Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat pernyataan yang berpotensi kembali memanaskan suhu politik negeri ini, khususnya di Jakarta setelah dia meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengumumkan daftar kepala daerah yang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.
Anies mengemukakan hal tersebut saat ditanya tanggapannya setelah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang menyinggung perjalanan dinas Anies ke luar negeri. "Buat saya nih, dibuat transparan. Bagus kalau ada aturannya, diumumkan saja. Gubernur siapa, pergi ke mana, berapa lama, urusan apa," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin 22 Juli 2019.
Anies menyatakan bahwa dirinya merasa senang apabila Kemendagri mengumumkan daftar perjalanan dinas luar negeri yang dilakukan kepala daerah sehingga semua perjalanan dinas kepala daerah diketahui publik. "Dengan begitu (diumumkan), saya bisa menunjukkan bedanya. Kalau saat ini, orang tidak tahu, (kepala dinas) pergi ke luar negeri itu apa, jalan-jalan, studi banding, atau berbicara," ujarnya.
Menurutnya, perjalanan dinas ke luar negeri yang selama ini dia lakukan adalah bagian dari kegiatan resmi pemerintah di negara tujuan, undangan resmi forum kepala daerah, hingga mendatangkan orang untuk menggelar acara di Indonesia. "Kalau saya pergi, saya pasti berbicara, pasti kegiatan resmi dengan pemerintah di sana. Misalnya tahun ini, U-20 itu bagian dari G-20 yang memang wali kotanya diundang," kata Anies.
Anies melanjutkan bahwa perjalanan dinas ke luar negeri merupakan sebagai bentuk partisipasi Indonesia di kancah internasional. Perjalanan dinas ke luar negeri juga untuk menunjukkan prestasi kepada dunia. "Justru kita ke luar negeri itu untuk berprestasi, untuk membuat Indonesia bangga di internasional. Dan pemimpin-pemimpin kita sejak dulu itu juga pemimpin global," ujar Anies.
Mendagri Tjahjo Kumolo sebelumnya menyinggung perjalanan dinas luar negeri Anies saat ditanya wartawan mengenai Surat Edaran Mendagri soal prosedur perizinan perjalanan dinas luar negeri kepala daerah.
Mulanya, wartawan bertanya kepada Tjahjo, apakah Surat Edaran Nomor 009/5546/SJ yang ia keluarkan terkait perjalanan Anies ke Amerika Serikat (AS). Tjahjo tidak menjawab secara tegas. Kemudian, dia menjelaskan pandangannya mengenai perjalanan dinas yang dilakukan Anies.
"Enggak, ya sebagai contoh Pak Anies ya. Dia enggak ada wakil tapi satu tahun berapa kali dia. Hampir sebulan dua (sampai) tiga kali. Ada lho gubernur hampir tiap minggu izin ke luar negeri, ada," ujar Tjahjo.
Anies berangkat ke Kolombia pada 9 Juli ini. Dia menjadi pembicara dalam World Cities Summit Mayors Forum (WCSMF) 2019 yang digelar di Medellin, Kolombia, pada 10-12 Juli 2019. Dari Kolombia, Anies berangkat ke New York, Amerika Serikat, untuk membahas peluang Jakarta menjadi tuan rumah turnamen balap mobil Formula E. Anies kemudian berangkat ke Washington DC, Amerika Serikat, untuk menghadiri undangan dari organisasi United States-Indonesia Society (USINDO). Dia menjadi pembicara dalam forum USINDO.
(Kompas)
Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri) dan Gubernur DKI Anies Baswedan |
Anies mengemukakan hal tersebut saat ditanya tanggapannya setelah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang menyinggung perjalanan dinas Anies ke luar negeri. "Buat saya nih, dibuat transparan. Bagus kalau ada aturannya, diumumkan saja. Gubernur siapa, pergi ke mana, berapa lama, urusan apa," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin 22 Juli 2019.
Anies menyatakan bahwa dirinya merasa senang apabila Kemendagri mengumumkan daftar perjalanan dinas luar negeri yang dilakukan kepala daerah sehingga semua perjalanan dinas kepala daerah diketahui publik. "Dengan begitu (diumumkan), saya bisa menunjukkan bedanya. Kalau saat ini, orang tidak tahu, (kepala dinas) pergi ke luar negeri itu apa, jalan-jalan, studi banding, atau berbicara," ujarnya.
Menurutnya, perjalanan dinas ke luar negeri yang selama ini dia lakukan adalah bagian dari kegiatan resmi pemerintah di negara tujuan, undangan resmi forum kepala daerah, hingga mendatangkan orang untuk menggelar acara di Indonesia. "Kalau saya pergi, saya pasti berbicara, pasti kegiatan resmi dengan pemerintah di sana. Misalnya tahun ini, U-20 itu bagian dari G-20 yang memang wali kotanya diundang," kata Anies.
Anies melanjutkan bahwa perjalanan dinas ke luar negeri merupakan sebagai bentuk partisipasi Indonesia di kancah internasional. Perjalanan dinas ke luar negeri juga untuk menunjukkan prestasi kepada dunia. "Justru kita ke luar negeri itu untuk berprestasi, untuk membuat Indonesia bangga di internasional. Dan pemimpin-pemimpin kita sejak dulu itu juga pemimpin global," ujar Anies.
Mendagri Tjahjo Kumolo sebelumnya menyinggung perjalanan dinas luar negeri Anies saat ditanya wartawan mengenai Surat Edaran Mendagri soal prosedur perizinan perjalanan dinas luar negeri kepala daerah.
Mulanya, wartawan bertanya kepada Tjahjo, apakah Surat Edaran Nomor 009/5546/SJ yang ia keluarkan terkait perjalanan Anies ke Amerika Serikat (AS). Tjahjo tidak menjawab secara tegas. Kemudian, dia menjelaskan pandangannya mengenai perjalanan dinas yang dilakukan Anies.
"Enggak, ya sebagai contoh Pak Anies ya. Dia enggak ada wakil tapi satu tahun berapa kali dia. Hampir sebulan dua (sampai) tiga kali. Ada lho gubernur hampir tiap minggu izin ke luar negeri, ada," ujar Tjahjo.
Anies berangkat ke Kolombia pada 9 Juli ini. Dia menjadi pembicara dalam World Cities Summit Mayors Forum (WCSMF) 2019 yang digelar di Medellin, Kolombia, pada 10-12 Juli 2019. Dari Kolombia, Anies berangkat ke New York, Amerika Serikat, untuk membahas peluang Jakarta menjadi tuan rumah turnamen balap mobil Formula E. Anies kemudian berangkat ke Washington DC, Amerika Serikat, untuk menghadiri undangan dari organisasi United States-Indonesia Society (USINDO). Dia menjadi pembicara dalam forum USINDO.
(Kompas)
No comments:
Post a Comment