Saturday, August 3, 2019

Jaga Nomor (Keramat) Anda Agar Terhindar Dari Fraud

Dari hari ke hari inovasi-inovasi di bidang keuangan dan perbankan semakin canggih dengan semakin beragam dan mudahnaya metode yang bisa digunakan. Saat ini ada berbagai metode pembayaran non-tunai mulai dari kartu debit, kartu kredit, hingga pembayaran lewat aplikasi mobile maupun internet banking. Namun, sayangnya, semakin mudah dan canggihnya metode pembayaran yang ada, maka semakin canggih pula (kalau tidak mau dikatakan ribet) metode pengamanan yang digunakan.

Fraud
Ilustrasi nomor ponsel

Nah, agar transaksi keuangan aman, para nasabah Bank diwajibkan agar tidak memberikan nomor sandi pribadi (Personal Identificarion Number/PIN) kepada siapapun. Kini, keamanan transaksi keuangan bukan hanya dilindungi oleh PIN namun juga One Time Password (OTP).

OTP merupakan “nomor keramat” yang harus dijaga kerahasiaannya. Kode yang umumnya terdiri dari 4 hingga 6 angka ini akan dikirimkan ke nomor telepon yang didaftarkan oleh nasabah ke bank. Setiap transaksi keuangan digital biasanya membutuhkan kode ini sebagai otorisasi terakhir dari nasabah atas transaksi tersebut. Oleh karena itu kini kode OTP pun menjadi incaran para pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan atas nama bank.

Para pelaku kejahatan menggunakan berbagai modus yang canggih untuk menjerat korbannya. Umumnya, mereka mengaku sebagai perwakilan dari pihak bank dan mengutarakan sejumlah alasan sehingga nasabah harus memberikan kode OTP yang dikirimkan ke nomor handphone mereka. Penipuan ini biasanya dijalankan lewat sambungan telepon.

Ada beberapa modus yang digunakan oleh pelaku dalam menjalankan operasinya dan paling sering memakan korban. Yang paling sering adalah dengan berpura-pura mengkonfirmasi transaksi tidak wajar pada rekening nasabah.

“Saya cek kartu kredit Bapak ada transaksi sebesar 5 juta. Kalau Bapak tidak melakukan transaksi, akan kami cancel. Coba cek SMS, ada kode transaksi, silahkan dibacakan nomornya,” kata suara di ujung telepon.

Petikan percakapan tersebut adalah salah satu contoh pernyataan yang disampaikan fraudster (pelaku penipuan) ketika menjerat korbannya. Pelaku seolah berusaha membantu nasabah untuk menyelesaikan sebuah masalah di sistem administrasi yang berkaitan dengan rekeningnya.

Selain itu, modus menang undian pun masih eksis dalam praktek penipuan ini. Selain itu, seiring dengan pergeseran pola konsumsi masyarakat ke e-commerce, transaksi di marketplace pun digunakan sebagai celah bagi para fraudster untuk mencuri kode OTP nasabah dengan iming-iming pengiriman barang yang lebih cepat.

Nasabah pun semakin rentan ketika lupa memperbaharui nomor telepon yang digunakan untuk transaksi ke bank terkait. Para penjahat ini memanfaatkan kelalaian ini dengan menggunakan nomor telepon tersebut untuk mencari data nasabah. Mereka pun tak segan menggunakan data tersebut sebagai alamat dan sumber dana untuk pelunasan tagihan tak dikenal. Ketika berganti nomor telepon, nasabah harus langsung menginformasikan hal ini kepada pihak bank. Dengan demikian, kerugian akibat segala bentuk penyalahgunaan nomor telepon oleh orang yang tidak bertanggung jawab dapat dihindari.

Selain mengandalkan sistem keamanan yang disediakan oleh pihak perbankan, nasabah juga harus membekali diri dengan kewaspadaan ekstra ketika melakukan transaksi keuangan. Ketika dihadapkan kepada situasi yang mencurigakan, ingatlah bahwa setiap transaksi dengan menggunakan OTP yang dikirimkan ke nomor telepon yang terdaftar merupakan transaksi yang sah dan menjadi tanggung jawab nasabah. Karenanya, jangan sekali pun memberitahukan kode OTP kepada pihak lain, tak terkecuali orang terdekat atau bahkan petugas bank.

Jangan lupa juga untuk memberitahukan setiap perubahan data, termasuk nomor telepon, kepada pihak perbankan agar kebenaran dan kerahasiaan data lebih terjamin. Dengan demikian, nasabah pun dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman menggunakan berbagai platform digital yang tersedia.

Yang terpenting adalah "hulu" dari modus penipuan ini dimana sebaiknya jangan mudah mengumbar nomor telepon khususnya ponsel karena para fraudster ini pun kini bisa dengan mudah mengkloning nomor ponsel.

Sekali lagi, jangan lupa untuk selalu menjaga nomor keramat dan bagikan informasi ini kepada orang sekitar Anda. 

No comments:

Post a Comment