Banyak yang tidak tahu asal muasal mengapa NAZI amat
membenci dan berniat memusnahkan kaum Yahudi. Terlebih lagi, di tanah air pun
banyak yang membenci kaum Yahudi tanpa sebab yang jelas.
Sebuah kisah nyata yang menggambarkan bagaimana seorang
Indonesia sudah lama “berhubungan baik” dengan kaum Yahudi bisa dilihat dari kejadian
yang terjadi pada tahun 1941 di Belanda.
Saat itu bala tentara Nazi Jerman menginvasi dan menguasai Belanda.
Tujuan invasi Nazi ke Belanda ini adalah untuk memusnahkan kaum Yahudi di Eropa
selama Perang Dunia II.
Mima Saina menggendong Alfred (kiri), bocah Yahudi yang dia selamatkan dan ia asuh bagaikan anaknya sendiri |
Mengapa Nazi Jerman sampai ingin memusnahkan kaum Yahudi?
Ini tak lain karena balas dendam. Nazi Jerman menganggap Yahudi telah
berkhianat dan menyebabkan mereka kalah dalam Perang Dunia I. Oleh karena itu, Adolf
Hitler (pemimpin Nazi) memerintahkan tentaranya untuk melakukan pembunuhan
secara massal (pemusnahan etnis/genosida) terhadap kaum zionis itu.
Nah, disinilah seorang Indonesia bernama Tole Madma dan Mima
Saina tercatat dalam sejarah.
Peran Mima Saina berawal ketika menjadi pengasuh anak
pasangan Yahudi yaitu suami istri Simcha dan Gisele Munzer yang tinggal di
Belanda. Simcha dan Gisele menitipkan anak mereka kepada Tole Madma, pemilik
rumah tempat Mima bekerja. Tole dan Mima merupakan warga asli Indonesia yang
menetap di Belanda.
Alfred, demikian nama anak pasangan Simcha dan Gisele harus
terpisah dengan kedua orang tuanya demi keamanannya. Sejak dititipkan, dia
mulai menganggap Mima sebagai ibu angkatnya.
Alfred yang kini menjadi ahli penyakit dalam dan spesialis
paru-paru itu menceritakan berbagai hal berjasa yang dilakukan oleh Mima, ibu
angkatnya yang menyelamatkannya saat tentara Nazi melakukan penggeledahan.
Alfred berhasil tertidur saat Mima menyanyikan lagu
"Nina Bobo". Tentara Nazi tidak mengetahui keberadaannya karena dia
berhasil disembunyikan. Selain itu, Mima juga rela berjalan bermil-mil demi
mendapatkan susu bagi pria yang pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Ahli
Paru Amerika Serikat tersebut.
Atas jasanya tersebut baik Mima Saina maupun Tole Madma
dinobatkan menjadi sebagai pahlawan. Nama mereka tercatat di taman monumen
Righteous Among the Nations di Israel. Kawasan ini dibuat untuk memberi
penghargaan bagi orang-orang non Yahudi atas jasa mereka.
(Yadvashem.org)
No comments:
Post a Comment