Setelah lama menggembar-gemborkan dirinya untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017, akhirnya pil pahit harus ditelah oleh Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham "Lulung"
Lunggana oleh karena tidak mendapat dukungan dari partainya untuk maju menjadi bakal calon
gubernur DKI. Bukannya malahan mendukung Lulung, partainya malah mendukung Yusril Ihza
Mahendra.
Haji Lulung tidak didukung oleh partainya sendiri untuk maju sebagai calon Gubernur pada Pilkada DKI 2017 |
Saat ditanya mengenai hal ini, Lulung tidak mau menjawab apalagi berkomentar. Namun,
bagaimana pendapat para relawannya?
Ketua relawan Suka Haji Lulung, Aliet, mengatakan, apapun
situasi politik di PPP, mereka akan tetap mendukung Lulung.
"Apa yang terjadi dalam situasi politik hari ini, ya
kita tetap dukung Haji Lulung. Kita bukan barisan di dalam parpol tapi kita
relawannya," ujar Aliet Sabtu 9 April 2016.
Aliet mengatakan bahwa tugas mereka sesungguhnya adalah membantu
Lulung melakukan sosialisasi. Sehingga, masyarakat semakin mengenal Lulung
secara langsung.
Menurut dia, sosialisasi itu tetap bermanfaat untuk
dilakukan, meskipun Lulung batal menjadi calon gubernur. Lulung tetap bisa
dekat dengan maayarakat tanpa menunggu menjadi cagub.
Ketika ditanya apakah akan mengumpulkan KTP agar Lulung bisa
maju lewat jalur independen, Aliet mengatakan mereka belum berencana
melakukannya. Namun Aliet berpendapat jika Lulung maju menjadi cagub, dia pasti akan
didukung partai.
"Kita yakin Pak Haji Lulung tidak maju lewat
independenlah, orang dia orang partai. Pasti didukung partai kalau misalnya
jadi maju," ujar Aliet.
Saat ini, kata Aliet, relawan akan tetap fokus melakukan
sosialisasi saja. Lagipula, dia menilai situasi politik di Jakarta sangat cair.
Apapun masih bisa terjadi termasuk perubahan dukungan PPP kepada Yusril.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar
Jakarta, Djan Faridz, mengungkapkan, partainya akan mendukung Yusril Ihza
Mahendra maju sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Keputusan itu dicapai setelah Yusril menemui Djan di
kediamannya, Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu 9 April /2016.
Dengan jumlah 10 kursi di DPRD DKI, Djan mengaku akan
berkonsolidasi untuk menjajaki peluang berkoalisi bersama partai lain karena diperlukan minimal 22 kursi di DPRD DKI Jakarta untuk bisa mengusung
calon gubernur dan wakil gubernur.
Akankah selanjutnya skenario PPP mendukung Yusril ini akan berjalan mulus? Akankah ia akan mendapat sindiran dari Ahok?
(istimewa)
No comments:
Post a Comment