube," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan pada Selasa 6 September 2016.
Namun, video tersebut dipotong-potong dan diunggah ulang, kemudian diberi judul seolah-olah ada fakta baru yang mencengangkan. Dalam video tersebut, Tommy Winata membeberkan kekuatan militer yang dia miliki untuk menjaga lahannya.

Selain itu, anak buahnya juga dibekali senjata yang siap membunuh orang yang mengganggu lahannya. Tommy Winata juga siap bertanggung jawab atas instruksinya itu.

Ahok mengatakan, dalam pertemuan itu, Tommy Winata sedang mengajukan proposal untuk mengelola bakau di PIK. Tommy menjelaskan kemampuannya dalam mengelola hutan bakau di Lampung.

Ahok mengatakan, Pemprov DKI belum memberi dia izin apa pun terkait proposalnya. Sebab, Pemprov DKI masih sanggup mengelola hutan bakau di Jakarta.

Ahok mengatakan, dia meng-upload video pertemuan tersebut ke YouTube.
"Lalu orang potong-potong seolah-olah dia menemukan. Seolah-olah dia temukan, Ahok sedang berbincang-bincang dengan Tommy Winata. Nenek lu, temukan.... Gue yang kasih lu, tahu!" ujar Ahok.

Nampaknya, berpolitik secara santun bukan budaya Indonesia sehingga fitnah pun “dilegalisasi” untuk menjatuhkan orang lain. Sungguh memprihatinkan mental bangsa ini.

(Kompas)

No comments:

Post a Comment