Hanya karena masalah Papan Penunjuk berbentuk LCD yang
sedang rusak, situasi malahan berkembang ke arah provokasi dan ujaran kebencian
SARA terhadap pemerintah. Begitulah yang terjadi di Indonesia, dimana
masyarakat masih belum dewasa dan kurang cerdas sehingga kerap mudah
dipecah-belah dan diadu domba oleh mereka yang tidak bertanggung jawab.
Belum lama ini, sebuah foto
papan LCD petunjuk di Stasiun Kereta Api Cawang memicu kehebohan para
netizen di Indonesia. Masalahnya hanyalah sepele dan absurd yaitu tulisan yang tertayang
di LCD tersebut bukannya berbahasa Indonesia ataupun Inggris melainkan mirip
aksara huruf China.
Hal ini bermula dari postingan foto oleh Salma Elmer di akun
Facebooknya pada Minggu 31 Juli 2016. Dalam foto tersebut Salma menuliskan
caption, "Ini bukan di China. Ini di stasiun Cawang malam ini. Perhatikan
huruf aksara Cina di papan petunjuk !!!!!,"
Karuan saja postingan Salma Elmer ini sontak memicu
kegaduhan. Para netizen mendadak “sok ahli” dengan analisis dan kesimpulan hanya
berdasarkan foto tersebut.
Berikut ini adalah komentar-komentar absurd yang muncul akibat beredar luasnya foto
tersebut:
"Mungkin krn byk pendatang baru yg blm bisa bhs
Indonesia jd itu utk memudahkan mrk kl mau jln2," tulisan seorang
netizen bernama Tgh Ikhwanto.
"Turunkan abjad2 itu sungguh menyakiti kami sebagai
penjunjung tinggi bahasa dan negara kami Indonesia," sahut Rulisna Aziz
ikut mengomentari tulisan tersebut.
Bahkan ada pula yang berpendapat kalau papan petunjuk
tersebut sengaja disiapkan untuk pendatang-pendatang China yang jumlahnya
jutaan.
“Berarti bnr2 dipersiapkan bwt pendatang2 China yg jumlahnya
jutaan akan membanjiri tanah air. siap2 berperang wahai pribumi," kata
Satrio Pinandito, memprovokasi.
Juga ada pula yang mengatakan bahwa hal seperti ini juga ada di Stasiun Manggarai:
Sialnya lagi, hal ini membuat pemimpin negara selalu disalahkan dan dituding sebagai antek China seperti yang terlihat diatas.
Padahal yang sebenarnya terjadi
pada LCD di Stasiun Kereta Api Cawang adalah sebenarnya LCD tersebut sedang rusak.
Hal ini dikonfirmasi oleh salah
seorang netizen yang berinisiatif menanyakan hal tersebut kepada pihak yang
berwenang mengenai papan LCD penunjuk yang tampilannya diduga menyerupai aksara
China.
Dan akhirnya terbitlah jawaban yang kebenarannya bisa dipercaya karena berasal dari sumber resmi yang valid:
Dari konfirmasi akun Twitter Commuter Line diketahui bahwa faktanya memang terjadi kerusakan pada papan
informasi LCD untuk KRL di peron stasiun Cawang dan kini masih dalam perbaikan
petugas.
Jadi, jelaslah bahwa papan petunjuk LCD di Stasiun Cawang ini memang bukan bertuliskan aksara China seperti yang dihebohkan oleh para netizen (yang kebanyakan tidak cerdas) ini.
Benar-benar sungguh memalukan. Para
pemilik akun-akun yang memaki-maki, menghasut, serta menghina pemerintah
tersebut bisa diseret dengan UU ITE. Sekarang tinggal bagaimana “kebaikan hati”
Presiden Jokowi, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, dan aparat Kepolisian RI
dalam menyikapi perkataan-perkataan para pemilik akun yang “sontoloyo” tersebut?
(Twitter, Instagram)
No comments:
Post a Comment