Libur panjang Natal dan akhir tahun sudah semakin dekat. Sebagian masyarakat sudah merencanakan perjalanan liburannya. Namun bagaimana dengan mereka yang memiliki penghasilan pas-pasan? Sudah barang tentu penghasilan yang cenderung pas-pasan kerap kali menjadi kendala untuk menikmati liburan.
Kata siapa mereka yang bergaji pas-pasan alias sesuai UMR tidak bisa pergi traveling? |
Namun jangan berkecil hati dahulu. Walau mempunyai gaji pas-pasan atau setara gaji UMR, siapapun tetap dapat menikmati liburan panjang tanpa dibebani oleh pengeluaran yang besar. Bagaimana triknya?
Menurut perencana keuangan Ahmad Gozali, karyawan dengan gaji UMR atau pas-pasan dapat memanfaatkan berbagai sumber penghasilan tambahan sebagai dana utama untuk liburan. Sumber penghasilan ini dapat berupa uang lembur hingga bonus akhir tahun yang diberikan oleh perusahaan.
Siapapun yang mempunyai gaji UMR pasti punya jatah lembur. Uang lembur ini yang harus digunakan untuk liburan. Selain itu biasanya juga ada beberapa perusahaan yang dapat bonus akhir tahun. Hal itulah yang menurut Gozali dapat dimanfaatkan.
Namun Gozali mengingatkan agar karyawan dengan penghasilan UMR untuk tidak menggunakan gaji pokoknyanya untuk berlibur. Pasalnya, apabila gaji pada tingkatan UMR digunakan untuk berlibur. Hal ini akan berdampak pada sulitnya menutupi kekurangan kebutuhan hidup sehari-hari setelah liburan usai.
Namun, bagi karyawan yang tidak mendapatkan bonus akhir tahun dan uang lembur, penghasilan pokok dapat digunakan untuk berlibur. Syaratnya, rencana perjalanan harus dibuat enam bulan sebelum perjalanan liburan panjang dengan konsekuensi harus mengurangi porsi pengeluaran rutin
Untuk itu, bagi karyawan yang tetap ingin menikmati liburan panjang dengan gaji UMR, perlu rencana jangka panjang yang matang serta pengelolaan pengeluaran yang ketat. Selama menabung untuk liburan, Anda pun harus mengorbankan beberapa kebutuhan sekunder guna memenuhi hasrat keinginan untuk liburan.
(istimewa)
No comments:
Post a Comment