Setelah lama tenggelam, kasus kebiadaban geng motor kembali
terjadi dan menjadi pemberitaan luas menyusul terjadinya penyerangan terhadap 2
orang warga Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, yaitu RS (23 tahun) dan
ME (20 tahun).
Penyerangan terhadap RS dan ME terjadi Sabtu 30 Juli 2016
pukul 01.30 WIB. Penyerangan ini terjadi kurang dari 2 minggu setelah terjadi
kasus tawuran depan Komplek Bea Cukai. Saat itu sekitar 25 motor yang
ditunggangi para remaja tanggung yang saling berboncengan.
Ilustrasi geng motor tertangkap polisi (foto: rmoljakarta.com) |
Entah apa penyebabnya, tiba-tiba suasana menjadi kacau
seperti sedang perang. Botol air keras dilempar saling melayang di udara dan jatuh
di jalan menimbulkan kepulan asap. Tak lama muncul RS yang datang dengan
kondisi berdarah akibat tusukan senjata tajam di punggung. RS menjadi korban
sasaran geng motor saat membeli pecel ayam di pinggir jalan.
Menurut penuturan warga daerah setempat, fenomena geng motor
disitu sudah mulai marak sejak sebulan belakangan ini. Para geng motor
tersebutpun bahkan sudah mulai berulah dan membuat onar sejak bulan Ramadhan
lalu.
Padahal menurut seorang warga setempat yang tidak ingin
identitasnya disebutkan, Jalan Pahlawan Revolusi di Pondok Bambu tersebut sebelumnya
merupakan wilayah yang aman dari geng motor dan tawuran antar geng motor.
Berdasarkan penelusuran, penyebab tawuran biasanya dipicu
geng motor yang mencari masalah, saling ejek, lempar batu, petasan dan lain-lainnya.
Para anggota geng motor ini hingga kini bahkan belum bisa
diidentifikasi berasal dari mana, namun rata-rata anggota geng motor ini adalah
para remaja berusia tanggung yang sering melakukan konvoi sambil
menggerung-gerungkan gas dan knalpot motor mereka saat lewat Jalan Pahlawan
Revolusi pada larut malam.
Berdasarkan pemetaan-pemetaan sebelumnya, lokasi yang sering
rawan tawuran berlokasi di depan Jalan Komplek Perumahan Bea Cukai antara warga
Haji Ahmad R di RT 02 dan RT 11 di RW 04 melawan geng motor.
"Biasanya di sana, jadi warga dua RT itu lawannya sama
geng motor. Tapi malah sekarang merembet ke sini," ujar warga tersebut.
Ketua RT 03 RW 04 Ismail, mengantar RS pergi ke rumah sakit
setempat. Tak lama setelahnya, ME datang juga ke rumah sakit yang sama dengan kondisi
luka melepuh di wajah, tangan dan kaki akibat siraman air keras.
RS yang terpaksa dirujuk ke RS Budhi Asih untuk penanganan
lebih lanjut. Ismail menduga, kelompok geng motor yang menyerang RS sama dengan
yang kerap tawuran depan jalan Komplek Bea Cukai.
Saat dihubungi, Kepala Polsek Duren Sawit Komisaris Yudho
Huntoro mengonfirmasi bahwa ada kejadian penyerangan terhadap 2 warga di Pondok
Bambu tersebut.
Namun yang lebih menakutkan adalah pasca kejadian itu muncul
pesan berantai yang berisi provokasi (hoax) bahwa kawasan Pondok Bambu mencekam
karena geng motor akan mengganggu lagi.
Namun,hingga saat ini menurut kepolisian taak ada potensi
aksi balas dendam atau penyerangan geng motor seperti yang dikatakan dalam pesan berantai tersebut.
Menyusul hal tersebut, maka dilakukan pengetatan keamanan
di sepanjang Jalan Pahlawan Revolusi. Para warga disarankan agar apabila sudah tidak ada lagi aktivitas di luar rumah, khususnya saat malam hari, sebaiknya berada di rumah dan tidak keluar.
(Kompas)
No comments:
Post a Comment