Banyak orang di dunia, khususnya di Indonesia kini mengalami
kelebihan berat badan sebagai akibat dari meningkatnya kesejahteraan hidup.
Namun meningkatnya kesejahteraan ini tidak diikuti oleh gaya hidup sehat.
Akhirnya banyak penyakit mematikan yang mengintai.
Namun kini setelah semakin menjamurnya internet, banyak
orang yang menjadi sadar untuk merawat tubuh dan menjaga berat badannya. Bagi
yang sudah terlanjur, biasanya rela menempuh segala cara untuk menurunkan berat
badannya.
Itulah yang dilakukan oleh Adrian Pouliot, seorang pria asal
Amerika Serikat yang mengidab obesitas morbid. Ia menemukan dan menempuh sebuah
solusi yang ekstrim sekaligus nyeleneh dan berbahaya untuk mengatasi masalah
kelebihan berat badannya. Ia mengubah gaya hidupnya yang serampangan sejak
didiagnosis obesitas pada bulan Desember 2016.
Dokter yang memeriksanya mengatakan apabila dia terus tak
peduli dengan tubuh dan kesehatannya, maka dia kemungkinan besar akan mengalami
serangan jantung sekitar umur 30 tahun dan akan meninggal di usia 40 tahun.
⠀
"Penjelasan dokter membuat saya terguncang. Saya
akhirnya memilih untuk diet. Saya bahkan sudah olahraga dan konsumsi makanan
sehat, tapi shabu adalah satu-satunya cara yang paling ampuh untuk masalah
berat badan ku," ucap Pouliot.
Dia bahkan sangat bangga memberitahukan bahwa dirinya
mengisap shabu karena berhasil mengurangi bobot tubuhnya hingga 113 kg tanpa
diet ketat.
Adrian Pouliot bisa mengurangi berat badan hingga 113 kg dengan mengkonsumsi narkoba sabu-sabu |
⠀
"Kini saya tak harus mengubah kebiasaan makan saya.
Saya bisa makan sebanyak yang saya inginkan, tapi ketika merokok shabu, saya
kadang-kadang tak ingin makan. Saya menyebutnya diet keajaiban,"
lanjutnya.
Pakar kesehatan dari Columbus Medical Center, Dr Jeremy
Finland, menyatakan bahwa ia tidak merekomendasikan penggunaan shabu untuk
menurunkan berat badan, namun di sisi lain ia tidak bisa mengabaikan pasiennya
yang memiliki berat badan fantastis. Jadi dengan kata lain, ia hanya akan
memperbolehkan penggunaan narkotika ini sebagai opsi paling akhir dan mendesak.
⠀
"Adrian selalu jujur dengan saya tentang penggunaan
narkoba. Kami sudah mencoba banyak diet untuk membantunya mengurangi kebiasaan
makan berat. Tapi, satu-satunya yang sangat membantu adalah shabu," kata
dr Jeremy.
Dokter Jeremy secara tegas memperingatkan bahwa mengkonsumsi
shabu dapat menyebabkan efek samping yang destruktif dan permanen bagi tubuh
manusia yang mengkonsumsinya.
(World News Daily Report)
No comments:
Post a Comment