Suhu politik menjelang Pilkada DKI 2017 semakin memanas
saja. Kali ini yang memicu kegaduhan bukanlah para pasangan calon yang bersaing
menuju kursi DKI 1, melainkan individu diluar itu. Sosok individu tersebut
adalah seniman sekaligus aktivis Ratna Sarumpaet.
Ratna Sarumpaet memicu kontroversi setelah ia “menyerang”
salah satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ratna Sarumpaet (foto: detik) |
Ratna mempertanyakan pernyataan Anies Baswedan, terkait
penggusuran di Jakarta, dimana Anies menyatakan bahwa dia tidak bisa memastikan
tidak akan ada penggusuran permukiman penduduk di Jakarta apabila ia nanti
memimpin DKI.
Terkait pernyataan Anies tersebut, Ratna mengatakan bahwa seharusnya
Anies paham makna penggusuran sebelum mengeluarkan pernyataan tersebut. "Menggusur
itu adalah kata, makanya harus diajak bicara. Anies nih ngerti enggak munculnya
kata menggusur itu ketika relokasi tidak dilakukan dengan benar," ujar Ratna
saat mendampingi warga Pasar Ikan yang mengajukan gugatan class action di
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin 3 Oktober 2016 adalah menuntut Pemprov
DKI, Pemkot Jakarta Utara, Polri dan TNI agar memberikan ganti rugi terhadap
penertiban yang telah dilakukan. Permukiman warga Pasar Ikan dibongkar Pemprov
DKI pada pertengahan April 2016.
Oleh karena itu Ratna meminta supaya Anies sebagai calon
pemimpin Jakarta dapat benar-benar memahami makna penggusuran yang saat ini meresahkan
warga Jakarta.
"Kalau relokasi yang dimaksud Baswedan, menggusur
adalah mendatangkan tentara. Salah ini dia. Mendingan enggak usah nyalon. Kalau
dia bilang pasti ada relokasi karena sedang membangun, itu saya mengerti,"
tambah Ratna dengan sewot.
Makin lama makin aneh dan makin seru saja Pilkada DKI ini.
(istimewa)
No comments:
Post a Comment