Thursday, April 16, 2020

Kim Jong Un Tembak Mati Menterinya Gara-gara Masalah Sepele

Presiden Korea Utara, Kim Jong Un dengan tanpa basa-basi dilaporkan telah mengeksekusi mati Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong Chol hanya gara-gara tertidur dalam suatu acara yang dipimpinnya.

Menteri Pertahanan yang bernasib malang tersebut diketahui tertidur dalam sebuah acara resmi yang dihadiri Kim Jong Un.

Kabar tersebut disampaikan Dinas Intelijen Korea Selatan (NIS) kepada para politisi dalam sebuah rapat di parlemen.

Presiden Korea Utara, Kim Jong-un


NIS mengatakan, eksekusi terhadap Hyon Yong Chol disaksikan ratusan pejabat tinggi militer belum lama ini.

Eksekusi hukuman mati itu dilakukan di sebuah lapangan di pusat pelatihan militer Kanggon, sebelah utara Pyongyang.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengabarkan, Yong Chol dieksekusi dengan cara ditembak menggunakan senjata anti-serangan udara.

Eksekusi mati tanpa pengadilan adalah hal yang lumrah di Korea Utara. Tampak pada gambar, seorang wanita Korut menjalani eksekusi dengan ditembak mati secara langsung dibelakang kepalanya (sumber: Youtube)


Sementara itu, Komite HAM untuk Korea Utara (HRNK) yang berbasis di AS meyakini, eksekusi terhadap Yong Chol menggunakan enam senjata anti-serangan udara, ZPU-4.

Senjata itu, kata HRNK, merupakan senjata yang sangat kuat yang memiliki jangkauan hingga 8.000 meter.

Namun, untuk keperluan eksekusi itu, senjata tersebut hanya ditembakkan dari jarak 30 meter.

HRNK bahkan memublikasikan sejumlah citra satelit yang diklaim menunjukkan area tempat para pejabat tinggi Korea Utara menyaksikan eksekusi itu.

Hyon Yong Chol, yang belum genap setahun menduduki jabatannya itu, juga diyakini pernah menyuarakan keluhan terhadap Kim Jong Un, dan beberapa kali mengabaikan perintah sang pemimpin.

Dia ditahan pada akhir April dan dieksekusi hanya tiga hari setelah penangkapannya, tanpa melalui proses hukum, menurut keterangan NIS.

Sebelumnya, orang nomor satu di Korea Utara itu juga sempat menembak mati pejabat yang melarikan diri saat proses karantina virus corona. Hal itu dilakukannya karena kekhawatiran virus corona akan merebak di negaranya.

Sumber: Tribun News

No comments:

Post a Comment