Kisruh dana APBD sepeninggal Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sedang cuti untuk kampanye Pilkada DKI 2017 semakin lama semakin ramai.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengaku tidak
tahu berapa besaran dana operasional yang didapatnya, sejak dilantik menggantikan Ahok sejak 26 Oktober 2016.
Plt. Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono (photo: Viva.co.id) |
Sebagai Plt Gubernur DKI, Sumarsono sejatinya mendapatkan dana
operasional sekitar Rp 30 miliar.
Dana operasional tersebut telah diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah, dimana daerah yang memiliki pendapatan asli daerah lebih
dari Rp 500 miliar, dana operasional kepala daerah mimimal Rp 1,25 miliar atau
maksimal 0,15 persen dari total pendapatan asli daerah.
Siapapun bahkan bisa menebak bahwa DKI Jakarta merupakan daerah yang mempunyai pendapatan lebih dari Rp 500
miliar.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan total pendapatan asli daerah sebesar Rp 39 triliun. Oleh karena itu, maka anggaran operasional Ahok dan Djarot Rp 50
miliar atau 0,13 persen dari pendapatan.
Namun, anehnya, seelah sudah hampir 2 bulan menjabat sebagai Plt menggantikan Ahok, Sumarsono
mengaku bahwa dirinya tidak tahu berapa dana operasional yang didapatnya. Terkait hal ini pada Rabu malam 14 Desember 2016 saat menghadiri Rakornas PAN di Hotel Sultan, Jakarta, Sumarsono mengatakan bahwa Sekretaris Daerah Jakarta Saefullah
yang tahu berapa besaran dana operasional yang diperolehnya.
Saat wartawan meminta konfirmasinya mengenai transparansi penggunaan dana
operasional tersebut, Sumarsono tak menjawab.
Di tempat berbeda, Sumarsono menjelaskan, dana operasional
digunakannya untuk kegiatan kampanye 'Kita Semua Bersaudara'. Spanduk itu, dipasang
di hampir setiap kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Mengenai dana operasional, Gubernur DKI Jakarta nonaktif
Ahok mengungkapkan, dia mendapatkan Rp 30 miliar per tahun. Penggunaan dana
operasional transparan, karena dipaparkan di situs ahok.org.
Nah, lho.
(dari berbagai sumber)
Berani di Audit.... ? Bisa2 marah lagi makin ngak jelas aja
ReplyDelete