Siapapun pasti akan sulit percaya dengan kabar unik ini, khususnya apabila hanya membaca judulnya saja. Namun harap dicatat, inilah yang benar-benar terjadi dan dilakukan oleh seorang Pastor yang merupakan pemuka agama Katolik.
Pastor Michael Fitzgerald adalah pemuka Katolik yang cukup terkenal di kalangan umat Nasrani Eropa dan Afrika.
Pastor Michael Fitzgerald saat mengajarkan mengenai ajaran Islam dan Al Quran di kelasnya |
Mungkin banyak yang asing dengan namanya. Siapakah gerangan Pastor Michael Fitzgerald ini?
Pastor Fitzgerald pernah menjabat sebagai Uskup Agung Tunisia, duta Vatikan di Kairo, dan delegasi Vatikan ke Liga Arab. Dirinya sudah menjadi misionaris sejak muda, yaitu di Afrika ketika ia masih berusia 12 tahun. Pada usia 20 tahun ia belajar teologi dan bahasa Arab di Tunisia.
Pengetahuan dan pengalamannya melanglang buana dan belajar banyak budaya membuat dirinya menjadi seorang ahli Teologi dan dipercaya mempromosikan pemahaman antar agama dari perspektif Kristen.
Pastor Fitzgerald saat ini dikenal sebagai pemuka agama Katolik Roma yang banyak mengajarkan tentang Islam.
Sebagian besar hidupnya untuk mendorong sesama umat Kristen untuk belajar lebih banyak tentang Islam dan Al-Quran. Mengapa ia melakukan ini? Salah satu alasannya adalah untuk membuka cakrawala kalangan non muslim, khususnya Nasrani bahwa Islam tidak terkait dengan kekerasan dan terorisme.
Setelah pensiun sebagai pastor, ia malahan justru mengajar kursus baca Al Quran untuk sekelompok kecil mahasiswa program sarjana dan pascasarjana di John Carroll University, di Cleveland, Amerika Serikat.
Sebagian besar hidupnya untuk mendorong sesama umat Kristen untuk belajar lebih banyak tentang Islam dan Al-Quran. Mengapa ia melakukan ini? Salah satu alasannya adalah untuk membuka cakrawala kalangan non muslim, khususnya Nasrani bahwa Islam tidak terkait dengan kekerasan dan terorisme.
Setelah pensiun sebagai pastor, ia malahan justru mengajar kursus baca Al Quran untuk sekelompok kecil mahasiswa program sarjana dan pascasarjana di John Carroll University, di Cleveland, Amerika Serikat.
Setiap mengajar para mahasiswa di kelasnya, ia sering menyoroti perbedaan antar agama sambil mendorong penghormatan terhadap pendekatan Muslim yang berbeda dengan Kristen. Dia bahkan mengatakan bahwa sangat baik untuk menjadi Hafiz.
Yang mendaftar dan ikut kuliah di kelasnya pun berasal dari berbagai kalangan. Bahkan ada beberapa mahasiswa Muslim yang terdaftar di kelasnya. Salah satunya, Abu-Shaweesh, yang mengenakan jilbab. Ia mengaku mendapat pelajaran baru dari sang pastor. Abu-Shaweesh menambahkan, dia terpesona oleh rasa hormat yang ditunjukkan untuk Islam oleh teman-teman sekelasnya yang non-Muslim-nya.
Walaupun banyak kalangan Muslim yang curiga dan berprasangka buruk terhadap misinya, tak ternyata banyak kalangan Muslim yang memujinya. "Yang penting di sini adalah pengetahuan," kata Zeki Saritoprak, pengarah program studi Islam di Universitas John Caroll.
"Seorang Kristen yang terinformasi dengan baik, dapat mengajarkan Islam lebih baik daripada seorang Muslim yang kurang informasi," kata Saritoprak.
Walaupun banyak kalangan Muslim yang curiga dan berprasangka buruk terhadap misinya, tak ternyata banyak kalangan Muslim yang memujinya. "Yang penting di sini adalah pengetahuan," kata Zeki Saritoprak, pengarah program studi Islam di Universitas John Caroll.
"Seorang Kristen yang terinformasi dengan baik, dapat mengajarkan Islam lebih baik daripada seorang Muslim yang kurang informasi," kata Saritoprak.
(NPR.org)
No comments:
Post a Comment