Kasus pembelian lahan RS Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang menyebabkan kegaduhan politik menjelang Pilkada DKI Jakarta ternyata ikut memancing komentar pedas Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ruhut
Sitompul.
Ruhut menyarankan agar Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis sebaiknya mundur dari jabatannya.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis |
Ruhut menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga alasan Harry sebaiknya
mundur. Pertama, nama Harry belakangan diketahui menyimpan hartanya di luar
negeri dan namanya masuk dokumen "Panama Papers".
"Siapa bilang Panama Papers ada benarnya. Benar di
mana? Kalau uang halal kenapa harus disimpan di luar negeri," kata Ruhut
pada Rabu 20 April 2016.
Alasan kedua, lanjut Ruhut, dalam Panama Papers itu tercatat
bahwa Harry menggunakan alamat Gedung DPR. Harry memang pernah menjadi anggota
DPR periode 2009-2014.
"Selama di DPR itu, dia menggunakan semua bisnisnya di
dalam dan luar negeri menggunakan alamat kantor DPR. Apa enggak
keterlaluan?" ujar Ruhut.
Ketiga, Ruhut pun menyoroti sikap Harry yang belum sama sekali melaporkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) kepada KPK sejak
tahun 2010.
Dengan mengacu kepada ketiga fakta tersebut Ruhut mengaku sangat ragu dengan kredibilitas BPK ini, tak terkecuali dengan
hasil kerja audit BPK, termasuk mengenai audit pembelian lahan Rumah Sakit
Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Atas tiga alasan ini, Ketua BPK lebih baik mundur
sajalah. Malu. Jangan kau bikin karena kelakuan kau kodok dan kecebong Jokowi
ketawa," ujar politisi Partai Demokrat ini.
Nah, lho.
(istimewa)
Bravo BAPAK PELINDUNG KORUPTOR!
ReplyDeletehahahaha
DeleteIni orang sudah jadi Ujung tombak H.Lulung untuk menggagalkan Ahok Calon Gubernur DKI
ReplyDeleteharusnya dia mengundurkan diri ya
DeleteMEMALUKAN!! ini yang dibela oleh auditor BPK yang menantang ahok??
ReplyDeletemana video auditor tersebut untuk membuat pernyataan....