Friday, April 10, 2020

Ini Nasib Penumpang yang Menipu Ojol Dengan Menjanjikan Bayaran Rp 700.000 Untuk Mengantar ke Solo dari Purwkerto

Jajaran Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo akhirnya berhasil menangkap penumpang yang menipu pengemudi ojek online (ojol) Mulyono (59), asal Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas di Solo, Jawa Tengah, Selasa 7 April 2020 sore.

Pelaku yang berinisial SA, diketahui warga Banyuanyar, Banjarsari. Karena mengalami gejala batuk, pelaku akhirnya dilarikan ke salah satu rumah sakit di Solo untuk menjalani perawatan.

Mulyono

"Iya, kemarin sore kita amankan. Karena batuk, dibawa ke rumah sakit," kata Kapolresta Solo Kombes Andy Rifai di Solo, Jawa Tengah,

Peristiwa ini bermula saat pelaku akan mudik dari Jakarta ke Solo, Jawa Tengah. Sesampainya di Terminal Bus Bulupitu, Purwokerto, pelaku memesan ojek online untuk mengantarkannya ke Solo. Padahal, jarak dari Purwokerto ke Solo sangat jauh, sekitar 230 kilometer.

Pelaku menjanjikan akan membayar ongkos perjalanan sebesar Rp 700.000. "Sampai di Solo, pelaku meninggalkan pengemudi ojol tanpa membayar ongkos karena tidak punya uang," terang dia. Pihaknya juga belum melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena belum ada laporan dari korban. Karena viral di media sosial, akhirnya pelaku ditangkap.

Belum ada laporan. Itu hanya viral di media sosial, kita amankan dahulu," ujar Andy. Sebelumnya diberitakan, Mulyono (59), warga Kalibagor, Desa Srowot, Banyumas, menjadi korban penipuan di Solo, Sabtu (4/4/2020).

Kabar terkini
SA yang menipu Mulyono ini seperti yang dikatakan oleh Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo akhirnya dikarantina di Graha Wisata Niaga karena ditolak oleh keluarganya karena mengalami gejala demam dan batuk.

Karena kasus ini viral, maka pihak Polresta Solo mengamankan pelaku di tempat karantina dan melakukan penangkapan (penahanan dalam karantina). Pelaku dijerat dengan pasal tindak pidana penipuan.

Mulyono pun akhirnya harus menjalani Rapid Test Covid-19, hasilnya non reaktif (negatif). Kini Mulyono menjalani karantina mandiri di rumahnya.

Yang lebih luar biasa, Mulyono meminta agar SA yang telah menipunya agar jangan dipenjara karena alasan kemanusiaan.

Sebelumnya diberitakan Mulyono diminta mengantar penumpang (inisial SA) dari Terminal Purwokerto ke Solo sejauh 230 km. Ia mendapat order tersebut saat mangkal di depan terminal. Mulyono sempat menolak karena terlalu jauh. Namun, penumpang tersebut menawarkan bayaran Rp 700.000. Mulyono pun menyetujuinya. Ia mengantarkan penumpang yang mengaku asal Solo itu untuk pulang.

Sumber: KompasKompasKompasTribun News

Thursday, April 9, 2020

Foto: Jenazah Glenn Fredly Diperlakukan Seperti Jenazah Pasien Covid-19

Jenazah Glenn Fredly dibungkus plastik saat meninggalkan rumah sakit. Bahkan ada 4 orang petugas medis menggunakan pakaian alat pelindung diri atau APD seperti medis virus corona.

Jenazah Glenn Fredly dibawa mengunakan ambulans meninggalkan RS Setia Mitra di Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (8/4/2020) malam. Dalam mobil jenazah, jenazah Glenn Fredly terlihat terbungkus kain putih dibalut dengan plastik.

Mendiang Glenn Fredly

Kemudian ditemani empat orang yang menggunakan pakaian khusus. Dari informasi yang diperoleh, jenazah akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada pukul 11.00 WIB hari ini.

Sebelumnya, Salsabila langsung membantah Glenn Fredly meninggal karena terinfeksi virus corona. Sebab sempat beredar tangkap layar pecakapan di sebuah grup Whatsapp yang menuliskan jika Glenn Fredly meninggal karena sakit virus corona atau Covid-19.

Salsabila adalah keponakan Glenn Fredly. Dia menegaskan, Glenn Fredly meninggal tidak sakit virus corona. Karena sepengetahuannya sang paman memiliki riawayat penyakit ginjal cukup lama.

Jenazah penyanyi Glenn Fredly dibawa mengunakan ambulan saat meninggalkan RS Setia Mitra di Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (8/4)

"Mohon dicatat dan diklarifikasi. Glenn itu tidak sakit covid-19 sedikit pun. Jadi boleh diklarifikasi sama sekali Glenn itu tidak sakit Covid ya mas. Terima kasih, terima kasih banyak," jelas Salsabila.

Seperti diberitakan sebelumnya, Glenn Fredly meninggal dunia di Rumah Sakit Setia Mitra Fatmawti, Jakarta Selatan semalam, Rabu (8/4/2020) sekitar pukul 18.00 WIB.

Bagaimana menurut Anda, apakah petugas medisnya berlebihan mengingat Glenn tidak sakit covid-19?  

Sumber: suara

Monday, April 6, 2020

Kronologi Driver Ojol 59 Tahun Tertipu Penumpang yang Janjikan Bayaran Rp 700.000 Untuk Antarkan Purwokerto-Solo

Di saat seisi bumi sedang ditimpa musibah pandemi Covid 19, yang sudah merenggut banyak nyawa, sangat disayangkan masih ada manusia yang sampai hati bertindak tak terpuji di atas penderitaan sesamanya.

Mulyono (59 tahun), driver ojek online (ojol) asal Desa Srowot, Kabupaten Banyumas hanya bisa terduduk lemas ketika mengetahui penumpang yang diantarnya pergi menghilang, Sabtu 4 April 2020.

Mulyono, driver ojek online (ojol) asal Desa Srowot, Kabupaten Banyumas yang ditipu oleh penumpangnya


Padahal, susah payah pria berusia lanjut itu menempuh perjalanan dari Purwokerto- Solo. Penumpang itu menjanjikan upah Rp 700.000,00 kepadanya. Namun, hanya sepasang sandal yang ditinggalkan penumpang tersebut, bukan uang sejumlah yang dijanjikan.

Menempuh perjalanan 5 jam dari Terminal Purwokerto, Mulyono dan penumpang itu sampai di Kota Solo sekitar pukul 19.00 WIB.

Sang penumpang meminta Mulyono berhenti di sebuah masjid di kawasan Banjarsari, Solo. Penumpang tersebut beralasan hendak salat saat itu.

Menunggu cukup lama, seorang warga menegurnya dan bertanya pada Mulyono.

"Saya ditegur warga, ditanya menunggu siapa, saya jawab menunggu penumpang," kata dia. Namun saat dicek, penumpang tersebut telah pergi menghilang. Hanya sandal penumpang tersebut yang didapatinya.

"Sandalnya ditinggal," kata Mulyono.

Sempat menolak mengantar
Mulyono hanya bisa pasrah, meski tubuhnya terasa lelah mengantar penumpang menempuh jarak 230 kilometer.

Awalnya, ketika penumpang tersebut memintanya mengantar ke Solo, Mulyono sempat menolak. Alasannya, tempat tujuan terlalu jauh. Namun kemudian Mulyono setuju setelah penumpang itu menawarkan bayawan Rp 700.000.

Diantar pulang secara estafet
Cerita Mulyono yang ditipu penumpangnya dengan cepat menyebar di grup WhatsApp.

Mulyono lalu diantar secara estafet oleh rekan-rekannya sesama ojek online dari Solo-Klaten-Purwokerto.

Meski mengalami hal pahit, Mulyono masih bersyukur memiliki rekan-rekan sesama ojek online yang memiliki solidaritas tinggi.

Sumber: Kompas

Hampir Seluruh Anggota G20 Diprediksi Resesi, Kecuali Indonesia dan 2 Negara Ini. Ini Penjelasannya

The Economist merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi untuk semua negara-negara anggota G20. Hasilnya, wabah virus corona (Covid-19) membawa hampir seluruh negara-negara G20 jatuh ke jurang resesi.

Lebih dari setengah negara-negara yang masuk dalam jajaran G20 diprediksi mengalami pertumbuhan ekonomi negatif.



“Gambaran ekonomi global tampak suram, dengan resesi di hampir setiap ekonomi maju di seluruh dunia," kata Direktur Forecast Global EIU, Agathe Demarais dikutip dari The Economist, Selasa (31/3/2020).

Data The Economist memperlihatkan, hanya 3 negara-negara G20 yang diprediksi masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi positif sepanjang 2020. Meski demikian angka itu tetap menurun kian dalam.

Ekonomi global sendiri diprediksi akan terkontraksi sebesar 2,2 persen. Salah satu dari 3 negara yang masih positif adalah Indonesia. The Economist memprediksi pertumbuhan PDB riil pada tahun 2020 berada di angka 1 persen.

Sebelum virus corona menyerang, PDB Indonesia diprediksi tumbuh 5,1 persen. Selain Indonesia, China dan India juga masih diprediksi mengalami pertumbuhan positif.

Pertumbuhan ekonomi China diperkirakan berada di angka 1 persen pada 2020 dari yang sebelumnya 5,9 persen. Sementara India, PDB pada tahun 2020 berada di angka 2,1 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 6,9 persen. Demarais menuturkan, pemulihan ekonomi bisa saja terjadi pada semester II tahun 2020. Namun, tidak ada yang menjamin pertumbuhan akan terkontraksi lebih jauh bila ada gelombang epidemi kedua dan ketiga.

"Risiko penurunan skenario dasar ini sangat tinggi, karena munculnya gelombang epidemi kedua, atau ketiga akan menenggelamkan pertumbuhan lebih lanjut," ujarnya.

Selain itu pada tahap ini, Demarais mengaku sulit pula melihat strategi keluar dari penguncian. Artinya ketidakpastian pertumbuhan akan tetap tinggi. "Akhirnya, kombinasi dari pendapatan fiskal yang lebih rendah, dan pengeluaran publik yang lebih tinggi, akan menempatkan banyak negara di ambang krisis utang," ungkapnya lebih lanjut.

Pertumbuhan negatif G20 

Selain ketiga negara di atas, ekonomi AS diprediksi akan berkontraksi sebesar 2,8 persen tahun ini setelah sebelumnya diprediksi tumbuh mencapai 1,7 persen. Penyebabnya, respon awal AS terhadap pandemik dinilai buruk sehingga memungkinkan penyakit menyebar dengan cepat. Selain itu, saat risiko ekonomi mulai meningkat akibat corona, perjanjian minyak mentah antara Arab Saudi dengan Rusia untuk memangkas produksi minyak justru runtuh. Hal itu membuat harga minyak dunia jatuh.

Kombinasi epidemi virus corona dan penurunan harga minyak global, membuat investasi akan mengalami kontraksi tajam tahun ini, terutama di sektor energi. Akhirnya pertumbuhan ekspor akan menurun.

"Ini menempatkan tawaran pemilihan ulang Donald Trump (dalam Pilpres) dalam risiko, karena pengangguran tampaknya akan meningkat tajam," tulis The Economist.

Ekonomi China 

Dampak ekonomi karena wabah virus corona lebih dalam dibanding dampak SARS untuk ekonomi China. Jika asumsi virus corona "tak kambuh" lagi, pertumbuhan PDB riil China bisa berada pada angka 1 persen pada 2020. Lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi 2019 yang sebesar 6,1 persen.

"Perlambatan akan terkonsentrasi pada kuartal I tahun ini dan masih akan tetap terasa di kuartal II. Pertumbuhan akan pulih pada paruh kedua tahun ini ketika China biasanya menghasilkan sebagian besar PDB-nya," tulis The Economist.

Kawasan Eropa 

Kawasan Eropa akan menjadi salah satu daerah yang paling terpukul, dengan membukukan resesi setahun penuh sebesar 5,9 persen. Lebih rinci, pertumbuhan ekonomi Jerman sebesar -6,8 persen, Perancis -5 persen, dan Italia -7 persen.

Di Jerman, sebagian besar sektor manufaktur sangat berorientasi ekspor. Artinya negara tersebut secara khusus akan terkena gangguan rantai pasokan dan permintaan global yang lemah. "Akibatnya, pemulihan yang kami harapkan pada paruh kedua tahun 2020 di negara zona euro lainnya akan terwujud jauh lebih lambat di Jerman," ungkapnya.

Amerika Latin 

Selain zona Eropa, prospek pertumbuhan juga sangat buruk di negara-negara Amerika Latin. Pertumbuhan negara Argentina akan terkontraksi sebesar -6,7 persen, Brazil -5,5 persen, dan Meksiko -5,4 persen. Meksiko sendiri sangat bergantung pada tren di AS. Artinya bila pertumbuhan PDB di AS menurun, tentu akan memberikan tekanan para prospek pertumbuhan Meksiko.

Di seluruh kawasan, gangguan bisnis akan menyebabkan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) turun tajam. Hal ini akan sangat merusak wilayah-wilayah yang memiliki tabungan domestik lemah. Dengan FDI menyumbang 3 persen dari PDB dan 15 persen dari total investasi tetap. Sementara itu, untuk negara-negara Amerika Selatan, pendekatan musim dingin di belahan bumi selatan meningkatkan prospek epidemi yang sulit dan berkepanjangan.

Sumber: Kompas

Kronologi 2 Pasien Positif COVID-19 di Sumsel yang Tidak Kooperatif dan Malah Keliling Kota

Walau telah dinyatakan positif terpapar coronavirus disease (COVID-19) sejumlah pasien di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, diketahui masih bisa bebas keliling kota. Hal ini pun sempat membuat heboh warga di daerah tersebut.

Juru bicara gugus tugas pencegahan dan penanggulangan COVID-19 Sumsel, Yusri, membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, peristiwa itu terjadi Jumat (3/4) di mana ada dua pasien dengan nomor kasus 09 yang merupakan seorang wanita berusia 42 tahun dan pasien laki-laki berusia 62 tahun dengan nomor 10, diketahui tidak patuh untuk menjalankan instruksi isolasi diri.

Pencegahan COVID-19 di Sumsel dengan melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat publik.

"Kedua pasien positif ini masih memiliki hubungan keluarga dengan pasien positif COVID-19 nomor 02 yang telah meninggal dunia," katanya, Sabtu (4/4). Menurutnya, kedua pasien itu sebelumnya sudah diminta melakukan isolasi diri sejak pasien 02 berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Kemudian, setelah pasien 02 dinyatakan positif petugas kemudian turut mengambil sampel spesimen sejumlah anggota keluarganya. 

"Ada tiga anggota keluarganya yang telah kita ambil sampel dengan nomor 09,10, dan 11. Hasilnya semua dinyatakan positif terpapar COVID-19," katanya. 

Yusri bilang, karena mereka tidak memiliki gejala atau orang tanpa gejala (OTG). Petugas pun awalnya meminta ketiga pasien agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah atau melakukan isolasi diri. Akan tetapi, ternyata dua pasien yakni nomor 09 dan 10 diketahui tidak kooperatif. 

"Iya, keduanya diketahui keluar rumah, ada yang ke pasar ada yang naik ojek mengunjungi sejumlah tempat di Prabumulih. Padahal, kota itu sudah ditetapkan sebagai zona merah," katanya. 

Oleh karena itu, Yusri turut menyesalkan tindakan yang dilakukan kedua pasien itu karena dapat membahayakan orang lain. Apalagi sejak awal sudah diinstruksikan untuk menangani pasien yang positif COVID-19 harus dilakukan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan. 

Namun, menurutnya, kedua pasien kini sudah dievakuasi tim gugus tugas setempat untuk diisolasi sementara di RS Prabumulih, untuk selanjutnya rencananya akan dipindahkan untuk menjalani isolasi di Wisma Atlet Palembang. 

Dia menambahkan, kejadian ini juga dapat menunjukkan potensi adanya gangguan psikis pada pasien yang bersangkutan sehingga nekat melakukan tindakan yang dilarang dan tidak patuh terhadap instruksi yang diberikan. Terlebih, pasien 02 yang telah meninggal dunia karena COVID-19 merupakan suami dari pasien 09. 

"Kita akui ada kelalaian, seharusnya dari awal jika tim setempat menilai pasien itu tidak kooperatif, maka saat melakukan isolasi diri harus ada penjagaan di tempat tinggalnya," katanya. 
Atas kejadian ini, kata dia, pihaknya juga mengingatkan kepada seluruh gugus tugas di kabupaten/kota di Sumsel agar dapat lebih mengedepankan SOP dalam penanganan pasien terkait COVID-19, baik itu ODP, PDP, OTG, bahkan setelah ditetapkan positif. 

Sumber: Kumparan

Saturday, April 4, 2020

Sudah Lebih dari 1 Juta Orang Terinfeksi, Ini Cara Penularan Cepat Virus Corona yang Paling Umum Terjadi

Hingga hari ini, sudah lebih dari 1 juta orang di dunia telah terinfeksi virus corona dengan tingkat kematian sekitar 5 persen.

Sejak wabah virus corona terjadi pada akhir Desember 2019, para ahli kesehatan telah menekankan betapa pentingnya mencuci tangan dengan sabun, menyemprotkan disinfektan, dan menutupi mulut dengan lengan saat batuk.



Namun demikian, laju penyebaran virus corona membutuhkan upaya yang lebih keras. Hal ini membuat sejumlah negera mengambil tindakan penguncian dan menerapkan jaga jarak. Bagaimana sebenarnya virus corona itu menyebar?

Menurut penelitian baru yang diterbitkan dalan The New England Journal of Medicine, para ilmuwan menyebut bahwa partikel aerosol dapat menyebarkan virus corona. Hal itu mengindikasikan adanya kemungkinan penularan penyakit melalui udara, tetapi dalam kondisi tertentu.

Partikel Aerosol vs Droplet (tetesan pernapasan)

Meski terlihat sama, tetapi partikel aerosol tidak sama dengan tetesan dari pernapasan. Direktur Medis Mikrobiologi Diagnostik di Rumah Sakit Methodist Houston S. Wesley Long mengatakan, partikel aerosol memiliki ukuran yang jauh lebih kecil. "Maka partikel dapat melakukan perjalanan jarak jauh dan dapat dengan mudah dihirup ke paru-paru," kata Long, seperti dilansir dari Huffpost, Rabu (1/4/2020).

"Tetesan pernapasan cenderung sekitar 20 kali lebih besar dan berjalan sekitar enam kaki (2 meter) atau kurang sebelum jatuh ke tanah," lanjutnya.

Partikel aerosol mungkin hanya akan ditemukan dalam kondisi tertentu dan memiliki risiko infeksi sangat rendah pada kebanyakan orang. Namun, penelitian itu menunjukkan bahwa partikel aerosol dapat melayang di udara selama beberapa jam. Hal inilah yang membuat para petugas medis memiliki risiko tinggi akan terpapar virus corona.

Sementara itu, Profesor yang juga merupakan Ketua Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bryant University, Kristen Hokeness menyebutkan, prosedur lain yang dapat menghasilkan aerosol adalah prosedur pelingkupan dan CPR.

Ketika cairan yang mengandung virus, seperti air liur atau lendir terganggu selama prosedur, cairan itu dapat tetap tinggal di udara dengan bergantung pada tetesan air, debu, dan partikel lainnya.

"Begitu berada di udara, partikel-partikel itu dapat tersebar melalui aliran udara dari ventilasi atau kipas yang membantu mereka bergerak di luar ruang langsung mereka," jelas Hokeness. Selain sirkulasi udara, menurut Hokeness, aktivitas manusia seperti berjalan dan membuka pintu juga dapat lebih memudahkan perjalanan partikel.

Di sisi lain, tetesan pernapasan (droplet) memiliki ukuran yang jauh lebih besar dan dapat mendarat dengan cepat setelah dilepaskan oleh orang yang terinfeksi. Perbedaan transmisinya adalah droplet diproduksi ketika seseorang sedang batuk atau bersin.

Droplet terbatas dalam hal jangkauan. Droplet bisa mengenai seseorang ketika berada dalam jarak dekat sekitar 1 meter. Itulah sebabnya kami mengatakan 2 meter sebagai ukuran jarak," jelas dia.

Meski demikian, penyebaran virus melalui udara bukanlah cara yang paling berpotensi membuat seseorang terinfeksi virus corona jenis baru penyebab Covid-19. Jika ini terjadi, maka jumlah orang yang terinfeksi akan lebih banyak.

Virus corona diprediksi menyebar ke sekitar 2 hingga 2,5 orang untuk setiap satu orang yang terinfeksi. Ketika sebuah penelitian menunjukkan bahwa virus corona bisa muncul sebagai aerosol, sebuah laporan dari dua rumah sakit di Wuhan justru tidak mendeteksi partikel-partikel seperti dalam 35 sampel udara.

Cara penularan yang paling umum diyakini masih melalui kontak dengan tetesan pernapasan. Artinya, penularan tetesan dapat terjadi ketika seseorang batuk ke permukaan benda atau tangan, kemudian ditransfer oleh tangan ke hidung atau mulut penerima.

"Kami masih belajar tentang Covid-19, tetapi virus corona dapat hidup beberapa hari di permukaan yang keras dan bekerja dengan baik pada kulit. Mereka kurang optimal pada permukaan berpori seperti karton atau kain," kata Long.

Penelitian dalam The New England Journal of Medicine mengulas berapa lama virus corona hidup dalam berbagai konteks. Sebagai partikel aerosol yang melayang di udara, virus dapat bertahan hingga tiga jam. Sementara, pada plastik dan stainless steel dapat bertahan hingga tiga hari. Para peneliti menemukan bahwa virus itu bertahan untuk waktu yang jauh lebih sedikit pada tembaga, yaitu sekitar empat jam.

"Ini adalah bukti sangat awal tentang bagaimana virus dapat menyebar. Terkadang itu tidak selalu sempurna ketika diterjemahkan ke dunia," kata Hokeness. "Tapi diskusi ini penting ketika kita berusaha untuk menjaga petugas perawatan kesehatan dan publik. Kami mempelajari semuanya secara real time," lanjut dia.



Sumber: Kompas

Bagaimana Cara Mengecek Listrik Gratis atau Tidak? Ini Penjelasan PLN

Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan kebijakan mengenai keringanan biaya listrik di tengah pandemi virus corona pada Selasa (31/3/2020).



Kebijakan tersebut adalah pembebasan tarif listrik bagi konsumen rumah tangga 450 volt ampere (VA) dan diskon 50 persen bagi konsumen rumah tangga bersubsidi 900 VA. Keputusan itu akan berlaku selama tiga bulan yakni pada April, Mei, dan Juni 2020 bagi pelanggan 450 VA yang jumlahnya sekitar 24 juta dan 7 juta pelanggan golongan 900 VA subsidi.

Berikut rincian pelanggan listrik yang dapat gratis atau diskon:
R1/450 VA (gratis)
R1T/450 VA (gratis)
R1/900 VA (diskon)
R1T/900 VA (diskon)

Sementara untuk pelanggan lisrik yang tidak mendapat diskon adalah:
R1M/900 VA
R1MT/900 VA

Namun, banyak masyarakat yang tak mengetahui apakah listrik yang mereka gunakan termasuk kategori subsidi atau tidak.

Cek di struk pembayaran 

Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka mengatakan, pengecekan tersebut bisa dilakukan melalui rekening pembayaran listrik. "Jadi kalau ada pertanyaan 'Saya dapat diskon gak?', jawabannya adalah 'Silakan dicek di struk pembayaran rekening terakhir atau pembelian pulsa terakhir'," kata Suprateka saat dihubungi, Jumat (3/4/2020).

Menurutnya, kode M (mampu) dalam R1 M menandakan kategori listrik tersebut adalah pasca bayar dan tidak bersubsidi. Sementara kode R1MT berarti listrik pra-bayar.

Sehingga apabila setelah struk pembayaran rekening dicek, ternyata berkode R1M dan R1MT berarti tidak mendapat bantuan dari pemerintah. Untuk kode R1 dan R1T merupakan kategori pelanggan listrik yang mendapat bantuan dari pemerintah.

Cara Mendapatkannya

Untuk pengambilan token gratis bagi pelanggan rumah tanggah golongan 450 VA dan diskon 50 persen bagi golongan 900 VA bersubsidi, bisa dilakukan melalui dua cara.

Pertama, melalui web dengan langkah berikut:
*Buka alamat www. pln.co.id kemudian masuk ke menu pelanggan dan langsung menuju ke pilihan stimulus Covid-19.
*Masukkan ID pelanggan/nomor meter. Kemudian token gratis akan ditampilkan di layar.
*Pelanggan tinggal memasukkan token gratis tersebut ke meteran yang sesuai dengan ID pelanggan.

Kedua melalui WhatsApp ke nomor 08122-123-123 dengan langkah berikut:
*Buka aplikasi WhatsApp.
*Chat WhatsApp ke 08122-123-123, ikuti petunjuk, salah salah satunya masukkan ID pelanggan.
*Token gratis akan muncul.
*Pelanggan tinggal memasukkan token gratis tersebut ke meteran yang sesuai dengan ID pelanggan.

Namun, untuk klaim listrik melalui WhatsApp baru bisa dilakukan pada Senin (6/4/2020) mendatang. Dengan ID pelanggan tersebut, pelanggan akan mendapatkan token senilai pemakaian tertinggi dalam 3 bulan terakhir.

Sumber: Kompas