Sudah bukan rahasia lagi bahwa sebagian besar luas wilayah Indonesia merupakan perairan. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil di tambah oleh luasnya wilayah laut ini membuat Nusantara amat rawan oleh ancaman pertahanan dan keamanan dari musuh,
Menjaga keamanan wilayah dan kedaulatan merupakan masalah yang terpenting yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah republik Indonesia dari masa ke masa. Kebutuhan penguatan armada tempur lautnya untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut merupakan hal yang sudah tidak bisa ditawar lagi.
Belum lagi, situasi terkini dimana konflik Laut China Selatan sedang memanas, karena China tengah mempersiapkan armada perangnya untuk memperluas wilayahnya di kawasan tersebut. Berdasarkan informasi interlijen yang bisa dipercaya, China saat ini ditenggarai sedang membangun kapal induk baru yang canggih untuk mendukung kepentingannya tersebut.
Tentu saja hal ini secara langsung maupun tidak langsung mengancam kedaulatan wilayah Indonesia, dimana pulau terluar seperti Kepulauan Natuna di Laut China Selatan menjadi terancam.
Sejujurnya, tanpa mengurangi rasa hormat kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). alat utama sistem persenjataan (alutsista) udara dan laut milik kita masih kalah jauh apabila dibandingkan dengan China.
Mempertimbangkan situasi tersebut, Indonesia yang besar namun penuh kerentanan ini mau tak mau harus menambah alutsista udara dan lautnya termasuk kapal induk. Kapal induk sangat dibutuhkan Indonesia mengingat, sekali lagi, negara kita ini merupakan negara maritim.
Ini alasan-alasan bahwa kebutuhan akan kapal induk amat mendesak bagi Indonesia:
1. Indonesia adalah negara maritim dengan wilayah laut amat luas
Dengan wilayah laut yang amat luas dan rawan penyusupan, seperti misalnya pencurian ikan secara ilegal yang kini sedang diperangi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dibawah Menteri Susi Pudjiastuti bekerja sama dengan TNI AL, tidak diragukan lagi bahwa dengan memiliki kapal induk jelas-jelas akan lebih memudahkan TNI AL untuk menjaga teritorial NKRI yang luas.
Pasalnya, perairan Indonesia selama ini kerap kali kecolongan. Bukan hanya soal pencurian ikan oleh pihak asing, negara kita ini kerap disusupi oleh keluar masuknya imigran gelap. Semua itu bisa terjadi karena kita kurang memiliki fasilitas yang memadai untuk menjaga wilayah.
Armada kapal kita hanya bisa menjangkau daerah kecil saja. Dengan adanya kapal induk maka akan menimbulkan efek gentar bagi siapapun yang mencoba "bermain-main" dengan kedaulatan kita serta memudahkan penangkapan terhadap penyusup yang mencoba memasuki wilayah kedaulatan RI.
2. Menjamin kedaulatan dengan efek gentar
Apabila menengok ke belakang, kita akan menemukan sejarah pahit dimana kita beberapa kali kehilangan wilayah. Sebut saja Pulau Sipadan dan Ligitan yang kini beralih kepemilikan ke tangan Malaysia.
Semua itu bisa terjadi lantaran kita tidak sigap dalam menjaga wilayah. Hal semacam itu takkan terjadi jika saja Indonesia memiliki kapal induk.
Kapal induk memudahkan meng-cover wilayah-wilayah negeri sendiri dari ancaman musuh. Pada implementasinya, bisa dilakukan pemantauan dengan radar canggih atau melakukan patroli-patroli dengan jet-jet tempur yang berpangkalan di kapal induk sehingga ancaman terhadap kedaulatan langsung bisa segera diantisipasi. Selama ini kita masih mengandalkan jet-jet tempur yang berpangkalan di darat untuk menyergap musuh, hal ini membuat kita seringkali terlambat dan kecolongan karena waktu beberapa menit saja amat krusial bagi keamanan dan kedaulatan negara.
Jika saja ada negara lain yang ngotot ingin mencaplok pulau, cukup kapal induk dirapatkan ke sana untuk menunjukkan taring bahwa negara ini masih punya wibawa dan harga diri.
3. Takkan pernah dianggap remeh oleh negara lain
Kasus lepasnya Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan tak lepas dari fakta bahwa kita diremehkan oleh negara lain, dalam hal ini Malaysia. Kita pasti geram mengapa negara sekecil Malaysia bisa meremehkan negara kita yang berpostur besar ini?
Pengakuan akan kehebatan penting bagi sebuah negara. Contohnya Amerika Serikat (AS) yang menjelma menjadi negara adidaya dan disegani dunia lantaran memiliki banyak alutsista super canggih dan lengkap, termasuk armada kapal induk.
Tak ada salahnya Indonesia meniru AS dengan melengkapi alutsista laut dengan kapal induk baik itu dengan membangun sendiri atau membelinya. Hal ini setidaknya bisa membuat negara-negara lain, minimal di kawasan ASEAN berpikir seribu kali untuk mencari masalah dengan Indonesia.
4. Bisa untuk tanggap darurat aksi kemanusiaan
Selain untuk kepentingan perang dan pertahanan, kapal induk bisa juga difungsikan untuk berbagai keperluan lain seperti operasi penanganan bencana alam, pencarian korban dan lain sebagainya. Insiden jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Kalimantan Barat beberapa waktu lalu menjadi contohnya.
Seandainya Indonesia memiliki kapal induk, pencarian terhadap korban maupun serpihan pesawat nahas itu akan lebih mudah dilakukan karena setiap kapal induk (sudah pasti) diperlengkapi oleh sistem sonar yang canggih yang selain digunakan untuk mendeteksi kapal selam musuh juga bisa untuk mendeteksi keberadaan bangkai pesawat di dalam laut. Bodi kapal induk yang lebar juga bisa digunakan untuk melakukan evakuasi bangkai pesawat sekaligus menganalisanya.
Semoga analisa ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah demi kejayaan NKRI. Jalesveva Jayamahe!! (justru di laut kita jaya).
Menjaga keamanan wilayah dan kedaulatan merupakan masalah yang terpenting yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah republik Indonesia dari masa ke masa. Kebutuhan penguatan armada tempur lautnya untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut merupakan hal yang sudah tidak bisa ditawar lagi.
Ilustrasi: kapal induk USS Nimitz milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang bertenaga nuklir |
Belum lagi, situasi terkini dimana konflik Laut China Selatan sedang memanas, karena China tengah mempersiapkan armada perangnya untuk memperluas wilayahnya di kawasan tersebut. Berdasarkan informasi interlijen yang bisa dipercaya, China saat ini ditenggarai sedang membangun kapal induk baru yang canggih untuk mendukung kepentingannya tersebut.
Tentu saja hal ini secara langsung maupun tidak langsung mengancam kedaulatan wilayah Indonesia, dimana pulau terluar seperti Kepulauan Natuna di Laut China Selatan menjadi terancam.
Sejujurnya, tanpa mengurangi rasa hormat kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). alat utama sistem persenjataan (alutsista) udara dan laut milik kita masih kalah jauh apabila dibandingkan dengan China.
Mempertimbangkan situasi tersebut, Indonesia yang besar namun penuh kerentanan ini mau tak mau harus menambah alutsista udara dan lautnya termasuk kapal induk. Kapal induk sangat dibutuhkan Indonesia mengingat, sekali lagi, negara kita ini merupakan negara maritim.
Ini alasan-alasan bahwa kebutuhan akan kapal induk amat mendesak bagi Indonesia:
1. Indonesia adalah negara maritim dengan wilayah laut amat luas
Dengan wilayah laut yang amat luas dan rawan penyusupan, seperti misalnya pencurian ikan secara ilegal yang kini sedang diperangi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dibawah Menteri Susi Pudjiastuti bekerja sama dengan TNI AL, tidak diragukan lagi bahwa dengan memiliki kapal induk jelas-jelas akan lebih memudahkan TNI AL untuk menjaga teritorial NKRI yang luas.
Pasalnya, perairan Indonesia selama ini kerap kali kecolongan. Bukan hanya soal pencurian ikan oleh pihak asing, negara kita ini kerap disusupi oleh keluar masuknya imigran gelap. Semua itu bisa terjadi karena kita kurang memiliki fasilitas yang memadai untuk menjaga wilayah.
Armada kapal kita hanya bisa menjangkau daerah kecil saja. Dengan adanya kapal induk maka akan menimbulkan efek gentar bagi siapapun yang mencoba "bermain-main" dengan kedaulatan kita serta memudahkan penangkapan terhadap penyusup yang mencoba memasuki wilayah kedaulatan RI.
2. Menjamin kedaulatan dengan efek gentar
Apabila menengok ke belakang, kita akan menemukan sejarah pahit dimana kita beberapa kali kehilangan wilayah. Sebut saja Pulau Sipadan dan Ligitan yang kini beralih kepemilikan ke tangan Malaysia.
Semua itu bisa terjadi lantaran kita tidak sigap dalam menjaga wilayah. Hal semacam itu takkan terjadi jika saja Indonesia memiliki kapal induk.
Kapal induk memudahkan meng-cover wilayah-wilayah negeri sendiri dari ancaman musuh. Pada implementasinya, bisa dilakukan pemantauan dengan radar canggih atau melakukan patroli-patroli dengan jet-jet tempur yang berpangkalan di kapal induk sehingga ancaman terhadap kedaulatan langsung bisa segera diantisipasi. Selama ini kita masih mengandalkan jet-jet tempur yang berpangkalan di darat untuk menyergap musuh, hal ini membuat kita seringkali terlambat dan kecolongan karena waktu beberapa menit saja amat krusial bagi keamanan dan kedaulatan negara.
Jika saja ada negara lain yang ngotot ingin mencaplok pulau, cukup kapal induk dirapatkan ke sana untuk menunjukkan taring bahwa negara ini masih punya wibawa dan harga diri.
3. Takkan pernah dianggap remeh oleh negara lain
Kasus lepasnya Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan tak lepas dari fakta bahwa kita diremehkan oleh negara lain, dalam hal ini Malaysia. Kita pasti geram mengapa negara sekecil Malaysia bisa meremehkan negara kita yang berpostur besar ini?
Pengakuan akan kehebatan penting bagi sebuah negara. Contohnya Amerika Serikat (AS) yang menjelma menjadi negara adidaya dan disegani dunia lantaran memiliki banyak alutsista super canggih dan lengkap, termasuk armada kapal induk.
Tak ada salahnya Indonesia meniru AS dengan melengkapi alutsista laut dengan kapal induk baik itu dengan membangun sendiri atau membelinya. Hal ini setidaknya bisa membuat negara-negara lain, minimal di kawasan ASEAN berpikir seribu kali untuk mencari masalah dengan Indonesia.
4. Bisa untuk tanggap darurat aksi kemanusiaan
Selain untuk kepentingan perang dan pertahanan, kapal induk bisa juga difungsikan untuk berbagai keperluan lain seperti operasi penanganan bencana alam, pencarian korban dan lain sebagainya. Insiden jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Kalimantan Barat beberapa waktu lalu menjadi contohnya.
Seandainya Indonesia memiliki kapal induk, pencarian terhadap korban maupun serpihan pesawat nahas itu akan lebih mudah dilakukan karena setiap kapal induk (sudah pasti) diperlengkapi oleh sistem sonar yang canggih yang selain digunakan untuk mendeteksi kapal selam musuh juga bisa untuk mendeteksi keberadaan bangkai pesawat di dalam laut. Bodi kapal induk yang lebar juga bisa digunakan untuk melakukan evakuasi bangkai pesawat sekaligus menganalisanya.
Semoga analisa ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah demi kejayaan NKRI. Jalesveva Jayamahe!! (justru di laut kita jaya).
No comments:
Post a Comment