Beberapa hari terakhir ini komunitas relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yaitu "Teman Ahok" menjadi pembicaraan ramai setelah mantan salah satu relawannya yang sudah dipecat (karena melakukan kecurangan) menggelar konferensi pers untuk membeberkan praktik kecurangan dalam pengumpulan KTP dukungan hingga tercapainya 1 juta KTP.
Salah seorang dari beberapa mantan relawan Teman Ahok yang membeberkan kecurangan tersebut adalah Richard Sukarno. Ia merupakan Penanggung Jawab (PJ) pengumul data KTP dukungan untuk Ahok.
Richard menuding adanya kecurangan yang sistematis dengan cara pembiaran sehingga tercapai sebanyak 1 juta KTP dukungan kepada Ahok.
Juru bicara "Teman Ahok", Amelia Prihatiningtyas pun langsung mencounter pernyataan Richard dengan mengatakan bahwa Barisan Sakit Hati ini ditunggangi oleh sebuah ormas yang mempunyai kepentingan politik untuk menjatuhkan Ahok.
Namun kini angin kencang seoolah menerpa Richard Sukarno setelah foto-fotonya ramai beredar di media sosial tengah mengenakan baju PDI-P pada Rabu 22 Juni 2016.
Foto selfie-nya yang menggunakan peci, kemeja berlambang PDI-P, dipadu dengan kemeja kotak-kotak beredar di media sosial, seperti di Facebook dan Twitter.
Berdasarkan penelusuran, foto tersebut muncul saat seorang netizen menayangkan posting di Twitter merespons posting-an Habiburokhman.
Foto lainnya muncul ketika pendukung Ahok menautkan link akun Facebook Richard Sukarno.
Foto-foto itu terlihat di album fotonya. Satu di antaranya adalah foto ketika ia selfie saat menggunakan kemeja berlambang banteng moncong putih ini.
Hingga berita ini dibuat, belum diketahui kaitan Richard Sukarno dengan PDI-P.
Sebelumnya, berdasarkan pemberitaan di media massa, mantan relawan Teman Ahok, yakni Paulus Romindo, Richard Sukarno, Dodi Hendaryadi, dan Husnul, membeberkan kebusukan yang diklaim dilakukan "Teman Ahok?.
Menurut Richard, warga Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dirinya tidak terima dengan penjelasan pendiri "Teman Ahok" soal kerja keras relawan yang berhasil mengumpulkan 1 juta data KTP.
"Mereka sebut relawan enggak ada yang dibayar. Itu pencitraan saja. Satu juta data KTP, tetapi kok sampai sekarang masih mencari. Itu cuma klaim," kata Richard kepada wartawan di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 22 Juni 2016.
Dengan alasan itu, Richard hengkang dari Teman Ahok. Menurut dia, kecurangan dan praktik tidak sehat dalam pengumpulan data KTP untuk Ahok juga membuatnya panas kuping.
(Tribun News, Kompas)
Salah seorang dari beberapa mantan relawan Teman Ahok yang membeberkan kecurangan tersebut adalah Richard Sukarno. Ia merupakan Penanggung Jawab (PJ) pengumul data KTP dukungan untuk Ahok.
Richard menuding adanya kecurangan yang sistematis dengan cara pembiaran sehingga tercapai sebanyak 1 juta KTP dukungan kepada Ahok.
Juru bicara "Teman Ahok", Amelia Prihatiningtyas pun langsung mencounter pernyataan Richard dengan mengatakan bahwa Barisan Sakit Hati ini ditunggangi oleh sebuah ormas yang mempunyai kepentingan politik untuk menjatuhkan Ahok.
Namun kini angin kencang seoolah menerpa Richard Sukarno setelah foto-fotonya ramai beredar di media sosial tengah mengenakan baju PDI-P pada Rabu 22 Juni 2016.
Foto selfie-nya yang menggunakan peci, kemeja berlambang PDI-P, dipadu dengan kemeja kotak-kotak beredar di media sosial, seperti di Facebook dan Twitter.
Sosok yang diduga Richard Sukarno gunakan baju PDIP menyebar di media sosial (kiri), foto kanan saat konferensi pers dan beberkan klaim Teman Ahok curang, Rabu 22 Juni 2016 |
Foto lainnya muncul ketika pendukung Ahok menautkan link akun Facebook Richard Sukarno.
Foto-foto itu terlihat di album fotonya. Satu di antaranya adalah foto ketika ia selfie saat menggunakan kemeja berlambang banteng moncong putih ini.
Hingga berita ini dibuat, belum diketahui kaitan Richard Sukarno dengan PDI-P.
Sebelumnya, berdasarkan pemberitaan di media massa, mantan relawan Teman Ahok, yakni Paulus Romindo, Richard Sukarno, Dodi Hendaryadi, dan Husnul, membeberkan kebusukan yang diklaim dilakukan "Teman Ahok?.
Menurut Richard, warga Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dirinya tidak terima dengan penjelasan pendiri "Teman Ahok" soal kerja keras relawan yang berhasil mengumpulkan 1 juta data KTP.
"Mereka sebut relawan enggak ada yang dibayar. Itu pencitraan saja. Satu juta data KTP, tetapi kok sampai sekarang masih mencari. Itu cuma klaim," kata Richard kepada wartawan di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 22 Juni 2016.
Dengan alasan itu, Richard hengkang dari Teman Ahok. Menurut dia, kecurangan dan praktik tidak sehat dalam pengumpulan data KTP untuk Ahok juga membuatnya panas kuping.
(Tribun News, Kompas)