Beberapa hari sebelum peledakan bom molotov di Gereja Oikumene di
Samarinda, kini kembali digegerkan oleh kelakuan para pelajar SMP dan SMA yang
sungguh membuat siapapun mengelus dada dan wajib mewaspadai bahaya.
Anggota Kepolisian Kota Samarinda dari satuan Sat Sabhara
Polresta Samarinda menangkap dan mengangkut para pelajar ke truk Pengendali
Massa (Dalmas), karena tertangkap tangan berkeliaran saat jam pelajaran sekolah
alias membolos pada 8 November 2016.
Mau dibawa kemana bangsa ini apabila generasi mudanya sudah seperti ini? |
Parahnya lagi, disaku beberapa siswa, didapati kotak rokok
yang masih terisi. Selain itu, didapati juga siswa yang rambutnya pirang.
Bukan hanya itu saja, yang membuat para polisi yang
menangkap mereka terkejut adalah didapati 2 siswa SMP yang mengganti tulisan
OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) di seragamnya menjadi tulisan ISIS.
Mereka ialah NF dan FK. Keduanya mencoret huruf O menjadi I.
Dari pengakuan siswa tersebut, dirinya hanya iseng mengganti
tulisan OSIS menjadi ISIS, namun dirinya sama sekali tidak berkeinginan untuk
menjadi terorisme.
⠀
"Ini bukan saya yang melakukan (mengganti OSIS menjadi
ISIS). Teman saya ini (FK, Red) yang mencoret-coretnya waktu saya tidur di
kelas," kata NF.
⠀
Tuduhan NF itu dibenarkan FK. Dia mengaku hanya iseng.
⠀
"Saya tidak punya maksud apa-apa. Saya tahu ISIS dari
nonton berita di TV," kata FK.
⠀
"Hanya iseng saja, tidak ada maksud apa-apa. Saya
terlambat masuk sekolah, jadi main game di warnet," tutur NF (12) siswa
kelas VIII SMP Swasta itu.
⠀
Selain dijemur di lapangan Mapolresta Samarinda, siswa
tersebut juga disuruh untuk baris berbaris, menyanyikan lagu wajib nasional,
hingga menghapal perkalian. Parahnya lagi ada siswa SMA yang masih belum hapal
perkalian.
Bangsa kita adalah bangsa yang mempunyai banyak sejarah dalam perjalanannya. Namun dalam perjalanannya, bangsa ini sudah melupakan sejarah dan malahan terinfeksi virus radikalisme.
Nampaknya ini pekerjaan rumah yang amat fatal dan mendesak bagi jajaran pemerintahan di Kalimantan Timur dan Samarinda khususnya.
(Samarinda Post)
No comments:
Post a Comment