Thursday, November 7, 2019

Novi Ingin Kuliah di Turki, Namun Malah Jadi Korban Bully

Seorang anak tukang bubur asal Kediri, Jawa Timur, kini menjadi perbincangan hangat dan korban bully di dunia maya khususnya di media sosial Twitter.

Anak tukang bubur tersebut bernama Nuryanti Novitasari atau akrab dengan nama sapaan Novi yang merupakan alumni SMA Negeri 5 Kediri lulusan tahun 2018.

anak tukang bubur ingin kuliah di turki


Sosok Novi menjadi viral karena dirinya membuka donasi daring di platform kitabisa.com dibantu Rumah Zakat dengan judul ‘Bantu Novi Mewujudkan Mimpinya Berkuliah’.

Dalam deskripsinya, Novi menceritakan bahwa ia telah mencoba peruntungan mengikuti berbagai macam seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), mulai dari SNMPTN, PMDKPN hingga SPANPTKIN.

Namun sayang, nasib baik belum berpihak padanya. Ia masih belum lolos hingga akhirnya memilih untuk tidak berkuliah di tahun 2018.

Kegigihan Novi untuk masuk PTN masih diperjuangkan di tahun 2019.Akan tetapi, ia masih belum bisa masuk ke PTN dengan usahanya sendiri.

Meski begitu, rezeki Novi ternyata bukan di Indonesia.

Ketika ia dinyatakan tak lolos PTN, ia mencoba peruntungan kuliah di universitas Turki.

Pada Juli 2019, ia berhasil masuk di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Administrasi Bisnis, Jurusan Bisnis, Kirklareli University, Turki.

Kendala tak segera usai, ia belum bisa berangkat ke Turki karena kendala biaya. Ayah Novi bekerja sebagai pedagang tukang bubur ayam keliling di Kediri dan Ibu Novi adalah ibu rumah tangga biasa.

Novi juga memiliki seorang adik laki-laki yang sekarang sedang duduk di sekolah dasar.

Dalam situs tersebut, disebutkan pula ia membutuhkan rincian dana kuliah, termasuk tiket pesawat dan visa untuk pelajar yang masing-masing seharga Rp 13 juta dan Rp 1 juta.

Kemudian, ada juga biaya kuliah yang dirinci mulai dari SPP Rp 800 ribu, biaya daftar uang Rp 1,5 juta dan biaya kuliah per semester Rp 6,4 juta.

Sementara, untuk biaya hidup, uang bulanan mencapai Rp 7,2 juta per tahun, sewa kos Rp 10,8 juta per tahun dan biaya transportasi Rp 6 juta per tahun. Apabila dijumlahkan secara keseluruhan maka biayanya mencapai Rp 46,7 juta.

Kisah ini pun mengundang perhatian warganet.

Sebagian besar menyayangkan mengapa Novi justru memilih melanjutkan studi di Turki daripada di dalam negeri, mengingat universitas yang dituju bukanlah universitas bergengsi.

“Menurut situs Webometrics, Kirklareli University berada di urutan 6000++ ranking universitas dunia.

Bahkan jauh di bawah ranking Top 100 Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia yang berada di urutan 5000++ ranking dunia,” ujar akun @sukaskinker.

Akun tersebut juga mempertanyakan apa tidak sebaiknya Novi berkuliah di Indonesia saja, meski bukan di universitas ternama, tapi dengan biaya sebesar itu, Novi bisa masuk ke PT Top 100 di Indonesia.

Bahkan, biaya tersebut bisa untuk kuliah empat tahun di Indonesia.

Tak hanya itu, warganet bernama Fadlan Abu Ahla melalui akun Twitternya @vadlanisme juga memberikan saran untuk Novi agar kuliah di Indonesia saja.

Namun, jika Novi tetap bersikeras untuk kuliah di Turki, dirinya bisa mencoba beasiswa dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Turki atau Pemerintah Turki.

“Harusnya ikut beasiswa dari Pemerintah Turki atau dari Lembaga Turki yang ada di Indonesia. Kalau lewat jalur mandiri begini, gak usah jauh-jauh ke Turki, cukup ke BSI saja. Biaya gak terlalu mahal, bisa disiasati untuk ambil kelas karyawan. Jadi kuliah sambil kerja,” ucapnya.

Fadlan juga menceritakan dirinya sempat mengikuti seleksi beasiswa di Turki via pemerintah.

Menurut dia, seleksi itu cukup ketat, mulai dari pemberkasan hingga nilai TOEFL yang harus mencapai 500.

“Biasanya, beasiswa ke Turki gak full cover. Harus ada biaya yang kita bayarkan, seperti tiket pesawat. Lebih baik ikut LPDP, beasiswa dari pemerintah. Ambil jurusan yang bergengsi sekalian. Dengan syarat harus pintar,” tandasnya.

“Ada cara biar ke Turki gratis, yaitu dengan jadi hafidzah. Teman-temanku ikut program UICCI Sulaimaniyah, kalau dah hafal 30 Juz dikirim ke Turki, dibiayai seluruhnya oleh pemerintah,” tambah @asgardianpipel.

Warganet lain menduga, kisah Novi itu dibuat pihak tertentu di Indonesia.

Kasihan si Novi, karena cita-cita kuliah ke Turki kekurangan biaya, dibantu RZ pakai donasi kitabisa.com, malah kena serang netizen. Pasti sedih dia sekarang,” cuit akun Sujadi Jaya Hartono @Didit_ST.

“Menurutku, si RZ ini mau kuliahin si Novi ke luar negeri, tapi juga gak punya dana makanya ke kitabisa.com (yang mana itu juga salah),” tambah akun @myestrellapolar.

No comments:

Post a Comment