Sunday, December 19, 2021

Siskaeee: Antara Ekshibisionisme vs Ekshibionistik

Video seorang wanita yang beken dengan nama Siskaeee mempertontonkan organ intimnya di sudut Bandara International Yogyakarta viral di media sosial pada akhir November 2021. Sang membuat video yang mempunyai nama asli FCN (23 tahun) sudah ditangkap oleh aparat kepolisian dengan sangkaan melakukan kejahatan cyber atas perilaku melanggar kesusilaan.

FCN alias Siskaeee sudah lama mengunggah konten pornografi sejak tahun 2017. Konten itu diunggah di 7 akun media sosial dan situs berbayar miliknya hingga menyebar ke berbagai grup percakapan. Dampaknya, sosok Siskaeee dikenal oleh warganet khususnya mereka yang berstatus pemburu "konten pemersatu bangsa". Berdasarkan hasil penyelidikan Polda DIY, Siskaeee memperoleh pendapatan miliaran Rupiah dari hasil memproduksi dan distribusi video pornografi dirinya sendiri melalui dunia maya.

Selain motif ekonomi, Siskaeee memiliki kecenderungan bertindak tak senonoh dengan mempertontonkan alat kemaluannya kepada orang lain atau ekshibisionis. Tindakan itu dilakukan di berbagai tempat mulai kamar kos, hotel, pusat kebugaran, toilet pesawat, hingga tempat yang lebih terbuka seperti mall, supermarket, tempat parkir, toko buku hingga rest area jalan tol.

Salah satu konten Siskaee yang masih terbilang "sopan" yang beredar di media sosial. Ternyata dia punya banyak konten tak senonoh yang dia buat saat di Yogyakarta


Meski demikian, pelaku ekshibisionis belum tentu memiliki gangguan seksual ekshibionistik. Penegakan diagnostik perlu dilakukan karena bisa mempengaruhi hukuman ataupun terapi yang tepat untuk pelaku.


Berbeda

Peneliti Psikologi Forensik dan dosen Psikologi Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, Margaretha, mengatakan perilaku ekshibisionis atau disebut ekshibisionisme berbeda dengan gangguan seksual ekshibionistik. Meski sama-sama menampilkan bagian intim tubuh, keduanya memiliki tujuan dan motif yang berbeda.

"Perilaku ekshibisiosnis dengan menampilkan bagian tubuh pribadi seperti pantat, payudara, atau alat kelamin maupun orang yang telanjang di tempat umum bisa saja dilakukan untuk mendapat perhatian orang lain atau memprotes satu hal," katanya.

Sementara pada penderita gangguan ekshibionistik, perilaku ekshibisionis kepada orang yang tidak dikenal di tempat umum dilakukan demi mendapat kepuasan seksual, bukan sekadar ingin ditonton atau ingin dilihat orang lain. Tanpa melakukan hal itu, mereka sulit untuk mengembangkan fantasi seksual dan mencapai orgasme. Jika perilaku ekshibisionis itu tidak dilakukan, penderita akan mengalami distres karena kebutuhan seksualnya tidak terpenuhi.

Gangguan ekshibisionistik merupakan salah satu bentuk gangguan parafilia atau penyimpangan seksual. penderitanya cenderung menutup jati dirinya, bukan malah memamerkan identitas atau sosoknya di tempat umum. Intensitas dorongan seksual yang muncul juga sama seperti masyarakat umum, tidak setiap hari, sepanjang tidak memiliki gangguan hiperseksual.

Screenshot adegan video Siskaeee saat berbuat tak pantas kepada ojek online pengantar makanan yang viral di aplikasi Whatsapp. Beruntung driver ojol tersebut langsung pergi (karena jijik) melihat perilaku Siskaeee. 


Kondisi itu berbeda dengan orang yang berlaku ekshibisionis demi mendapatkan uang atau menjadikannya sebagai pekerjaan. Mereka bisa melakukan tindakan itu tiap hari dan melengkapi diri dengan sejumlah alat kerja untuk merekam untuk mengunggah foto dan videonya. Respon positif penonton adalah energi yang mendorong mereka untuk terus melakukannya.

Peneliti perilaku seksual dan dosen Psikologi Universitas Gunadarma, Depok, Wahyu Rahardjo, menambahkan, gangguan ekshibisionistik umumnya ditemukan pada laki-laki karena penyimpangan itu trekant hormon testosteron. Kelainan itu membuat penderitanya kewalahan mengelola dan menyalurkan hasrat seksualnya secara sehat sesuai norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Karena terkait hormon testosteron, ekshibionistik pada perempuan jarang ditemukan. Literatur yang menjelaskannya pun juga terbatas. Charles S Grob dalam publikasinya di The Journal of Nervous and Mental Disease, pada Mei 1985 yang mempelajari kasus tunggal menyebut ekshibionistik pada perempuan dipicu rasa tertolak dan ketidakmampuan mengembangkan hubungan empatik. Penderita cenderung menggantungkann harga dirinya pada kesuksesan profesinya. Saat kehilangan pekerjaan, dia berusaha mengompensasinya dengan berlaku ekshibisionis demi tetap mendapat pengakuan orang lain.

 Namun, "Jika dorongan ekonomi lebih mendominasi, apa yang dilakukan pelaku ekshibisionis perempuan itu tidak berbeda dengan yang dilakukan model-model di majalah atau film dewasa," kata Wahyu.


Respons berbeda

Pengungkapan kasus ekshibisionisme FCN alias Siskaeee menimbulkan respons yang ramai di kalangan netizen. Mereka yang merespons positif umumnya laki-laki karena menyayangkan penangkapan tersebut. Banyak laki-laki dewasa sudah lama mengenal Siskaeee dan menjadikannya sebagai hiburan. Bahkan konten-konten yang diproduksi Siskaeee mereka juluki sebagai konten "pemersatu bangsa" karena bisa mempersatukan bangsa Indonesia yang terpecah belah oleh SARA dan pilihan politik.

Respons positif kaki-laki itu tidak muncul saat pengungkapan kasus ekshibisionisme di Stasiun Sudirman, Jakarta, pada Oktober 2021 yang pelakunya adalah laki-laki. Saat itu, respons terbesar justru ditunjukkan netizen perempuan yang merasa geram dengan tindakan pelaku, berbagi dukungan, hingga saling memberi tips agar tidak menjadi korban tindakan ekshibisionis.

Menurut Wahyu, respons berbeda netizen terhadap kasus ekshibisionisme laki-laki dan ekshibisionisme perempuan itu terjadi karena laki-laki mudah terangsang secara visual, sedangkan perempuan peka terhadap rangsangan bau. Karena itu, laki-laki heteroseksual akan cenderung bersikap positif saat melihat perilaku ekshibisionis perempuan.

Sementara terhadap perilaku ekshibisionis laki-laki, laki-laki heteroseksual akan cenderung merasa jijik dan bisa jadi marah karena merasa dilecehkan. Mereka cenderung membela perempuan yang jadi korban.

"Persoalan budaya turut mempengaruhi. Hegemoni maskulinitas membuat laki-laki merasa lebih superior dan menjadi penikmat, sedangkan perempuan di posisi submisif yang melayani," tambahnya.

Margaretha menambahkan beda respons laki-laki dan perempuan terhadap kasus ekshibisionisme laki-laki dan perempuan itu merupakan konsekuensi dari obyektivikasi seksual perempuan dalam masyarakat.

Thursday, December 16, 2021

Dua Dekade Garuda Indonesia Babak Belur

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia kini terlilit hutang. Kondisi yang mendera Garuda ini tidak muncul dalam semalam. Beban yang kini ditanggung oleh Garuda merupakan hasil yang dituai dari banyaknya kesalahan di masa lalu.

Rekam nilai laba-rugi Garuda Indonesia apabila dicermati memang fluktuatif, bahkan cenderung sakit-sakitan. Pada tahun 2012, Garuda berhasil membukukan laba sebesar 111 juta dollar AS, tetapi pada 2013 langsung turun menjadi hanya 11 juta dollar AS. Pada 2014, Garuda justru rugi 369 juta dollar AS.

Pada 2015 dan 2016, Garuda mendapat Untung meski hanya 78 juta dollar AS dan 9 juta dollar AS. Namun tahun 2017 dan 2018 Garuda justru rugi hingga 200-an juta dollar AS. Laporan keuangan 2018 pun sempaat disajikan ulang setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai ada sejumlah kejanggalan.

Menariknya, pada 2019 Garuda meraih laba 6,5 juta dollar AS atau setara Rp 93,39 miliar. Laba, antara lain, diperoleh mulai dari hasil renegoisasi biaya sewa hingga program efisiensi. Walau kemudian kondisi berbalik 180 derajat akibat Covid-19.

Covid-19 ternyata bukan satu-satunya sumber masalah. Dihimpun dari arsip harian Kompas, sejak dua dekade lalu, kondisi Garuda di bulan Juni 2000 ternyata sudah sakit-sakitan. Berdasarkan laporan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, yang diungkapkan Indonesia Corruption Watch (ICW) kala itu, negara dirugikan hingga 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 8,5 trilliun akibat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di tubuh Garuda Indonesia (Kompas, 7 Juni 2000).

Enam tahun kemudian, Komite Penanganan Korupsi PT Garuda Indonesia melaporkan empat kasus dugaan korupsi di Garuda ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yang terbesar adalah dugaan korupsi utang di unit kargo 1,4 juta dollar AS dan Rp 74,9 miliar. Lainnya, kasus macetnya dana Yayasan Karyawan Perusahaan Garuda di reksa dana senilai Rp 28 miliar, penyalahgunaan tiket Garuda di Denpasar Rp 70 juta, dan dugaan penggelembungan pengadaan pesawat Airbus A-330 (Kompas, 30 Agustus 2006).

Pesawat Garuda Indonesia A330-900neo


Sayangnya, penyelidikan kasus itu tidak dipublikasikan. Apalagi, saat itu sedang ada kasus lain yang lebih tenar, yakni pelarian Gayus Tambunan. Ada juga pencarian Nunun Nurbaeti, tersangka kasus supa saat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) serta kasus korupsi Wisma Atlet.

Tahun 2007-2015, Garuda relatif terbang tinggi tanpa terbentur kasus korupsi. Secara berturut-turut, KPK memberikan penghargaan BUMN dengan Unit Pengendalian Gratifikasi Terbaik pada tahun 2014 dan 2016 kepada Garuda. Garuda dinilai berkomitmen memiliki princip tata kelola perusahaan yang baik sekaligus menjadi secercah harapan Garuda untuk lepas dari hembusan isi-isu KKN di masa lalu.

Baru saja disanjung, badai langsung menerpa Garuda awal Januari 2017. Navigasi kabin Garuda sontak kacau tatkala Emirsyah Satar, bekas Direktur Utama PT Garuda Indonesia, ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Pada 8 Mei 2021, Emirsyah divonis 8 tahun penjara.

Emirsyah Satar (rompi oranye), mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia

Masyarakat juga tidak akan pernah lupa dengan kasus penyelundupan 15 box berisi önderdi motor gede Harley-Davidson bekas dengan kondisi terurai dan 3 box lain berisi 2 unit sepeda Brompton baru. Barang-barang itu diterbangkan dengan Airbus A330-900neo Garuda Indonesia dari Perancis (Kompas, 17 November 2019).

Deretan kasus-kasus tersebut telah cukup menggambarkan betapa keroposnya sayap Garuda. Tentu, diperparah oleh pandemi yang akhirnya turut menghantam industri penerbangan.

Penetapan status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara Garuda tempo hari adalah bagian dari upaya awal restrukturisasi utarg. Itulah langkah awal sebelum menjajaki 8 opis lainnya yang pernah ditawarkan Staf Ahli Pusat BUMN Paul Sutaryono. Langkah selanjutnya adalah pemerintah dapat saja menguucurkan penyertaan modal negara (PMN) karena bagaimanapun juga Garuda adalah wajah maskapai penerbangan nasional di mata dunia.

Pada akhirnya, penyelamatan Garuda bukan hanya persoalan laba rugi neraca keuangan, melainkan juga perkara nasionalisme. Garuda memiliki modal berharga yang tidak dimiliki maskapai penerbangan lokal lainnya, yakni identitas sebagai maskapai pembawa bendera negara.

Garuda Indonesia sejatinya memiliki layanan istimewa yang membentuk basis pelanggan setia. Namun siapa sangka, memiliki manajemen yang bobrok. Ribuan karyawan Garuda berharap maskapainya tetap mengudara karena Garuda merupakan lebih dari sekadar kebanggaan

Garuda hadir sejak perjuangan awal kemerdekaan RI. Garuda juga nama yang diberikan oleh Bung Karno pada pesawat DC-3 registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair yang mengangkasa pada 28 Desember 1949 dari Yogyakarta menuju Jakarta. Bung Karno pula yang menjadi penumpang spesial DC-3 itu untuk menghadiri upacara pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS).

Sumber; Kompas, Selasa 14 Desember 2021.

Tuesday, December 14, 2021

G30S, CIA dan Patahnya Ambisi Nuklir Bung Karno serta Indonesia

China meledakkan bom atom pertamanya pada 16 Oktober 1964, sehari sebelum Indonesia sukses menguji reaksi nuklir di reaktor ITB. Amerika Serikat (AS) terus mengawasi ambisi Bung Karno mendcapatkan teknologi senjata nuklir.

Hari-hari menjelang 30 September 1965 bukan hanya isu seputar penculikan sejumlah jenderal ABRI yang membuat camas. Selama berbulan-bulan menjelang hari kelam itu, AS dicemaskan oleh ambisi nuklir Bung Karno. Presiden pertama RI itu disebut mendekati China, Uni Soviet sampan Perancis untuk membuat Indonesia bisa membuat bom atom.

Kecemasan Washington pada ambisi nuklir Bung Karno sudah menumpuk bertahun-tahun. Pada Juli 1965 kecemasan itu memuncak. "Insya Allah dalam maktu dekat ini kita akan berhasil membuat bom atom sendiri. Bom atom itu bukan akan kita gunakan untuk mengagresi bangsa atau negara lain, tetapi sekadar untuk menjaga kedaulatan tanah air kita dari gangguan-gangguan tangan jahil. Bila kita diganggu, seluruh rakyat Indonesia akan maju ke depan dan menggerakkan seluruh senjata yang ada pada kita," kata Bung Karno dalam Muktamar Muhammadiyah pada 24 Juli 1965 di Bandung, Jawa Barat.

Dalam laporan pada 28 Juli 1965, surat kabar Angkatan Bersenjata malah mengutip pernyataan Direktur Pengadaan Senjata AD Brigadir Jenderal Hartono. Ia menyebutkan, uji coba bom atom Indonesia akan digelar pada Oktober 1965.

Pidato Bung Karno di Bandung disampaikan hampir sebulan setelah Badan Pusat Intelijen AS (CIA) mengirimkan memo dari Jakarta ke Washington. Dalam memo pada Juni 1965 itu diungkap upaya CIA melacak daerah-daerah yang mungkin menjadi lokasi peluncuran rudal darat ke Utara (SAM) di sekitar Jakarta. CIA curiga, Uni Soviet akan menempatkan rudalnya di sekitar Jakarta. Dalam memo pada Desember 1965, CIA memfokuskan pencarian lokasi peluncuran rudal itu di sekitar Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.

Menggandeng semua 
CIA wajar curiga karena Bung Karno tidak menutupi kedekatan Indonesia dengan Uni Soviet dan China. Pada saat bersamaan, Bung Karno juga mendekati AS. Bung Karno bisa membujuk Presiden AS Dwight D Eisenhower menghibahkan 350.000 dollar AS untuk membangun reaktor mini di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pada periode hampir bersamaan, Bung Karno juga membujuk Sekretaris Pertama Partai Komunis Uni Soviet, Nikita Khrushchev membantu Indonesia membangun reaktor tambahan. Reaktor bantuan Moskwa itu sampai sekarang masih beroperasi di Serpong, Banten.

Peneliti memantau di atas kolam teras reaktor nuklir penelitian di fasilitas Reaktor Serba Guna GA Siwabessy yang dikelola Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di Kompleks Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Tangerang Selatan, Banten


Adapun dalam memo CIA pada 29 September 1965 terungkap Bung Karno juga mendekati Beijing agar China mau membantu Indonesia mengembangkan bom atom. Pendekatan dilakukan setelah China meledakkan bom atom pertamanya pada 16 Oktober 1964, sehari sebelum Indonesia sukses menguji reaksi nuklir di reaktor ITB.

Sayangnya, China menolak itu. Dalam lawatan ke Jakarta pada September 1965, Menteri Luar Negeri China Chen Yi mengatakan bahwa Beijing ingin melihat bangsa-bangsa Asia dan Afrika mengembangkan sediri kemampuan membuat bom atom. Pernyataan itu menyiratkan keengganan China membantu Indonesia mengembangkan teknologi senjata nuklir. Menurut laporan CIA pada September 1965, ada beberapa penyebab China tidak mau berbagi teknologi nuklir dengan Indonesia.

Pertama, China tidak yakin Indonesia akan terus dekat apabila masa kekuasaan Bung Karno berakhir. Kedua, China pun tidak punya cukup bahan baku untuk membuat bom atom. Karena itu, sulit bagi China membagikan bahan baku terbatas itu ke negara lain. Masalah lain adalah China khawatir Indonesia berkembang menjadi terlalu kuat dan menjadi pressing China.

Dengan bantuan Uni Soviet, Indonesia pada awal dekade 1960-an memang menjadi salah satu negara terkuat secara militer. Aneka kapal perang dan pesawat tempur modern buatan Soviet membuat ABRI kuat di udara dan laut.

Jalan terus
Meski terkesan ada penolakan Beijing, kerja sama pengembangan nuklir jalan terus. Setidaknya hal itu berdasarkan pernyataan Menteri Tenaga Atom Nasional Dr. Gerrit A Siwabessy. Di sela-sela konferensi Asosiasi Tenaga Atom Internasional (IAAA) di Tokyo pada September 1965, Siwabessy menyebut Indonesia sedang bekerja sama dengan China untuk mengembangkan teknologi nuklir. Dengan bantuan China, ia meyakini Indonesia akan bisa membuat reaktor sendiri pada dekade 1970-an.

Menteri Tenaga Atom Nasional Dr. Gerrit Augustinus Siwabessy


Pada Februari 1965, Brigadir Jenderal Hartono malah membuat pengumuman lebih mengejutkan. Ia menyebutkan 200 peneliti sedang berupaya membuat bom atom yang akan diledakkan pada 5 Oktober 1965 atau pada perayaan HUT ABRI.

Pengumuman itu diragukan Australia, Malaysia dan tentu saja AS. Sebab Indonesia tidak punya fisikawan maupun peralatan untuk mendukung pembuatan bom atom. Reaktor Triga Mark II di ITB tidak bisa memproduksi Plutonium-239 untuk pembuatan bom atom, bahkan untuk skala uji coba sekalipun.

Meski ragu, Washington serius mendalami pernyataan Hartono. Hal itu antara lain, terungkap dalam laporan Kedutaan Besar AS di Jakarta pada 10 Februari 1965. Dalam laporan pada 29 Juli 1965, Kedubes AS di Jakarta meyakini China membantu Indonesia mengembangkan kemampuan membuat bom atom.

Media AS, The New York Times edisi 25 Agustus 1965 dan media Inggris, The Sunday Times, edisi 12 September 1965 juga melaaporkan kemungkinan China menguji coba bom atom di Indonesia. The Sunday Times mengutip laporan Antara pada 11 September 1965. Dalam berita pada Sabtu 11 September 1965 itu, Antara mengutip sumber intelijen Filipina yang menduga akan ada uji coba bom nuklir di pesisir Papua.

Adapun dalam laporan pada 3 Agustus 1965, Kedubes AS menyebut Brigadir Jenderal Mohammad Sabur terbang ke Paris, Perancis pada 2 Agustus 1965 dengan misi khusus. Sabur yang merupakan Komandan Tjakrabirawa (saat ini adalah Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres) disebut berusaha membujuk Perancis agar mau berbagi teknologi bom nuklir dengan Indonesia. Bung Karno disebut menyiapkan dana sebesar 800.000 dollar AS untuk membeli perangkat atau bom atom dari Perancis.

Kala berita itu tersiar, Perancis tengah membantu Israel membuat reaktor di Dimona. Sampai sekarang, reaktor Dimona masih menjadi pusat nuklir Israel dan dijaga sangat kesat.

Adapun "Misi Sabur" tidak terlihat wujudnya sampai sekarang. Ambisi Bung Karno agar Indonesia memiliki senjata nuklir punah bersamaan dengan peristiwa 30 September 1965. Peristiwa itu menjadi awal kejatuhan Bung Karno berikut semua mimpi dan ambisinya.

Sumber: Kompas, Sabtu 11 Desember 2021 (halaman 4)

Saturday, December 11, 2021

(FOTO) Fakta-fakta Ryoko Nakaoka, Wanita Pemenang Kontes Payudara Terindah di Jepang

Ryoko Nakaoka berhasil menyabet gelar sebagai wanita dengan payudara terindah setelah dia memenangkan Bioppai Contest patda tahun 2016.

Menurut salah satu anggota juri, payudara Ryoko memiliki bentuk yang sangat sempurna dan proporsional. Keindahan payudaranya yang menakjubkan tersebut karuan saja membuat orang-orang yang melihat ingin menyentuhnya.

"Payudaranya memiliki bentuk yang sangat sempurna dan (membuat) Anda ingin menyentuhnya karena terlihat begitu halus dan indah. Itu adalah salah satu faktor penentu," ujar salah satu anggota juri yang memuji keindahan payudara Ryoko.



Ryoko pun menjadi wanita pertama yang memenangi gelar payudara terindah mengingat kontes tersebut merupakan gelaran pertama Bioppai Contest.

Berikut adalah fakta-fakta trekant Ryoko Nakaoka:

1. Ukuran payudara Ryoko Nakaoka

Melansir Dailystar, ukuran payudara Ryoko yang berbentuk amat sempurna adalah cup F. Dan ini membuat para juri kagum dan terpesona.



2. Payudara Ryoko Nakaoka asli

Payudara indah milik Ryoko dipastikan asli dan bukan merupakan hasil dari operasi mengingat syarat utama untuk mengikuti kontes ini adalah pesertanya tidak boleh memiliki payudara implant. Dan tentu saja sebelum mengikuti kontes ini payudara peserta pun diuji keasliannya.



3. Usia Ryoko saat memenangi kontes adalah baru 23 tahun

Di usianya yang masih muda, ia merasa bahagia mendapatkan gelar wanita pemilik payudara terindah.


4. Menjadi wanita yang paling dicari

Setelah memenangi kontes ini, nama Ryoko mendadak menjadi populär dan menjadi wanita yang paling banyak dicari di Jepang. Bahkan banyak netizen Indonesia yang penasaran dengan profilnya.


5. Ryoko memiliki kulit yang kasar

Walau menjadi wanita dengan payudara terindah di Jepang, Ryoko sempat tidak percaya diri karena ia merasa kulitnya terlalu kering. Ryoko mengatakan bahwa kulitnya mengering karena sebagian masa kecilnya diisi dengan kegiatan olahraga outdoor khususnya renang dan tenis.



Ini Cara Raja Thailand Mengeruk Harta Hingga Jadi Manusia Terkaya di Dunia Walau Negaranya Miskin Kekayaan Alam

Apabila dibandingkan dengan Indonesia, luas wilayah serta kekayaan sumber daya alam Thailand tidak ada apa-apanya. Namun walau demikian, Raja Thailand sering disebut sebagai manusia (Raja) terkaya di dunia mengalahkan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.

Kini kekayaan (almarhum) Raja Bhumibol Adulyadej diturunkan kepada anaknya yang menjadi pewaris tahta, Maha Vajiralongkorn yang bergelar Raja Rama X.




Menurut Business Insider, kekayaan Raja Bhumibol yang diwariskan kepada putranya diperkirakan tidak kurang dari US$ 30 Milyar atau sekitar Rp 426 Trilyun.

Banyak yang bertanya-tanya, dari manakan Raja Thailand memperoleh jumlah kekayaan yang amat fantasias tersebut? Nah, berikut ini mari kita jabarkan satu-per satu.

1. Hak Tanah
Paduka Raja dikabarkan memiliki tanah seluas 6.560 hektar yang tersebar di berbagai penjuru negeri Thailand. Tanah ini pun bukan sembarang tanah karena terletak di lokasi-lokasi yang strategis sehingga bernilai sansat tinggi.

Hak atas tanah ini yang merupakan salah satu alat Raja Thailand mengeruk kekayaan pribadi.

2. Perbankan
Raja Thailand memiliki saham di perusahaan perbankan. Dari perusahaan perbankan tersebut, Raja Thailand memiliki saham mayoritas. Profit yang didapat Raja dari perusahaan perbankan tersebut jumlahnya trilyunan Rupiah.

3. Kontrak Sewa
Karena Raja Thailand memiliki banyak tanah luas di berbagai penjuru Thailand, maka tanah-tanah tersebut disewakan kepada para pengusaha yang semuanya berlevel konglomerat untuk dijadikan sebagai tempat usaha.

Asal tahu saja, sejumlah mall besar di Ibukota Thailand, Bangkok pun tanahnya dimiliki oleh Raja. Jadi tentu saja dari kontrak sewa tanah itulah Raja Thailand memiliki passive income yang luar biasa besar.

Benar-benar pengejawantahan Sultan/Raja mah bebaasss.

Monday, December 6, 2021

Malaysia dan Indonesia di Mata Masyarakat Arab Timur Tengah

Penulis: 
Sumanto Al Qurtuby 
(Pendiri Nusantara Institute, Senior Fellow Middle East Institute, Pengajar di King Fahd University of Petroleum and Minerals)

Setelah sekian lama menekuni karier akademik di sebuah "negara Arab" di Timur Tengah dan riset mengenai seluk beluk masyarakat dan kebudayaan di kawasan ini, saya memperhatikan pandangan mereka terhadap Malaysia jauh lebih baik daripada Indonesia. Di mata masyarakat Arab Timur Tengah, citra Malaysia jauh lebih baik daripada Indonesia meskipun kaum Muslim di Indonesia yang mengelu-elukan Arab Timur Tengah.




Status Indonesia yang menyandang predikat negara mayoritas berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan penyumbang terbanyak jemaah haji tak mampu "mendongkrak" citra negara kepulauan ini. Dengan kata lain, "identitas ke-Islaman" tak cukup mengubah citra Indonesia di mata masyarakat Arab Timur Tengah atau mengubah persepsi masyarakat Timur Tengah atas Indonesia.

Sejumlah indikator
Ada beberapa indikator kenapa Malaysia dianggap lebih bank. Pertama, banyak masyarakat Arab yang belajar di berbagai perguruan tinggi di Malaysia, baik program S-1, S-2, maupun S-3. Hasil survei R Hirschmann (2020) menunjukkan ada puluhan ribu mahasiswa dari Timur Tengah yang belajar di perguruan tinggi Malaysia. Mahasiswa Indonesia pun juga banyak yang belajar di Malaysia.

Sebagian besar mahasiswa berasal dari Arab Saudi, Mesir, atau Irak. Sementara nyaris susah mencari (meskipun barangkali ada) dari mereka yang belalar di kampus-kampus Indonesia. Masyarakat Arab ke Indonesia pada umumnya bukan untuk belajar, melainkan untuk liburan atau rekreasi, selain berbisnis kecil-kecilan. Lokasi yang populer bagi mereka adalah B2: Bali dan Bogor, yang mereka kenal dengan nama "Puncak".

Saya beberapa kali menulis surat rekomendasi untuk kolega atau mantan murid yang ingin melanjutkan program doktoral di Malaysia untuk bidang studi ilmu sosial dan lainnya. Di Asia Tenggara, di mata masyarakat Arab Timur Tengah, reputasi pendidikan tinggi Malaysia hanya kalah oleh Singapura yang sudah lama membangun basis akademik yang baik dan berkualitas. 

Indikator kedua, Malaysia (selain Singapura) juga salah satu negara destinasi utama King Abdullah Scholarship Program (KASP) untuk kawasan Asia Tenggara. Lagi-lagi, Indonesia tak masuk "negara tujuan beasiswa". KASP adalah program beasiswa besar-besaran dari Pemerintah Arab Saudi sejak 2010 untuk putera-puteri Saudi yang ingin studi di luar negeri di bidang non Islamic studies, khususnyateknik, bisnis, dan lainnya.

Program KASP telah memberangkatkan ratusan ribu mahasiswa ke sejumlah negara yang dianggap maju di bidang pendidikan. Berdasarkan studi Sidiqa AllahMurod dan Sahel Zreik (2020) mayoritas mereka dikirim ke kampus-kampus di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Perancis dan Australia. Untuk Asia, China (termasuk Hong Kong dan Taiwan), Jepang, dan Korea Selatan menjadi negara-negara tujuan utama selain Singapura dan Malaysia.

Negara-negara lain di Timur Tengah (Uni Emirat Arab, Mesir, Maroko, Jordania dan Libya) yang memiliki program beasiswa seperti KASP juga menjadikan atau memasukkan Malaysia (bukan Indonesia) sebagai salah satu "destinasi pendidikan/beasiswa"

Diakuinya kualitas pendidikan tinggi di Malaysia, antara lain bisa dilihat dari animo masyarakat Arab yang cukup tinggi untuk melanjutkan studi di "negeri Iran" itu, selain penyerapan pangsa pasar (pekerjaan) bagi masyarakat Arab alumni perguruan tinggi Malaysia.

Ketiga, berbagai Universitas di Timur Tengah bisa menerima pengajar (warga Arab atau bukan) alumni program doktoral perguruan tinggi di Malaysia. Sementara, sependek yang saya ketahui, tidak ada alumni program doktoral perguruan tinggi di Indonesia yang diterima di kampus-kampus di Timur Tengah. Kalaupun ada dosen warga Indonesia yang mengajar di perguruan tinggi Timur Tengah (termasuk saya), mereka alumni program doktoral di Amerika Utara (AS dan Kanada), Eropa Barat (Inggris, Jerman dan Perancis, Skandinavia (Denmark, Norwegia dan Finlandia) atau Australia.

Para pelamar yang gelar doktornya diperoleh di kampus-kampus China, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura juga dipertimbangkan serta diperhitungkan. Hampir setiap tahun saya terlibat di tim perekrutan penerimaan tenaga pengajar baru yang melamar di kampus tempat saya bekerja Saat ini. Jadi cukup memahami dinamika internal di dalamnya.

Keempat, sikap masyarakat Arab secara umum (public attitudes) terhadap warga Malaysia dan Indonesia juga berbeda. Misalnya, jika mereka melihat ada "muka Melayu" yang jadi tenaga pengajar di perguruan tinggi, mereka biasanya pada mulanya akan menganggapnya atau mengira "orang Malaysia".

Mungkin mereka menganggap "kelas" orang Indonesia bukan sebagai dosen, melainkan pekerja sektor ekonomi informal alias "pekerja kasar" seperti sopir, kuli bangunan, dan semacamnya bagi laki-laki atau "pembantu rumah tangga" bagi Perempuan. Apa yang menyebabkan persepsi masyarakat Arab Timur Tengah terhadap Malaysia dan Indonesia bereda?

Faktor Mendasar
Saya Melihat ada beberapa faktor yang mendasari perbedaan ini. Pertama, Malaysia dipandang sukses membangun sektor pendidikan tinggi berkualitas tetapi dengan biaya relatif terjangkau. Bagi masyarakat Arab Timur Tengah khususnya mereka yang tidak diterima atau enggan belajar di kampus-kampus barat karena alasan keagamaan atau kebudayaan tertentu selain mahal (high cost) tentunya, atau bagi mereka yang tidak mau studi di kampus-kampus negara berkembang (dan miskin) karena alasan ijazahnya tidak laku di pasar, pendidikan tinggi di Malaysia bisa menjadi alternatif yang menjanjikan.

Harus diakui, ketimbang Indonesia, sejumlah perguruan tinggi di Malaysia (debut saja Universiti Malaya, Universiti Kebangsaan Malaysia, dan Universiti Putra Malaysia) dipandang sukses membangun reputasi akademik yang wermutu di tingkat global-internasional. Dibandingkan Indonesia, Malaysia sudah lama menerapkan model bela jar-mengajar dengan Bahasa Inggris yang turut mempengaruhi dan mendongkrak citra dan reputasi pendidikan tinggi di tingkat global.

Kedua, Malaysia dipandang sebagai "negara Muslim" yang maju di bidang perekonomian, sementara Indonesia masih dianggap "negara belum maju" meski berbagai perubahan dan terobosan pembangunan sudah dilakukan. Tentu saja masyarakat Arab Timur Tengah sulit untuk mengirim mahasiswa ke negara-negara yang mereka anggap belum maju tingkat perekonomiannya.

Ketiga, Malaysia bukan negara "pengekspor tenaga kerja kasar" ke Timur Tengah dan kawasan lainnya karena itu sansat hajar jika citra, reputasi, dan kredibilitas mereka "lebih berwibawa" ketimbang Indonesia. Sementara predikat Indonesia masih kust sebagai negara pemasok tenaga kerja kasar ke negara-negara Arab Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, atau Kuwait, selain Hong Kong, Taiwan, Singapura dan Malaysia. 

Karena sudah berlangsung puluhan tahun (sejak awal 1980-an) sulit sekali untuk menghapus citra Indonesia di mata masyarakat Timur Tengah sebagai "negara pengekspor kuli dan babu". Karena faktor ini pula, sulit mengangkat reputasi masyarakat Indonesia di mata publik masyarakat Arab Timur Tengah.

Upaya serius
Untuk itu, saya melihat ke depan perlu dilakukan berbagai upaya serius dan kerja keras Pemerintah Indonesia agar "martabat" mereka lebih berwibawa dan dihargai di kalangan masyarakat Timur Tengah dan global-internasional. Peningkatan sektor ekonomi dan teknologi menjadi sangat penting untuk dilakukan. Negara-negara yang tingkat perekonomian dan teknologinya maju cenderung lebih berwibawa dan dihargai.

Penggarapan sektor pendidikan tinggi yang "berkualitas internasional" juga tak kalah penning untuk dikerjakan secara serius. Saya melihat pemerintah sudah bekerja keras membangun sektor ekonomi, teknologi, dan pendidikan ini meski hasilnya belum bisa diapresiasi  luas oleh masyarakat internasional.

Terakhir, hentikan secara bertahan program "mengekspor" tenaga kerja kasar ke luar negeri, termasuk ke Timur Tengah, dan diganti dengan (kalau perlu) "tenaga profesional". Tentu saja ini tidak mudah direalisasikan dalam maktu dekat dan merupakan pekerjaan rumah sangat sulit dan berat, apalagi kondisi ekonomi Indonesia belum beranjak maju dan lapangan kerja masih terbatas sehingga angka pengangguran tinggi. Meski demikian, jangan pernah lelah dan berputus asa berusaha menjadi yang terbaik dań terdepan. Tak ada yang tak mungkin di muka bumi ini.

Tulisan ini juga dimuat di Harian Kompas edisi Sabtu 13 November 2021.

Thursday, December 2, 2021

Ini Alasan Dokumen Rahasia Pembunuhan Presiden John F. Kennedy Dibongkar

Sosok lelaki itu mondar-mandir tak jelas. Mengenakan setelan jas berwarna abu-abu, ia berpindah dari satu sisi ke sisi lainnya. Raut wajahnya nampak tegang. Ia mendatangi tiap orang. Pertanyaan ia ajukan dan percakapan pun mengalir dengan sendirinya. Semua dilakukannya untuk menggali informasi serta menjawab kegelisahannya akan kematian John F. Kennedy. Namanya Jim Garrison, seorang pengacara asal New Orleans. 

Detik-detik penembakan Presiden Kennedy


Dalam film besutan Oliver Stone yang berjudul JFK (1991), Garrison (Kevin Costner) memainkan peran penting untuk mengungkap misteri kematian Kennedy. Garrison meyakini ada sesuatu yang lebih besar—atau sebut saja konspirasi—atas tewasnya presiden karismatik tersebut. Di balik peluru yang ditembakkan Lee Harvey Oswald, ada pihak-pihak yang berdiri mendalanginya.

Garrison melakukan investigasi. Satu identitas ia letakkan sebagai prioritas penyelidikan: pengusaha lokal bernama Clay Shaw (Tommy Lee Jones). Sepanjang masa penyelidikan, Garrison menemukan tiga saksi kunci. Pertama adalah David Ferrie (Joe Pesci), tentara bayaran dan seorang anti-Castro yang hidup di pengasingan. 

Kepada Garrison, Ferrie mengakui terdapat andil CIA (Badan Intelijen Pusat Amerika) dan Kuba dalam pembunuhan Kennedy. Sayangnya, nasib malang jatuh menimpa Ferrie. Ia tewas dibunuh akibat memberikan informasi untuk Garrison. Setelah Ferrie, Garrison menghampiri pria gay yang memiliki relasi dengan konspirator pembunuhan Kennedy, Willie O’Keefe (Kevin Bacon). O’Keefe berpendapat sama dengan Ferrie; Kennedy dibunuh oleh campur tangan CIA dan Kuba. 

Bekas darah di kursi belakang mobil yang mditumpangi Presiden Kennedy


Tak berhenti sampai situ, Garrison melanjutkan investigasinya. Kali ini ia menemui pejabat pemerintahan (Donald Sutherland) di Washington yang dalam film memakai identitas X. Pejabat tersebut membenarkan ada persekongkolan dalam pembunuhan Kennedy.

Dari pertemuannya dengan ketiga sosok kunci itu, Garrison kemudian menahan Shaw. Menurut Garrison, Shaw memiliki andil besar atas persekongkolan antara CIA, Kuba, dan aktivis sayap kanan dalam rencana pembunuhan. Pembunuhan Kennedy, menurut teori Garrison, dilatarbelakangi oleh kebijakan luar negeri Kennedy seperti menyelesaikan krisis rudal Kuba dan wacananya untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia. 

Inspirasi Stone untuk membuat JFK berasal dari buku Jim Garrison berjudul On the Trail of the Assassins yang diberikan salah seorang temannya. Ketika itu, Stone sedang menyelesaikan film Platoon (1986). Pada ajang Academy Awards 1992, JFK memperoleh dua piala Oscar dan sederet nominasi lainnya termasuk untuk kategori film terbaik. 

Dalam wawancara dengan Roger Ebert, Stone mengatakan, “Sejak hari pertama, publik memperoleh penjelasan bahwa [Lee Harvey] Oswald adalah pelaku pembunuhan Kennedy. Banyak orang percaya. Dari situ, media lantas berupaya menjaga opini tersebut. Tapi sebetulnya, publik Amerika yang telah dicuci otaknya selama 28 tahun tidak pernah betul-betul menerimanya. Mereka mencium bau busuk.” 

Stone menambahkan bahwa JFK bukan film yang mengangkat kisah nyata. JFK, ungkap Stone kepada The New York Times., “hanya mengeksplorasi semua kemungkinan skenario mengapa Kennedy terbunuh dan siapa yang membunuhnya,” ungkapnya.

Membuka Dokumen Penting yang Tertutup Rapat 

Tak dapat dipungkiri, JFK berperan mengubah lanskap pengungkapan dokumen rahasia pembunuhan Kennedy. 

Pada 1991, sesaat setelah film itu rilis, Stone memutarnya di hadapan anggota Kongres di Capitol Hill. Setahun berselang, Kongres mengesahkan Undang-Undang Pengungkapan Pembunuhan (Assassinations Disclosure Act) 1992 atau biasa dikenal sebagai JFK Records Act. 

Sebelum undang-undang tahun 1992 itu lahir, dokumen pembunuhan Kennedy sedianya tidak akan dibuka ke publik sampai tahun 2029. Akan tetapi, setelah Presiden George H.W. Bush menandatangani produk hukum tersebut, jadwal pembukaan dokumen pembunuhan Kennedy dimajukan. Ia meminta Arsip Nasional merilisnya pada 26 Oktober 2017.

Menurut Alissa Wilkinson dari Vox, dimajukannya pembukaan dokumen pembunuhan Kennedy disebabkan oleh film JFK. “Kenapa (bisa dimajukan)? Alasannya hanya satu: [rakyat] Amerika menonton film itu,” tulis Alissa dalam artikel “How a 199 Movie Resulted in JFK’s Assassinations Files Being Released in 2017.” 

Tak sebatas berkontribusi pada berubahnya jadwal pembukaan dokumen, JFK juga turut melatarbelakangi lahirnya Assassinations Record Review Board (ARRB) pada 1994. ARRB bertugas untuk mengidentifikasi dan mendeklasifikasi catatan pembunuhan Kennedy. Hingga tahun 1998 ketika ARRB bubar, jutaan halaman dokumen pembunuhan Kennedy telah dideklasifikasi. 

“Stone telah menyarankan di akhir film JFK: publik Amerika tidak dapat mempercayai kesimpulan resmi yang dibuat secara rahasia,” tulis dewan peninjau ARRB dalam sebuah laporan. “Publik Amerika kehilangan kepercayaan saat tidak dapat melihat dokumen-dokumen yang isinya menghasilkan kesimpulan itu.”

Pada akhirnya, dokumen pembunuhan Kennedy sebanyak 2.800 arsip telah dirilis oleh Arsip Nasional pada Kamis (26/10/2017) lalu. Meski demikian, Presiden Amerika Donald Trump masih menahan ratusan dokumen lainnya yang oleh badan intelijen Amerika dianggap sensitif. Koleksi arsip rahasia tersebut mencakup lebih dari 3.100 dokumen, terdiri dari sepuluhan ribu halaman yang belum pernah disaksikan publik.

Trump menyatakan sebetulnya ia ingin membuka semua arsip rahasia negara terkait penembakan Kennedy. Namun, ia membatalkannya setelah dibujuk untuk memberikan pengecualian selama enam bulan terhadap beberapa dokumen. Seperti dilansir The Independent, sebagian besar arsip itu berasal dari CIA, FBI, serta beberapa fakta yang memungkinkan lahirnya teori konspirasi lebih lanjut. 

Para ahli mengatakan arsip yang dipublikasikan tersebut tidak memberikan rincian baru mengenai pembunuhan Kennedy. Walaupun demikian, pemerintah AS beralasan bahwa mempublikasikan sebagian besar arsip akan membantu menghilangkan kecurigaan adanya sebuah persekongkolan. Namun, tetap saja penangguhan sejumlah dokumen yang dinilai sensitif justru menegaskan badan intelijen tidak mau bekerja sama. 

Film JFK garapan Stone bisa dikata berandil dalam pembukaan dokumen pembunuhan Kennedy. Meski sempat dikritik media dan sejarawan akibat dirasa tak faktual secara historis, JFK mampu menekan pemerintah membuka rahasianya yang penting bagi publik.