Wednesday, September 14, 2016

Pria Ini Mengkonsumsi Sabu-sabu dan Berhasil Turunkan Berat Badan Hingga Ratusan Kg Tanpa Diet

Banyak orang di dunia, khususnya di Indonesia kini mengalami kelebihan berat badan sebagai akibat dari meningkatnya kesejahteraan hidup. Namun meningkatnya kesejahteraan ini tidak diikuti oleh gaya hidup sehat. Akhirnya banyak penyakit mematikan yang mengintai.

Namun kini setelah semakin menjamurnya internet, banyak orang yang menjadi sadar untuk merawat tubuh dan menjaga berat badannya. Bagi yang sudah terlanjur, biasanya rela menempuh segala cara untuk menurunkan berat badannya.

Itulah yang dilakukan oleh Adrian Pouliot, seorang pria asal Amerika Serikat yang mengidab obesitas morbid. Ia menemukan dan menempuh sebuah solusi yang ekstrim sekaligus nyeleneh dan berbahaya untuk mengatasi masalah kelebihan berat badannya. Ia mengubah gaya hidupnya yang serampangan sejak didiagnosis obesitas pada bulan Desember 2016.

Dokter yang memeriksanya mengatakan apabila dia terus tak peduli dengan tubuh dan kesehatannya, maka dia kemungkinan besar akan mengalami serangan jantung sekitar umur 30 tahun dan akan meninggal di usia 40 tahun.
"Penjelasan dokter membuat saya terguncang. Saya akhirnya memilih untuk diet. Saya bahkan sudah olahraga dan konsumsi makanan sehat, tapi shabu adalah satu-satunya cara yang paling ampuh untuk masalah berat badan ku," ucap Pouliot.

Dia bahkan sangat bangga memberitahukan bahwa dirinya mengisap shabu karena berhasil mengurangi bobot tubuhnya hingga 113 kg tanpa diet ketat.

Adrian Pouliot bisa mengurangi berat badan hingga 113 kg dengan mengkonsumsi narkoba sabu-sabu
"Kini saya tak harus mengubah kebiasaan makan saya. Saya bisa makan sebanyak yang saya inginkan, tapi ketika merokok shabu, saya kadang-kadang tak ingin makan. Saya menyebutnya diet keajaiban," lanjutnya.

Pakar kesehatan dari Columbus Medical Center, Dr Jeremy Finland, menyatakan bahwa ia tidak merekomendasikan penggunaan shabu untuk menurunkan berat badan, namun di sisi lain ia tidak bisa mengabaikan pasiennya yang memiliki berat badan fantastis. Jadi dengan kata lain, ia hanya akan memperbolehkan penggunaan narkotika ini sebagai opsi paling akhir dan mendesak.
"Adrian selalu jujur dengan saya tentang penggunaan narkoba. Kami sudah mencoba banyak diet untuk membantunya mengurangi kebiasaan makan berat. Tapi, satu-satunya yang sangat membantu adalah shabu," kata dr Jeremy.

Dokter Jeremy secara tegas memperingatkan bahwa mengkonsumsi shabu dapat menyebabkan efek samping yang destruktif dan permanen bagi tubuh manusia yang mengkonsumsinya.

(World News Daily Report)

No comments:

Post a Comment