Terdengar aneh? Bisa jadi. Padahal hingga per September 2019 sudah tercatat total 33 orang telah ditangkap oleh pihak kepolisian Singapura karena penyalahgunaan boarding pass di Bandara Changi, Singapura.
Mereka sengaja membeli tiket pesawat agar bisa mampir ke area transit tetapi tidak naik pesawat. Asal taju saja, hal ini terlarang di Bandara Changi.
Pemerintah Singapura telah menetapkan aturan penyalahgunaan boarding pass. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa siapapun yang mengakses area di Bandara Changi tanpa bermaksud untuk terbang dapat dituntut berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Infrastruktur Singapura.
“Penumpang yang memasuki area transit atau bagian dalam Bandara Changi dengan boarding pass hanya boleh ada di sana untuk tujuan bepergian ke tujuan berikutnya," seperti dikutip dari Facebook resmi Singapore Police Force. Jika melanggar, maka pelanggar didenda hingga 20.000 dollar Singapura (setara dengan Rp 200.000.000) atau dipenjara hingga 2 tahun.
Namun walaupun demikian, tetap ada saja orang yang melanggar aturan tersebut. Seperti baru-baru ini terjadi yaitu pria ditahan karena membeli tiket pesawat agar bisa mengantar istri sampai boarding gate.
Ada berbagai alasan mengapa 33 orang ini membeli tiket pesawat tanpa terbang, dari alasan romantis hingga ingin bertemu Boy Band Korea. Berikut di antaranya.
1. Mengantar istri atau teman
Terdengar romantis ketika seorang suami ingin menemani istrinya yang akan pergi ke kota atau negara lain. Sampai-sampai ingin memaksimalkan waktu bertemu dan mengantar pasangan sampai ke boarding gate. Seperti yang baru-baru ini terjadi pada seorang pria berusia 27 tahun. Ia sengaja membeli tiket dan berniat untuk tidak naik pesawat. Ia hanya ingin mendapat akses untuk memasuki area boarding karena istrinya akan meninggalkan Singapura. Pria ini ingin melambaikan tangan di depan istrinya yang hendak masuk pesawat. Hal yang sama juga dialami oleh seorang pria 49 tahun yang sengaja membeli tiket agar bisa masuk sampai pintu boarding gate. Kejadian ini terjadi pada tahun lalu. Pria tersebut berniat mengantar temannya dan memastikan temannya sudah berada di dalam pesawat.
2. Berbelanja
Perbuatan nekat selanjutnya dilakukan oleh 2 pria Singapura yang berburu ponsel pintar iPhone 7 di Bandara Changi. Karena malas mengantre di toko yang menjual iPhone 7, dua pria tersebut sengaja membeli tiket pesawat agar mereka bisa membeli iPhone 7 di Bandara Changi. Pada akhirnya, selain tidak berhasil membeli iPhone, keduanya juga ditahan dan dan dikenakan denda maksimal 735 dollar AS atau setara dengan Rp 9,5 juta.
Kasus serupa juga dialami perempuan berumur 26 tahun. Pada tahun 2018, ia ditangkap karena bukannya naik pesawat malah mengunjungi pusat perbelanjaan dan toko brand ternama yang ada di Bandara Changi di area boarding.
3. Bertemu boyband Korea
Pada awal tahun 2018, seorang gadis berusia 20 tahun membeli tiket untuk masuk ke transit area demi melihat boyband asal Korea Selatan idolanya. Fans fanatik ini sengaja membeli tiket tetapi tidak berniat terbang. Ia hanya ingin melihat sang idola lebih dekat di area transit. Alhasil ia diamankan oleh pihak kepolisian Bandara Changi.
4. Demi nongkrong di lounge
Seorang warga Singapura bernama Raejeli menghabiskan waktu selama lebih dari 2 minggu untuk mencoba beberapa lounge di terminal-terminal Bandara Changi. Hasilnya adalah masuk penjara selama dua minggu.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Untuk mengetahuinya maka kami berinisiatif menghubungi pihak Angkasa Pura sebagai pengelola beberapa bandara di Indonesia, termasuk Bandara Internasional Soekarno Hatta, untuk menanyakan bagaimana kebijakan penerbangan di Indonesia jika terjadi kasus yang sama dengan di Bandara Changi Singapura.
Menurut Corporate Communication Senior Manager Angkasa Pura I, Awaluddin, tidak masalah jika calon penumpang membatalkan penerbangannya dan memilih untuk bersantai di waiting room (boarding room). Bandara di bawah naungan Angkasa Pura I antara lain seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara Ahmad Yani Semarang.
“Kalau mereka yang membeli tiket seperti kasus tersebut (kasus pria di Bandara Changi yang sengaja membeli tiket pesawat tetapi tidak berniat untuk terbang), nanti statusnya dianggap batal berangkat. Tidak termasuk pelanggaran aturan,” jelasnya pada Kamis 5 September 2019.
Namun pihak pengelola bandara akan menindaklanjuti jika calon penumpang yang sengaja membatalkan penerbangannya itu dicurigai memiliki niat jahat atau merugikan penumpang lain, serta melanggar peraturan di bandara.
“Kecuali memang yang bersangkutan mempunyai maksud untuk mengganggu keamanan dan keselamatan penerbangan, maka akan kena pasal dalam tindak gangguan melawan hukum (act of unlawful Interference),” tutur Awaluddin.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Febri Toga Simatupang, Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno Hatta. "Selama dia ibaratnya punya tiket dan sudah masuk ke boarding area dan dia sengaja tidak jadi naik pesawat, hal itu tidak masalah. Sah-sah saja selama dia beli tiketnya benar, dia boleh lihat-lihat dan boleh masuk, walaupun dia sengaja tidak jadi terbang," ujar Febri.
Menurut Febri, kasus seperti yang terjadi di Bandara Internasional Changi Singapura belum pernah terjadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta. "Sebenarnya tidak tejadi case-nya, dan sementara ini tidak ada aturan yang mengatur tentang hal itu, dia berhak masuk sampai boarding kalau sudah membeli tiket dengan benar. Kasus tersebut belum pernah ada di Indonesia dan kalaupun terjadi pelakunya tetap boleh masuk," tambahnya.
Febri pun menambahkan hal itu boleh saja dilakukan asal orang tersebut mengikuti aturan di boarding area, seperti tidak menganggu kenyamanan penumpang lain, membawa benda-benda yang berbahaya. "Misalnya membawa hal-hal yang membahayakan seperti korek api itu yang tidak boleh, memastikan orang tersebut tidak mengancam keselamatan penumpang, menganggangu kenyamanan penumpang. Selama dia sudah mempunyai tiket dan boarding pass (dan)selama tidak menggangu pelayanan, dia boleh berhak melakukan hal-hal seperti itu (membeli tiket tetapi sengaja tidak naik pesawat)," kata Febri.
(Straits Times, Kompas)
Areal ruang tunggu Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta |
Mereka sengaja membeli tiket pesawat agar bisa mampir ke area transit tetapi tidak naik pesawat. Asal taju saja, hal ini terlarang di Bandara Changi.
Pemerintah Singapura telah menetapkan aturan penyalahgunaan boarding pass. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa siapapun yang mengakses area di Bandara Changi tanpa bermaksud untuk terbang dapat dituntut berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Infrastruktur Singapura.
“Penumpang yang memasuki area transit atau bagian dalam Bandara Changi dengan boarding pass hanya boleh ada di sana untuk tujuan bepergian ke tujuan berikutnya," seperti dikutip dari Facebook resmi Singapore Police Force. Jika melanggar, maka pelanggar didenda hingga 20.000 dollar Singapura (setara dengan Rp 200.000.000) atau dipenjara hingga 2 tahun.
Aturan Boarding Pass di Bandara Changi yang kerap kali dilanggar |
Namun walaupun demikian, tetap ada saja orang yang melanggar aturan tersebut. Seperti baru-baru ini terjadi yaitu pria ditahan karena membeli tiket pesawat agar bisa mengantar istri sampai boarding gate.
Ada berbagai alasan mengapa 33 orang ini membeli tiket pesawat tanpa terbang, dari alasan romantis hingga ingin bertemu Boy Band Korea. Berikut di antaranya.
1. Mengantar istri atau teman
Terdengar romantis ketika seorang suami ingin menemani istrinya yang akan pergi ke kota atau negara lain. Sampai-sampai ingin memaksimalkan waktu bertemu dan mengantar pasangan sampai ke boarding gate. Seperti yang baru-baru ini terjadi pada seorang pria berusia 27 tahun. Ia sengaja membeli tiket dan berniat untuk tidak naik pesawat. Ia hanya ingin mendapat akses untuk memasuki area boarding karena istrinya akan meninggalkan Singapura. Pria ini ingin melambaikan tangan di depan istrinya yang hendak masuk pesawat. Hal yang sama juga dialami oleh seorang pria 49 tahun yang sengaja membeli tiket agar bisa masuk sampai pintu boarding gate. Kejadian ini terjadi pada tahun lalu. Pria tersebut berniat mengantar temannya dan memastikan temannya sudah berada di dalam pesawat.
2. Berbelanja
Perbuatan nekat selanjutnya dilakukan oleh 2 pria Singapura yang berburu ponsel pintar iPhone 7 di Bandara Changi. Karena malas mengantre di toko yang menjual iPhone 7, dua pria tersebut sengaja membeli tiket pesawat agar mereka bisa membeli iPhone 7 di Bandara Changi. Pada akhirnya, selain tidak berhasil membeli iPhone, keduanya juga ditahan dan dan dikenakan denda maksimal 735 dollar AS atau setara dengan Rp 9,5 juta.
Kasus serupa juga dialami perempuan berumur 26 tahun. Pada tahun 2018, ia ditangkap karena bukannya naik pesawat malah mengunjungi pusat perbelanjaan dan toko brand ternama yang ada di Bandara Changi di area boarding.
3. Bertemu boyband Korea
Pada awal tahun 2018, seorang gadis berusia 20 tahun membeli tiket untuk masuk ke transit area demi melihat boyband asal Korea Selatan idolanya. Fans fanatik ini sengaja membeli tiket tetapi tidak berniat terbang. Ia hanya ingin melihat sang idola lebih dekat di area transit. Alhasil ia diamankan oleh pihak kepolisian Bandara Changi.
4. Demi nongkrong di lounge
Seorang warga Singapura bernama Raejeli menghabiskan waktu selama lebih dari 2 minggu untuk mencoba beberapa lounge di terminal-terminal Bandara Changi. Hasilnya adalah masuk penjara selama dua minggu.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Untuk mengetahuinya maka kami berinisiatif menghubungi pihak Angkasa Pura sebagai pengelola beberapa bandara di Indonesia, termasuk Bandara Internasional Soekarno Hatta, untuk menanyakan bagaimana kebijakan penerbangan di Indonesia jika terjadi kasus yang sama dengan di Bandara Changi Singapura.
Menurut Corporate Communication Senior Manager Angkasa Pura I, Awaluddin, tidak masalah jika calon penumpang membatalkan penerbangannya dan memilih untuk bersantai di waiting room (boarding room). Bandara di bawah naungan Angkasa Pura I antara lain seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara Ahmad Yani Semarang.
“Kalau mereka yang membeli tiket seperti kasus tersebut (kasus pria di Bandara Changi yang sengaja membeli tiket pesawat tetapi tidak berniat untuk terbang), nanti statusnya dianggap batal berangkat. Tidak termasuk pelanggaran aturan,” jelasnya pada Kamis 5 September 2019.
Namun pihak pengelola bandara akan menindaklanjuti jika calon penumpang yang sengaja membatalkan penerbangannya itu dicurigai memiliki niat jahat atau merugikan penumpang lain, serta melanggar peraturan di bandara.
“Kecuali memang yang bersangkutan mempunyai maksud untuk mengganggu keamanan dan keselamatan penerbangan, maka akan kena pasal dalam tindak gangguan melawan hukum (act of unlawful Interference),” tutur Awaluddin.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Febri Toga Simatupang, Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno Hatta. "Selama dia ibaratnya punya tiket dan sudah masuk ke boarding area dan dia sengaja tidak jadi naik pesawat, hal itu tidak masalah. Sah-sah saja selama dia beli tiketnya benar, dia boleh lihat-lihat dan boleh masuk, walaupun dia sengaja tidak jadi terbang," ujar Febri.
Menurut Febri, kasus seperti yang terjadi di Bandara Internasional Changi Singapura belum pernah terjadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta. "Sebenarnya tidak tejadi case-nya, dan sementara ini tidak ada aturan yang mengatur tentang hal itu, dia berhak masuk sampai boarding kalau sudah membeli tiket dengan benar. Kasus tersebut belum pernah ada di Indonesia dan kalaupun terjadi pelakunya tetap boleh masuk," tambahnya.
Febri pun menambahkan hal itu boleh saja dilakukan asal orang tersebut mengikuti aturan di boarding area, seperti tidak menganggu kenyamanan penumpang lain, membawa benda-benda yang berbahaya. "Misalnya membawa hal-hal yang membahayakan seperti korek api itu yang tidak boleh, memastikan orang tersebut tidak mengancam keselamatan penumpang, menganggangu kenyamanan penumpang. Selama dia sudah mempunyai tiket dan boarding pass (dan)selama tidak menggangu pelayanan, dia boleh berhak melakukan hal-hal seperti itu (membeli tiket tetapi sengaja tidak naik pesawat)," kata Febri.
(Straits Times, Kompas)
No comments:
Post a Comment