Monday, November 7, 2016

Kisah Nyata: Mima Saina, Wanita Asli Indonesia Yang Dinobatkan Sebagai Pahlawan Perang Di Israel

Banyak yang tidak tahu asal muasal mengapa NAZI amat membenci dan berniat memusnahkan kaum Yahudi. Terlebih lagi, di tanah air pun banyak yang membenci kaum Yahudi tanpa sebab yang jelas.

Sebuah kisah nyata yang menggambarkan bagaimana seorang Indonesia sudah lama “berhubungan baik” dengan kaum Yahudi bisa dilihat dari kejadian yang terjadi pada tahun 1941 di Belanda.

Saat itu bala tentara Nazi Jerman menginvasi dan menguasai Belanda. Tujuan invasi Nazi ke Belanda ini adalah untuk memusnahkan kaum Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II.

Mima Saina
Mima Saina menggendong Alfred (kiri), bocah Yahudi yang dia selamatkan dan ia asuh bagaikan anaknya sendiri

Mengapa Nazi Jerman sampai ingin memusnahkan kaum Yahudi? Ini tak lain karena balas dendam. Nazi Jerman menganggap Yahudi telah berkhianat dan menyebabkan mereka kalah dalam Perang Dunia I. Oleh karena itu, Adolf Hitler (pemimpin Nazi) memerintahkan tentaranya untuk melakukan pembunuhan secara massal (pemusnahan etnis/genosida) terhadap kaum zionis itu.

Nah, disinilah seorang Indonesia bernama Tole Madma dan Mima Saina tercatat dalam sejarah.

Peran Mima Saina berawal ketika menjadi pengasuh anak pasangan Yahudi yaitu suami istri Simcha dan Gisele Munzer yang tinggal di Belanda. Simcha dan Gisele menitipkan anak mereka kepada Tole Madma, pemilik rumah tempat Mima bekerja. Tole dan Mima merupakan warga asli Indonesia yang menetap di Belanda.

Alfred, demikian nama anak pasangan Simcha dan Gisele harus terpisah dengan kedua orang tuanya demi keamanannya. Sejak dititipkan, dia mulai menganggap Mima sebagai ibu angkatnya.

Alfred yang kini menjadi ahli penyakit dalam dan spesialis paru-paru itu menceritakan berbagai hal berjasa yang dilakukan oleh Mima, ibu angkatnya yang menyelamatkannya saat tentara Nazi melakukan penggeledahan.

Alfred berhasil tertidur saat Mima menyanyikan lagu "Nina Bobo". Tentara Nazi tidak mengetahui keberadaannya karena dia berhasil disembunyikan. Selain itu, Mima juga rela berjalan bermil-mil demi mendapatkan susu bagi pria yang pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Ahli Paru Amerika Serikat tersebut.

Atas jasanya tersebut baik Mima Saina maupun Tole Madma dinobatkan menjadi sebagai pahlawan. Nama mereka tercatat di taman monumen Righteous Among the Nations di Israel. Kawasan ini dibuat untuk memberi penghargaan bagi orang-orang non Yahudi atas jasa mereka.

(Yadvashem.org)

No comments:

Post a Comment