Monday, December 19, 2016

Kesaksian Korban Selamat Pesawat Chapecoense Mengenai Detik-detik Jatuhnya Pesawat

Kecelakaan jatuhnya pesawat yang ditumpangi oleh pemain dan ofosial klub sepakbola asal Brazil, Chapecoense saat sedang terbang ke Kolombia untuk bertanding melawan Atletico Nacional di ajang Piala Sudamericana pada 28 November 2016 lalu masih belum hilang dari ingatan.

Kecelakaan pesawat yang tragis dan nyaris merenggut semua personel Chapecoense ini sungguh mengerikan untuk diingat siapapun. Kecelakaan ini amat dramatis bagi anggota tim yang selamat.

Salah satu dari 6 pemain Chapecoense yang selamat, Alan Ruschel (27 tahun), menceritakan bahwa drinya sempat berpindah tempat duduk saat detik-detik akhir menjelang pesawat tersebut jatuh.

Alan Ruschel, Pemain Chapecoense Yang Selamat
Pemain belakang Chapecoense, Alan Ruschel memberikan keterangan pers untuk pertama kali pasca kecelakaan pesawat yang ia alami dan nyaris merenggut nyawa semua anggota tim (photo: Sky News)

Pada sesi konferensi pers pertamanya setelah kecelakaan yang diadakan pada Sabtu 17 Desember 2016, Ruschel yang berposisi sebagai pemain belakang ini sambil berulangkali meyeka air matanya mengisahkan tragedi yang menewaskan sebagian besar rekan-rekan setimnya itu.

Saat berada di dalam pesawat, Ruschel mengaku sempat duduk di kursi bagian belakang. Namun ia disuruh oleh Cadu Gaucho, Direktur Klub untuk pindah tempat duduk.

Nah, posisi tempat duduk itu rupanya menjadi salah satu kemungkinan yang membuat Ruschel terselamatkan.

"Cadu Gaucho meminta saya untuk duduk lebih ke depan dan membiarkan wartawan duduk di belakang. Saya awalnya tidak mau. Namun, saya melihat Jackson Follman (kiper Chapecoense), dan kemudian dia meminta saya untuk duduk di sampingnya," tutur Ruschel.

"Hanya Tuhan yang dapat menjelaskan mengapa saya bisa selamat dari kecelakaan. Tuhan memberikan saya kesempatan kedua," ucap Ruschel.

Follman (24 tahun) juga menjadi salah satu korban selamat. Namun, Follam yang berusia 24 tahun itu dipastikan pensiun dini karena kakinya harus diamputasi.

Pesawat LAMIA yang ditumpangi tim Chapecoense terjatuh di kawasan pegunungan di dekat Medellin, Kolombia. Sebanyak 71 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Sejauh ini, laporan menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi karena pesawat tidak membawa persediaan bahan bakar yang cukup.

Alhasil, izin operasi maskapai LAMIA pun dicabut oleh pihak otoritas penerbangan Bolivia demi kepentingan penyelidikan.
(Reuters, Sky)

No comments:

Post a Comment