Apabila Anda termasuk seorang traveler kuliner dan sering makan di sebuah restoran, mungkin Anda akan selalu mengkritisi hidangan yang disajikan kepada Anda. Namun kini, cobalah mengingat-ingat di manakah pelayan atau manajer restoran tersebut menawarkan posisi meja dan tempat duduk untuk
Anda? Apakah di bagian belakang atau justru dekat jendela?
Mungkin ini terdengar sangat sepele, namun faktanya posisi tempat duduk atau meja pada sebuah restoran memiliki
makna rahasia yang tidak diketahui para tamunya.
Setiap restoran mahal, biasanya bersikap diskriminasi terhadap para tamunya. Paras wajah dan penampilan Anda, menentukan level layanan yang akan Anda terima |
Fakta rahasia ini diungkapkan dalam film dokumenter yang ditayangkan stasiun televisi Inggris, Channel 4. Dalam tayangan tersebut ditunjukkan bahwa restoran-restoran, khususnya restoran kelas atas dan restoran di hotel-hotel berbintang memiliki pengaturan tempat duduk tersendiri
untuk para tamunya.
Biasanya, para tamu yang memiliki wajah rupawan akan diantarkan
oleh pelayan ke tempat duduk dekat jendela. Sebaliknya, apabila penampilan sang tamu relatif biasa-biasa saja, maka tamu tersebut akan diantarkan ke tempat duduk pada bagian belakang restoran.
Bagaimana mengetahui rahasia ini?
Pihak produser dokumenter menggunakan beberapa trik eksperimen dengan
menggunakan model yang berwajah rupawan untuk berkunjung ke restoran targetnya. Dan memang benar adanya bahwa sang model yang berwajah rupawan tersebut ditempatkan di dekat jendela.
Produser juga menggunakan jasa seorang pria yang menderita neurofibromatosis atau
tumor pada bagian wajah untuk mengunjungi restoran.
Hasilnya, pria tersebut diantar ke tempat duduk yang
terletak di bagian belakang restoran. Bahkan, ada pula restoran yang berkata
bahwa tak lagi ada tempat, padahal sebanarnya masih ada tersedia meja kosong di dalam restoran tersebut.
Simon Rimmer, seorang chef terkenal sekaligus juga memiliki restoran yang menjadi pembawa acara tersebut, mengatakan, "Setiap restoran punya
'meja emas'. Tempat tersebut memang untuk tamu berwajah rupawan."
"Pengunjung pada sebuah restoran memberi pesan pada
tempat tersebut. Anda yang rupawan bisa menarik lebih banyak orang untuk makan
di restoran tersebut sehingga berpengaruh pada pemasukan restoran. Jadi,
restoran memberi mereka tempat duduk yang dapat terlihat orang lain."
Sementara itu, Neil Gill, pemilik restoran Season Kitchen,
mengatakan bahwa semua orang senang dikaitkan dengan orang yang rupawan dan
keren.
"Anda merasa seperti sedang makan di sebuah restoran
mahal ketika ada orang-orang keren," ucap Gill.
Ternyata dalam bisnis kuliner yang dianggap hanya urusan perut pun juga ada diskriminasi. Sungguh terlalu.
(Mirror)
No comments:
Post a Comment