Wednesday, March 16, 2016

Cerita RI Beli Senjata dan Pesawat Jet Tempur Dari Israel Yang Tak Pernah Terungkap

Sikap tegas Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) di Jakarta Convention Center, Gelora Senayan, Jakarta Pusat belum lama ini untuk memboikot produk-produk Israel mendapatkan banyak pujian dari banyak pihak.

Menurut Komisi I DPR pernyataan Presiden Jokowi tersebut merupakan langkah yang sangat berani. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang selama ini gemar sekali menyerang pemerintah dalam posisinya sebagai oposisi ikut memuji sikap tegas Presiden Jokowi tersebut.

Walaupun Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, pada kenyataannya bukan berarti Indonesia tak pernah bersinggungan dengan Israel. Sejarah mencatat, bahwa Indonesia ternyata sudah 3 kali membeli produk persenjataan militer dari negara Zionis ini.

Semasa Jenderal Benny Moerdani menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Intelijen Strategis ABRI kemudian menjadi Panglima ABRI, militer Indonesia ternyata mempunyai hubungan baik dengan Israel.

Namun hubungan kerjasama tersebut tak pernah dimunculkan ke publik karena di atas kertas (secara resmi), Republik Indonesia tak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel. Karena itu kerja sama yang digagas Benny Moerdani kebanyakan operasi intelijen yang penuh dengan kerahasiaan.

Menurut Salim Said, pengamat militer senior dalam buku "Dari Gestapu ke Reformasi", dikatakan bahwa Benny Moerdani malahan bahkan pernah meminta untuk meminjam roket dari Israel.

Lho, kok?

Hal itu dilakukan Benny untuk menangkal serangan pada pesawat yang ditumpangi Presiden Soeharto saat sedang mengadakan kunjungan ke Timur Tengah. Namun rupanya ketakutan Benny soal serangan yang mengancam Soeharto tak pernah terbukti.

Fakta lain yang dirahasiakan adalah Benny Moerdani juga membeli pesawat A4 Skyhawk dari Israel dan mengirim para pilot TNI AU untuk dilatih di Israel. Operasi super rahasia itu dinamakan Operasi Alpha.

A4 Skyhawk TNI AU dari Israel
Pesawat jet tempur A4 Skyhawk milik TNI AU yang dibeli (beberapa sumber mengatakan hibah) dari Israel

Saat itu para pilot TNI AU mengira awalnya mereka dikirim ke AS, namun ternyata mereka malah dibawa ke Israel. Di sini para pilot berlatih di bawah Israeli Defence Force. Tapi Benny kemudian meminta semua wing, ijazah atau foto yang berkaitan dengan Israel semua dibakar. Sehingga tak ada bukti para pilot dilatih di Israel.

Jenderal LB Moerdani
Jenderal Benny Moerdani, mantan Panglima ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, kini TNI)

Bukan cuma itu, Indonesia pun juga membeli secara khusus senapan semi otomatis IMI Uzi atau secara internasional bernama MP-2 dari Israel. Senapan ini merupakan jenis senjata mesin ringan yang menyerupai pistol. Senjata ini dikembangkan sejak 1949 dan mulai digunakan militer Israel sejak tahun 1954.

Titik berat senjata ini terletak di atas grip pistol, perubahan massa berat senjata saat ditembakkan relatif kecil. Alhasil, saat ditembakkan dengan salvo panjang pun kestabilannya tetap terjamin.

Senapan UZI milik Kopassus yang dibeli dari Israel
Senapan UZI ini dibeli TNI dari Israel dan digunakan Kopassus untuk Operasi Pembebeasan Sandera Woyla di Thailand

Menembak dengan senjata ini boleh dikatakan sama tenangnya dengan menembakkan pistol jenis otomatis seperti FN 9 mm, bahkan mungkin lebih tenang. Peluru yang dipergunakan adalah Parabellum 9x19 mm, dengan magasen mulai dari isi 25 peluru sampai 32 peluru.

Kecepatan menembaknya mencapai 60 butir peluru per menit, sedangkan ketika melakukan tembakan beruntun akan mencapai 100 sampai 120 peluru per menit. Jarak menembak otomatis mencapai 100 meter dan akan meningkat ketika melakukan tembakan salvo hingga 200 meter.

Karena keefektifannya dalam menembak, senjata ini pernah digunakan Kopassus dalam operasi pembebasan sandera di Woyla, Thailand. Dalam misi ini, Kopassus berhasil menembak mati 3 dari 5 orang teroris, dan melukai pemimpinnya. Sedangkan sisanya ditembak mati saat terdorong keluar pesawat.

Ternyata, selama ini kita tidak pernah mengetahui bahwa sebenarnya Israel mempunyai kontribusi positif bagi negara kita walaupun hal tersebut selalu disembunyikan.
(Jakarta Greater, Historia.id, detik)

1 comment: