Sunday, August 25, 2019

Gara-gara GoJek, Indonesia Dihina Malaysia

Akhir-akhir ini sedang ramai rencana Gojek hendak beroperasi di Malaysia dan mengantongi izin operasional dari pemerintah setempat yang berencana memuluskannya.

GoJek
Ilustrasi pengemudi GoJek

Namun rencana pemerintah Malaysia untuk mengizinkan Gojek beroperasi di negara mereka nampaknya tidak disambut antusias oleh masyarakat setempat. Bahkan salah satu pengusaha taksi mengancam akan menggelar demonstrasi.

Padahal, sebelumnya kabinet Malaysia diberitakan sudah setuju untuk memberi izin operasi kepada Gojek. Bahkan persetujuan tersebut diumumkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq tengah pekan ini.

Shamsubahrin Ismail, pendiri perusahaan Big Blue Taxi Services, mengatakan pemerintah Malaysia sebaiknya fokus menyelesaikan masalah taksi online. Menurutnya adalah sebuah kemunduran jika pemerintah mengizinkan ojek roda dua online beroperasi di Malaysia.

"Syed Saddiq adalah menteri terpelajar, tetapi ketika menteri lain berbicara soal mobil terbang atau mobil nasional, ia justru menyuruh anak muda menjadi ojek," kata Shamsubahrin seperti dilansir Free Malaysia Today.

"Sebagai sebuah karier, Gojek tidak memiliki masa depan. Anak-anak muda kita layak mendapatkan yang lebih baik," kata dia.

Lebih lanjut Shamsubahrin mengatakan bahwa budaya Indonesia dan Malaysia juga berbeda. Selain itu, Indonesia disebutnya lebih miskin, karenanya Gojek bisa sukses.

"Gojek berhasil di Indonesia karena angka kemiskinan mereka sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia. Juga budaya mereka berbeda. Di Indonesia, perempuan bisa memeluk pengemudi, tetapi bagaimana di Malaysia? Apakah kita ingin perempuan-perempuan kita memeluk pengemudi ojek?" ujarnya.

Shamsubahrin mengatakan ia akan menggelar demonstrasi jika Gojek benar diizinkan beroperasi di Malaysia."Saya akan memimpin demonstrasi, kami akan ke Putrajaya dan jika bisa, kami akan berdemonstrasi di rumah Syed Saddiq dan (Anthony) Loke (Menteri Transportasi Malaysia)," ia mengancam.


No comments:

Post a Comment