Mengalami ketinggalan pesawat merupakan hal yang paling ditakuti oleh para traveler. Hal ini menyebabkan para traveler merasa panik, khususnya saat menjelang hari dan jam keberangkatan.
Kapten Tom Bunn, pilot sekaligus terapis berlisensi yang khusus menangani orang-orang takut terbang menyarankan hal yang mudah dilakukan untuk menghilangkan rasa panik tersebut.
Tom Bunn menerangkan bahwa, banyak orang panik datang ke bandara dengan terburu-buru di menit-menit terakhir keberangkatan pesawat. Jika traveller datang di menit-menit akhir sebelum pintu keberangkatan ditutup, maka hal tersebut sudah bisa dipastikan akan terus menjadi masalah akut ke depannya.
Yang dimaksud Tom Gunn adalah sekali saja seorang traveler mengalami ketinggalan pesawat, untuk ke depannya ia akan selalu dihinggapi rasa cemas sehingga sulit berkonsentrasi. Perasaan ini seperti sebuah pengalaman traumatik bagi seseorang.
Untuk menghindari perasaan panik tersebut, ia memberi saran yang harus diingat oleh para traveler.
“Anda harus ultra-sadar. Sadar akan setiap pikiran, setiap perasaan, kecemasan, dan ketakutan,” tulis Tom.
Setiap traveller harus sadar pada setiap perasaan yang mereka miliki. Jika takut ketinggalan pesawat, maka pastikan untuk datang lebih awal ke bandara. Dengan datang ke bandara jauh lebih awal, maka traveller akan merasa rileks. Bahkan saat jalanan kota menuju bandara mengalami kemacetan, traveller masih mempunyai banyak waktu sehingga tidak sampai ketingalan pesawat.
Lebih lanjut, perasaan santai ini akan membuat perjalanan menuju destinasi tujuan menjadi menyenangkan dan berkesan positif. Lagipula, tambah Tom Gunn, dengan datang lebih awal ke bandara maka berarti semakin banyak waktu yang dihabiskan di bandara, maka semakin besar kesempatan traveller untuk membiasakan diri dalam suasana bandara.
Manfaat lainnya adalah bisa berkenalan dan menjalin relasi dengan sesama traveller saat menunggu keberangkatan pesawat di bandara, sehingga hal ini bisa memperluas network (jaringan).
(Fear of Flying)
Kapten Tom Bunn, pilot sekaligus terapis berlisensi yang khusus menangani orang-orang takut terbang menyarankan hal yang mudah dilakukan untuk menghilangkan rasa panik tersebut.
Mengalami ketinggalan pesawat sekali saja, bisa menjadi sebuah gangguan perasaan dan emosi akut ke depannya yang bisa menganggu konsentrasi |
Tom Bunn menerangkan bahwa, banyak orang panik datang ke bandara dengan terburu-buru di menit-menit terakhir keberangkatan pesawat. Jika traveller datang di menit-menit akhir sebelum pintu keberangkatan ditutup, maka hal tersebut sudah bisa dipastikan akan terus menjadi masalah akut ke depannya.
Yang dimaksud Tom Gunn adalah sekali saja seorang traveler mengalami ketinggalan pesawat, untuk ke depannya ia akan selalu dihinggapi rasa cemas sehingga sulit berkonsentrasi. Perasaan ini seperti sebuah pengalaman traumatik bagi seseorang.
Untuk menghindari perasaan panik tersebut, ia memberi saran yang harus diingat oleh para traveler.
“Anda harus ultra-sadar. Sadar akan setiap pikiran, setiap perasaan, kecemasan, dan ketakutan,” tulis Tom.
Setiap traveller harus sadar pada setiap perasaan yang mereka miliki. Jika takut ketinggalan pesawat, maka pastikan untuk datang lebih awal ke bandara. Dengan datang ke bandara jauh lebih awal, maka traveller akan merasa rileks. Bahkan saat jalanan kota menuju bandara mengalami kemacetan, traveller masih mempunyai banyak waktu sehingga tidak sampai ketingalan pesawat.
Lebih lanjut, perasaan santai ini akan membuat perjalanan menuju destinasi tujuan menjadi menyenangkan dan berkesan positif. Lagipula, tambah Tom Gunn, dengan datang lebih awal ke bandara maka berarti semakin banyak waktu yang dihabiskan di bandara, maka semakin besar kesempatan traveller untuk membiasakan diri dalam suasana bandara.
Manfaat lainnya adalah bisa berkenalan dan menjalin relasi dengan sesama traveller saat menunggu keberangkatan pesawat di bandara, sehingga hal ini bisa memperluas network (jaringan).
(Fear of Flying)
No comments:
Post a Comment