Thursday, December 10, 2015

Foto: Betapa Memilukan Keadaan Anak-anak Pengungsi Asal Suriah Saat Malam Tiba

Perang selalu membawa kesengsaraan bagi siapapun. Pihak yang paling merasa sengsara karena terimbas perang adalah anak-anak. Di saat anak-anak di bagian dunia lain bisa merasakan kedamaian, bersekolah dan bermain, anak-anak Suriah harus mengungsi karena perang saudara melanda negeri mereka.

Anak-anak Suriah terpaksa ikut mengungsi bersama keluarganya ke negara lain untuk menghindari jatuhnya bom dan terjangan peluru yang terus melayang di udara sepanjang siang dan malam.

Keadaan anak-anak pengungsi Suriah saat berusaha mengungsi bersama orangtua dan keluarga mereka sungguh mengenaskan, khususnya pada malam hari. Apabila kita bisa terlelap di sebuah kasur yang empuk, maka anak-anak Suriah hanya tidur beralaskan terpal, kardus, jaket atau bahkan terlelap begitu saja di atas tanah tanpa ada satu pun alas pada malam hari yang dingin di alam terbuka seperti padang rumput, ladang ataupun hutan.

Foto-foto berikut ini mengabadikan betapa memilukan nasib anak-anak Suriah saat malam tiba ketika mereka berusaha mengungsi. Foto-foto ini diambil dari perbatasan Hongaria, Polandia, Jerman dan Austria.

anak-anak pengungsi suriah
Gadis ini tertidur lelap sendirian di tengah hutan hanya beralaskan terpal dan selimut tipis

anak-anak pengungsi suriah
Pada gambar yang diambil di perbatasan Serbia-Hungaria ini, satu keluarga tertidur lelap dengan membungkus tubuh mereka dengan kantong plastik besar yang biasanya digunakan untuk menampung sampah

anak-anak pengungsi suriah
Ridwan menunggui bayinya yang baru berusia 7 bulan yang tertidur nyenyak begitu saja di atas tanah di sebuah ladang di Serbia. Ridwan selalu berjaga dengan was-was karena mereka bisa kapan saja ditangkap polisi dalam usahanya menuju Jerman secara ilegal

anak-anak pengungsi suriah
Anak ini mencoba tertidur walau ia merasakan ketakutan karena sempat melihat kekejaman perang di Suriah. Foto ini diambil di sebuah tempat penampungan sementara di perbatasan Austria

anak-anak pengungsi suriah
Bayi berusia 1 tahun bernama Sham ini tertidur lelap di pelukan ibunya di perbatasan Serbia-Hungaria.

anak-anak pengungsi Syria
Dibandingkan dengan anak-anak lainnya, Fatima lebih beruntung karena ia bisa tidur nyenyak, aman, dan hangat di sebuah apartemen sewa di Norberg, Swedia bersama ibunya, Malachi dan kedua kakak laki-lakinya

Menurut para pengungsi, harapan hidup di Suriah semakin hari semakin memburuk. Walau fajar yang cerah bisa mereka lihat tiap pagi, namun mereka pesimis fajar perdamaian segera menyingsing dalam waktu dekat sehingga mereka terpaksa mengungsi ke berbagai negara.

Dan luar biasanya, anak-anak kecil Suriah ini tidak pernah merengek ataupun rewel di tempat pengungsian seolah mereka bisa memahami penderitaan bangsanya erdan runtuhnya tanah air mereka oleh perang segitiga antara pasukan pemerintah Bashar Al-Assad, ISIS, dan koalisi Amerika Serikat yang dibantu oleh Rusia.
(Guardian, Daily Star, Sydney Morning Herald, Instagram, Twitter)

No comments:

Post a Comment