Pada masa kampanye Pilkada 2017 para pasangan Cagub dan
Cawagub DKI Jakarta saling beradu program, saling serang dan saling intrik walau seolah tidak kasat
mata. Masing-masing pasangan calon berusaha keras untuk mendapatkan dukungan
dan simpati masyarakat dengan menyambangi mereka dan mendengar keluhan mereka.
Namun, kali ini, salah satu pasangan calon rupanya sedikit “mati
kutu” saat ditanya mengenai salah satu isu yang paling sensitif saat ini, yaitu
penggusuran.
Agus Harimurti Yudhoyono (photo: Liputan6) |
Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus
Harimurti Yudhoyono, tidak merespons pertanyaan wartawan soal kebijakan
penggusuran. Agus ditanyakan soal itu setelah dia berkomentar bahwa kondisi
sungai di Jakarta harus dibiarkan alami.
"Di beberapa tempat yang memang rawan longsor, perlu
dibeton, diperkuat, tapi tentu tidak semua harus dilakukan seperti itu karena
kami ingin sekali membiarkan Sungai Ciliwung itu seasri mungkin, sealamiah
mungkin, karena itulah yang paling indah sebetulnya," kata Agus saat
berkampanye di RW 07 Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta
Timur, pada Rabu siang 30 November 2016.
Para pencari berita yang mengikuti rombongan Agus dan meliput
kampanyenya menanyakan, apakah dengan membiarkan kondisi Sungai Ciliwung
seperti sekarang ini berarti turut membiarkan bangunan liar di bantaran tetap
ada. Namun, Agus tidak mau menjawab pertanyaan itu dan memilih untuk menjawab
pertanyaan lain.
Sampai beberapa kali dilontarkan pertanyaan seputar
penggusuran, tetapi Agus tetap saja tidak menjawab dan malah menyudahi sesi
tanya jawab dengan wartawan.
Saat Agus menyudahi sesi tanya jawab, beberapa anggota tim
pemenangannya memberi kode kepada panitia acara di lokasi. Mereka lalu
menyalakan pengeras suara sambil menyerukan yel.
Tentu saja hal ini membuat para wartawan yang ada di lokasi
merasa kecewa karena pertanyaan yang mereka lontarkan tersebut tidak dijawab
sama sekali.
Kampanye Agus hari ini dimulai dengan naik perahu karet
menyusuri Sungai Ciliwung dari daerah Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan,
menuju Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Agus menilai
bahwa potensi alam di Jakarta masih tinggi. Dia juga berencana untuk melakukan
normalisasi Sungai Ciliwung. Normalisasi dilakukan dalam rangka mempersiapkan
sejumlah sungai di Jakarta dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi air.
Kok malahan programnya terasa seperti mencontek
mentah-mentah program salah seorang calon gubernur yang kini sedang dijadikan
tersangka karena status penistaan ya?
(Kompas dan berbagai sumber lain)
No comments:
Post a Comment