Penyakit diabetes kini menjadi salah satu momok para penduduk Indonesia. Sebelum benar-benar divonis diabetes, maka akan melalui sebuah fase yang disebut pre-diabetes.
Keadaan pre-diabetes ditandai dengan kadar gula darah berkisar antara 100 mg/dL hingga 125 mg/dL (dengan cek gula darah puasa). Kabar baiknya, pre-diabetes bisa sembuh. Sedangkan diabetes hingga saat ini masih belum dapat disembuhkan.
Seseorang dapat mengalami fase pre-diabetes apabila mempunyai kebiasaan pola makan sehari-hari yang tinggi gula, tinggi kalori, tinggi lemak, serta kurang serat. Faktor lain yang menjadi pemicu timbulnya pre-diabetes adalah jarang bergerak dan jarang berolahraga.
Seseorang di fase pre-diabetes mulai mengalami resistensi insulin, sehingga kadar gula dalam aliran darah meningkat. Insulin adalah hormon yang membantu metabolisme gula. Kalau tidak diantisipasi, fase pre-diabetes bisa menjadi diabetes yang sangat rawan komplikasi berbagai penyakit berbahaya.
Kondisi ini pre-diabetes ini masih bisa diatasi dengan memperbaiki gaya hidup. Jika dilakukan intervensi, risiko diabetes bisa ditunda hingga 5 sampai 7 tahun, atau bahkan tidak muncul.
Lalu bagaimana cara untuk mencegah kondisi pre-diabetes?
Cara terbaik adalah melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala. Mengapa? Karena siapapun bisa saja merasa sehat tanpa menyadari bahwa kadar gula dalam darahnya melewati batas normal. Apabila kadar gula dalam darah sudah berada dalam fase pre-diabetes, segeralah terapkan pola hidup sehat untuk menurunkan kadar gula darah.
Cara termurah dan termudah untuk mencegah kondisi tersebut adalah membiasakan diri bergerak aktif melakukan aktifitas fisik minimal selama 30 menit per hari, atau total 150 menit seminggu. Dengan melakukan aktivitas fisik yang rutin, kadar lemak darah bisa berkurang, massa otot mrningkat, dan bonusnya adalah mendapatkan berat badan ideal.
Namun hal tersebut akan sia-sia apabila tidak mencermati pola makan dan jenis makanan. Sangat penting untuk membatasi jumlah asupan kalori dan lemak dari makanan yang disantap. Yang lebih penting adalah memperbanyak konsumsi makanan berserat, dimana setiap harinya tubuh manusia membutuhkan asupan serat minimal sebanyak 25 gram serat..
Diet pre-diabetes yang disarankan adalah makan 2-3 porsi buah dan sayur dalam sehari. Selain itu, kurangilah mengonsumsi makanan manis yang mempunyai kandungan gula tinggi sehingga kadar gula darah tetap terkontrol. Konsumsi gula tidak dilarang karena untuk memberikan energi bagi tubuh untuk beraktifitas. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) memberikan sebuah standar konsumsi gula harian maksimal yang aman bagi kesehatan yaitu hanya 25 gram, atau setara 2 sendok makan.
(Boldsky)
Keadaan pre-diabetes ditandai dengan kadar gula darah berkisar antara 100 mg/dL hingga 125 mg/dL (dengan cek gula darah puasa). Kabar baiknya, pre-diabetes bisa sembuh. Sedangkan diabetes hingga saat ini masih belum dapat disembuhkan.
Seseorang dapat mengalami fase pre-diabetes apabila mempunyai kebiasaan pola makan sehari-hari yang tinggi gula, tinggi kalori, tinggi lemak, serta kurang serat. Faktor lain yang menjadi pemicu timbulnya pre-diabetes adalah jarang bergerak dan jarang berolahraga.
Sulit sekali menahan godaan untuk mengkonsumsi makanan manis. Karena makanan manis memberikan efek menenangkan. Mengonsumsi makanan manis boleh saja, namun jangan sampai berlebihan |
Kondisi ini pre-diabetes ini masih bisa diatasi dengan memperbaiki gaya hidup. Jika dilakukan intervensi, risiko diabetes bisa ditunda hingga 5 sampai 7 tahun, atau bahkan tidak muncul.
Lalu bagaimana cara untuk mencegah kondisi pre-diabetes?
Cara terbaik adalah melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala. Mengapa? Karena siapapun bisa saja merasa sehat tanpa menyadari bahwa kadar gula dalam darahnya melewati batas normal. Apabila kadar gula dalam darah sudah berada dalam fase pre-diabetes, segeralah terapkan pola hidup sehat untuk menurunkan kadar gula darah.
Cara termurah dan termudah untuk mencegah kondisi tersebut adalah membiasakan diri bergerak aktif melakukan aktifitas fisik minimal selama 30 menit per hari, atau total 150 menit seminggu. Dengan melakukan aktivitas fisik yang rutin, kadar lemak darah bisa berkurang, massa otot mrningkat, dan bonusnya adalah mendapatkan berat badan ideal.
Namun hal tersebut akan sia-sia apabila tidak mencermati pola makan dan jenis makanan. Sangat penting untuk membatasi jumlah asupan kalori dan lemak dari makanan yang disantap. Yang lebih penting adalah memperbanyak konsumsi makanan berserat, dimana setiap harinya tubuh manusia membutuhkan asupan serat minimal sebanyak 25 gram serat..
Diet pre-diabetes yang disarankan adalah makan 2-3 porsi buah dan sayur dalam sehari. Selain itu, kurangilah mengonsumsi makanan manis yang mempunyai kandungan gula tinggi sehingga kadar gula darah tetap terkontrol. Konsumsi gula tidak dilarang karena untuk memberikan energi bagi tubuh untuk beraktifitas. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) memberikan sebuah standar konsumsi gula harian maksimal yang aman bagi kesehatan yaitu hanya 25 gram, atau setara 2 sendok makan.
(Boldsky)
No comments:
Post a Comment