Monday, May 29, 2017

Ketika Kaesang (Ingin) Minta Proyek Ke Bapaknya Yang Presiden

Masalah toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam masyarakat Indonesia saat ini bisa dikatakan telah mencapai titik nadir. Hal ini bisa tercermin dalam ruang kehidupan nyata dan (apalagi) ruang maya yang semakin hari semakin membuat kita semua prihatin.

Begitu pula mental kebanyakan bangsa kita yang hanya ingin enaknya saja tanpa mau bekerja keras untuk meraihnya.

#BapakMintaProyek
Kaesang (kiri) dan Presiden Joko Widodo dalam sebuah V-Log (photo: Solo Pos)

Benang merah itulah yang ingin disampaikan oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Pesiden Joko Widodo (Jokowi) melalui vlog di akun YouTube-nya.

Vlog berjudul #BapakMintaProyek itu awalnya menyindir anak pejabat yang meminta proyek kepada orangtuanya sebagai mata pencaharian.

"Pak, bapak, mbok Kaesang minta proyek triliunan Bapak yang ada di pemerintahan," ujar Kaesang, yang berpura-pura menelepon Jokowi.

Ia lantas menjawab permintaannya itu dengan menirukan suara Jokowi.

"Opo tho le, mau sukses dan kaya, ya kerja keras, mosok pengen penake thok (masak mau enaknya saja)," ujar Kaesang.

Menurut Kaesang, orang yang meminta proyek kepada orangtuanya yang bekerja di pemerintahan sebagai perilaku yang ndeso (kampungan).Terlebih di antara mereka yang meminta proyek kepada orangtuanya itu adalah lulusan kampus luar negeri.

Kaesang menyatakan, perilaku tersebut bukanlah hal yang tepat untuk membangun Indonesia.

Namun, ada pula pesan persatuan dan perdamaian dalam video tersebut. Awalnya, ia menyayangkan adanya pihak yang masih menyebarkan kebencian dan juga saling mengkafirkan satu sama lain hanya karena perbedaan pilihan politik.

"Untuk membangun Indonesia kita harus kerja sama, bukan malah saling menjelekan. Kita ini Indonesia, kita hidup dalam perbedaan. Salam kecebong," tukas Kaesang.

Bukan Kaesang namanya kalau tidak kreatif, mengena dan sekaligus mengundang tawa.


Video lengkapnya bisa disimak di bawah ini:



Gokil sekali dan benar-benar tepat ke jantung.

No comments:

Post a Comment