Tensi demokrasi menjelang Pilkada DKI 2017 nampaknya sudah tidak bisa ditolerir lagi. Hal ini merujuk kepada banyaknya kasus kekerasan dan anarkisme sepanjang masa kampanye Calon Gubernur DKI.
Kali ini kasus kekerasan menimpa seorang relawan calon gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat, bernama Widodo.
Ahok-Djarot saat berkampanye bersama Ruhut Sitompul (photo: Merdeka) |
Widodo dikeroyok oleh sejumlah orang hingga babak belur di Jalan Jelambar Utama, Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Jumat malam 6 Januari 2017 malam.
Pada saat kejadian, Widodo sedang duduk-duduk di sebuah warung. Kemudian tanpa basa-basi datanglah 10 orang tak dikenal dan langsung memukulinya hingga babak belur
“Pas lagi di situ,
tiba-tiba didatangi 10 orang dan langsung dipukuli,” kata Kapolsek Tanjung
Duren Kompol Zaky Nasution.
Terkait kasus pemukulan ini, Zaky tak menyebutkan apa motif di balik pengeroyokan
tersebut. Namun, jelasnya, sebelum terjadi peristiwa itu antara korban dan
salah seorang pelaku, I, sempat saling ejek.
Zaky tak memberikan informasi terkait bahan ejekan keduanya.
Ada pun Widodo mengaku kenal dengan I karena bertetangga.
Setelah pengeroyokan tersebut, Widodo langsung dilarikan ke
rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Wajah Widodo tampak babak belur
dikeroyok 10 orang secara bersamaan.
Zaky belum bisa memastikan latar belakang dari 10 orang
pelaku selain I yang merupakan tetangga Widodo.
“Sekarang sedang dikejar si I dulu karena sudah tahu
wajahnya. Setelah itu baru pelaku lainnya,” kata dia.
(dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment