Wednesday, September 4, 2019

Ini Penyebab Para Calon Investor Lari ke Negara-negara Tetangga, Jokowi pun Kecewa

Di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melesu akibat perang dagang Amerika Serikat dan China, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipusingkan oleh iklim investasi di tanah air yang masih belum kondusif.

Investasi Asing di Indonesia
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat pada Rabu 4 September 2019

Presiden Jokowi merasa kecewa karena investor asing masih sedikit menanamkan modal ke Indonesia. Presiden mengatakan para investor asing justru lari ke negara-negara tetangga, seperti Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Thailand.

Ia mencontohkan beberapa waktu lalu ada 33 perusahaan asal China yang memutuskan untuk menanamkan investasi di luar negeri mereka. Namun sayangnya 33 perusahaan tersebut, tidak ada satupun yang menginvestasikan modalnya di Indonesia.

"Sebanyak 23 memilih di Vietnam, 10 lainnya perginya ke Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Enggak ada yang ke kita. Tolong ini digarisbawahi," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 4 September 2019.

Contoh lainnya, pada tahun 2017 sebanyak 73 perusahaan Jepang memilih relokasi. Lagi-lagi, kata Jokowi, Vietnam menjadi salah satu tujuan utama. Sebanyak 43 perusahaan memilih menanamkan modal Vietnam. Sementara itu, 11 perusahaan ke Thailand, dan Filipina. Hanya 10 perusahaan Jepang menanamkan modal ke Indonesia.

Jokowi mengatakan pemerintah perlu cermat mengatasi permasalahan ini. Menurut Jokowi, salah satu alasan Vietnam menjadi tujuan utama investor asing tak lepas dari regulasi yang lebih ringkas. "Kalau mau pindah ke Vietnam hanya butuh waktu 2 bulan rampung. Kita bisa bertahun-tahun.  Selain itu kita sering ada demo buruh dan masalah keamanan. Penyebabnya hanya itu," tegas Jokowi.

Maka oleh karena itu, Jokowi menginstruksikan jajarannya yang berkaitan dengan ekonomi mulai menginventarisir regulasi-regulasi yang menghambat. Jokowi meminta para menteri/kepala lembaga memberi pelayanan terbaik kepada investor. "Menteri-menteri tolong dilayani dengan baik-baik. Dampingi mereka sampai terealisasi. Kita ini jangan kayak pejabat, minta dilayani, (tapi) kita melayani," kata Jokowi.
(Kompas)

No comments:

Post a Comment