Thursday, April 16, 2020

Vietnam, Laos, Kamboja Nol Kematian Covid-19. Kok Bisa?

Hingga hari ini sudah ada lebih dari 200 negara yang bergelut melawan wabah COVID-19 yang berawal di Wuhan, China pada Desember 2019 lalu.

Di banyak negara hingga kini masih dilaporkan adanya peningkatan jumlah kasus infeksi dan kematian. Namun demikian, beberapa negara ternyata mampu menekan angka kasus dan bahkan tidak melaporkan kematian sama sekali. Beberapa negara yang melaporkan nol kematian akibat COVID-19 di antaranya yaitu Vietnam, Laos dan Kamboja.

Hanoi
Kepadatan lalu lintas di Ibukota Vietnam, Hanoi pada hari kerja sebelum pandemi Covid melanda


Sebagaimana dilaporkan Worldometers, Vietnam memiliki 262 kasus corona per Senin 13 April 2020 pukul 09:45 WIB. Dari jumlah tersebut, 144 orang sembuh dan tidak ada korban jiwa. Sementara di Laos hanya ada 19 kasus dan tanpa kematian, meski belum ada yang sembuh. Sedangkan di Kamboja ada 122 kasus dan 77 di antaranya sembuh.

Berikut cara lain yang dilakukan negara itu untuk menekan angka kasus dan kematian:

Vietnam

1. Tindakan cepat

Pada 1 Februari, Vietnam memulai serangkaian inisiatif untuk mengatasi penyebaran virus COVID-19, yaitu dengan menangguhkan semua penerbangan ke dan dari China. Mereka juga memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah setelah liburan tahun baru Imlek. Selanjutnya, semua kendaraan darat seperti bus, mobil sewaan, taksi akan ditangguhkan, kecuali kendaraan layanan pengiriman makanan.

2. Karantina 21 hari

Dua minggu setelah ditetapkannya pemberhentian penerbangan dari dan ke China, karantina 21 hari diberlakukan di provinsi Vinh Phuc, utara Hanoi. Keputusan itu dipicu kekhawatiran terhadap status kesehatan pekerja migran yang kembali dari Wuhan, China, tempat virus corona pertama kali mewabah.

3. Physical Distancing

Penerapan kebijakan itu pun diberlakukan hingga akhir April. Jarak fisik yang mereka lakukan bukan dengan memberhentikan aktivitas perdagangan atau layanan penting, melainkan membatasi masyarakat untuk tidak keluar rumah jika tak ada keperluan mendesak.

Pemerintah di Vietnam juga memberikan ultimatum agar semua masyarakat menggunakan masker di tempat umum seperti supermarket, stasiun, bandara dan semua alat transportasi umum.

4. Protokol kesehatan

Perwakilan WHO di Vietnam Dr Kidong Park menghubungkan keberhasilan Vietnam mencegah penyebaran virus corona dengan langkah proaktif dan konsistensi pemerintah. Petugas kesehatan Vietnam membuat protokol untuk menilai infeksi dan tingkat keparahan:

- Dokter diharuskan mengobati gejalanya, seperti demam

- Pasien menjalani diet ketat dan bergizi

- Memonitor tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien

Vietnam juga telah menunjuk 30 pusat screening nasional untuk pengujian diagnosa COVID-19, serta ada 45 tim yang akan merespon dengan cepat untuk membantu fasilitas kesehatan dalam menangani sejumlah pasien.

Laos dan Kamboja

Sementara itu, Laos sudah melakukan penguncian pada perbatasan wilayah sejak kasus corona booming di China. Negara itu juga menutup sekolah dan meminta rumah sakit untuk siaga penuh.

Dikutip dari The Strait Times, dengan bantuan WHO dan mitra, kementerian kesehatan Laos mengembangkan sistem pendeteksi yang kuat guna menanggapi ancaman kesehatan. "Ini (termasuk) memiliki laboratorium yang baik dan jaringan epidemiologis wabah terlatih yang tersebar di seluruh negeri," kata Dr Reiko Tsuyuoka, pejabat WHO untuk kasus darurat.

Kamboja sendiri memerintahkan penutupan semua perbatasan dan provinsi. Bahkan lockdown secara nasional akan dilakukan 16 April nanti.

Mengutip The Nation Thailand, institu dalam negeri juga telah diterjunkan untuk mendiagnosa dan mengidentifikasi kasus corona di seluruh negeri. Alhasil 57,63% kasus dinyatakan sembuh.

Sumber: NBC

No comments:

Post a Comment