Sebuah kabar mengejutkan berhembus dari kawasan Timur Tengah yang selama ini selalu sarat dengan konflik.
Untuk pertama kalinya Israel mengumumkan akan mengizinkan warga negaranya bepergian ke Arab Saudi, khususnya untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah menyusul menghangatnya hubungan antara Arab Saudi dan Israel.
Namun Arab Saudi belum mengeluarkan pengumuman serupa terkait warga negaranya.
Menteri Dalam Negeri Israel, Aryeh Deri, pada Minggu 26 Januari 2020 mengatakan bahwa warga Muslim Israel secara resmi akan diperbolehkan bepergian ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji dan umrah.
Kunjungan secara diam-diam ke Arab Saudi
Selain perjalanan ibadah, mereka juga diizinkan melakukan perjalanan bisnis dengan syarat mendapat undangan dari instansi resmi Arab Saudi serta memiliki semua dokumen yang diperlukan.
Dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Dalam Negeri, izin masuk warga Israel ke Arab Saudi berlaku selama sembilan hari, tetapi pernyataan itu kemudian diklarifikasi bahwa izin berlaku selama 90 hari.
Hingga sekarang, undang-undang Israel melarang warga negaranya bepergian ke banyak negara Arab, termasuk Arab Saudi, tanpa izin dari Kementerian Dalam Negeri. Perjalanan bisnis pengusaha Israel biasanya dilakukan secara diam-diam, biasanya menggunakan dokumen sementara yang dikeluarkan oleh pemerintah Yordania.
Israel dan Arab Saudi tidak mempunyai hubungan diplomatik resmi, tetapi selama beberapa tahun terakhir kedua negara dilaporkan semakin sering menjalan kerja sama dalam menghadapi Iran, yang dianggap sebagai musuh bersama.
Sumber: BBC Indonesia
Untuk pertama kalinya Israel mengumumkan akan mengizinkan warga negaranya bepergian ke Arab Saudi, khususnya untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah menyusul menghangatnya hubungan antara Arab Saudi dan Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Raja Salman dari Arab Saudi |
Namun Arab Saudi belum mengeluarkan pengumuman serupa terkait warga negaranya.
Menteri Dalam Negeri Israel, Aryeh Deri, pada Minggu 26 Januari 2020 mengatakan bahwa warga Muslim Israel secara resmi akan diperbolehkan bepergian ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji dan umrah.
Kunjungan secara diam-diam ke Arab Saudi
Selain perjalanan ibadah, mereka juga diizinkan melakukan perjalanan bisnis dengan syarat mendapat undangan dari instansi resmi Arab Saudi serta memiliki semua dokumen yang diperlukan.
Dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Dalam Negeri, izin masuk warga Israel ke Arab Saudi berlaku selama sembilan hari, tetapi pernyataan itu kemudian diklarifikasi bahwa izin berlaku selama 90 hari.
Hingga sekarang, undang-undang Israel melarang warga negaranya bepergian ke banyak negara Arab, termasuk Arab Saudi, tanpa izin dari Kementerian Dalam Negeri. Perjalanan bisnis pengusaha Israel biasanya dilakukan secara diam-diam, biasanya menggunakan dokumen sementara yang dikeluarkan oleh pemerintah Yordania.
Israel dan Arab Saudi tidak mempunyai hubungan diplomatik resmi, tetapi selama beberapa tahun terakhir kedua negara dilaporkan semakin sering menjalan kerja sama dalam menghadapi Iran, yang dianggap sebagai musuh bersama.
Sumber: BBC Indonesia
No comments:
Post a Comment