Sudah menjadi rahasia umum bahwa situs-situs web milik lembaga dan instansi pemerintah Indonesia dengan
domain .go.id sering "dikerjai" oleh para hacker atau peretas.
Para hacker ini kerap melakukan "deface" atau penggantian tampilan beranda situs dengan pesan dari peretas.
Ilustrasi hacker |
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Indonesia Cyber Security Report 2015 yang dirilis oleh
Indonesia Security Incident Response Team on Internet and
Infrastructure/Coordination Center (Id-SIRTII/CC) beberapa waktu diketahui bahwa domain .go.id tercatat sebagai domain paling banyak diserang hacker
pada 2015.
Mungkin kita menjadi bertanya-tanya, mengapa situs-situs milik pemerintah Indonesia sering diserang oleeh hacker dan hingga kini pun masih belum ada tindakan berarti untuk mencegah hal tersebut kembali berulang?
Terkait hal tersebut, Deputy Data Center Id-SIRTII/CC Bisyron Wahyudi
menjelaskan bahwa hal itu disebabkan karena instansi pemerintah kurang memperhatikan maintenance
situs setelah rampung dikerjakan dan online.
“Karena kebanyakan web pemerintah itu hanya dikerjakan per
proyek,” kata Bisyron ketika berbicara dalam Seminar Evaluasi 2016 dan Trend
Malware Indonesia 2017 oleh Vaksincom di Jakarta, Rabu 14 Desember 2016.
Menurut Bisyron, seharusnya sebuah situs semestinya tetap
dipantau karena peretas akan selalu berupaya mencari celah keamanan. “Setelah
pengadaan (proyek pengerjaan situs) malah tidak ada maintenance. Ya sudah
selesai (jadi korban hacker),” ujarnya sambil tersenyum.
Bisyron pun melanjutkan penjelasannya. Menurutnya, penelantaran
seperti ini juga terjadi pada banyak server yang berlokasi di Indonesia. Akibatnya,
hacker asing leluasa menanam program jahat di server yang bersangkutan.
“Server kena malware, lalu jadi ‘bot’ karena (dikendalikan
secara) remote oleh orang luar negeri,” jelasnya.
Ibarat “zombie”, server di Indonesia banyak
dijadikan sarana oleh hacker asing untuk melancarkan serangan cyber ke negara
lain.
Gara-gara ini, Indonesia pun tercatat sebagai salah satu
sumber serangan cyber terbesar di dunia. Hal tersebut tercantum dalam laporan
Indonesia Cyber Security Report 2015 Id-SIRTII/CC dan Microsoft Security
Intelligence Report untuk paruh kedua 2015, yang turut dikutip oleh Bisyron.
“Misalnya, server kita dipakai jadi penyebar spam dan
phising. Kita ini dikenal di dunia sebagai juara spam dan banyak dapat komplain
dari orang luar karena itu” pungkas Bisyron.
Mungkin masalah ini baru bisa beres apabila mental kita berubah.
(kompas)
No comments:
Post a Comment