Hidup dalam gelimang harta merupakan dambaan siapa saja. Siapa sih yang tidak ingin hidup mewah dan enak seperti para konglomerat dan keluargnya? Menjadi anak seorang konglomerat pasti hidupnya enak karena serba berkecukupan dan serba mudah. Impian seperti ini merupakan naluri dasar manusiawi.
Namun, apabila Anda mengatakan bahwa anak seorang konglomerat tak pernah merasakan hidup
sederhana, maka Anda salah besar. Karena di Indonesia, justru anak dari keluarga konglomerat malahan hidup sederhana seperti orang kebanyakan.
John Riady, Director of Lippo Group (Courtesy: Youtube) |
Salah satu contoh nyata adalah John Riady, yang notabene merupakan putra dari konglomerat James Riady dari Lippo Group.
Tidak ada yanag menyangka bahwa John mengaku bahwa dirinya lebih suka makan masakan Padang di rumah makan Padang daripada makan di restoran mahal atau tempat makan di hotel bintang lima yang walau tarifnya mahal tetap saja "recehan" di hadapannya.
"Saya lebih suka makan masakan Padang," ujar John di Jakarta,
Sabtu 4 Februari 2017.
Bahkan, John Riady yang merupakan Director of Lippo Group ini mengaku sering kali naik
angkutan umum seperti ojek untuk mencapai tempat yang ditujunya guna mengindari
kemacetan Jakarta yang cukup membuat stres. "Naik ojek juga saya biasa,
lebih murah juga kan," terangnya.
Selain makan di rumah makan Padang dan naik ojek menuju
tempat tujuannya, John pun mengaku cukup berhemat di rumahnya. John mengaku tak
pernah menyalakan AC kamar maupun rumahnya ketika dia dan istri sedang tidak
berada di rumah.
Sadar akan pemanfaatan energi, John pun lantas terlebih
dahulu memastikan bahwa AC yang terdapat dikediamannya dalam kondisi off atau
mati saat dirinya dan istri bepergian ke luar rumah.
"AC selalu dimatikan kalau kita tidak sedang di rumah,
ya supaya hemat energi lah," tutur John.
Meski terlahir dari keluarga Lippo Grup, John mengaku sejak
kecil telah diarahkan untuk bekerja keras. Bahkan setiap liburan sekolah, untuk
mengisi waktu luangnya, John menghabisinya dengan menjalani magang di beberapa
perusahan seperti salah satunya restoran cepat saji.
"Setiap liburan sekolah saya bekerja. Saya sempat kerja
di McD pada tahun 1999, dan beberapa perusahan lain," kenangnya.
John mengaku sangat senang menjalani magang di sejumlah
perusahan tersebut. Sebab dari tempat itu dia mendapat pengalaman baru dan
kenal banyak orang dari berbagai kalangan. Selain itu, ia turut merasakan
bagiamana menjadi seorang pekerja.
Sementara untuk usahanya saat ini, John menuturkan, usaha
yang dijalankan merupakan hasil kerja keras keluarga. Ia sebagai bagian dari
keluarga menjalankan amanah. Untuk itu, ia akan memberikan yang terbaik.
"Saya bersyukur terlahir dari keluarga berada, ini
merupakan amanah yang harus saya pegang," pungkas John.
No comments:
Post a Comment